Metode Analisis Integrasi Pasar

pelemahan basis karena kerugian pada suatu pasar akan melebihi perolehan yang diterima pada pasar lainnya. 3. Perfect hedge, terjadi bila: a saat nilai basis selama periode hedging tidak berubah sehingga kerugian pada suatu pasar akan ditutupi oleh perolehan yang sama besar pada pasar lainnya, dan b terjadi kenaikan atau penurunan harga-harga pada pasar fisik dan berjangka secara paralel pada basis yang sama. Namun perfect hedge jarang terjadi dalam perdagangan berjangka, karena biasanya basis berfluktuasi dan menimbulkan resiko.

2.1.4. Metode Analisis Integrasi Pasar

Untuk meneliti integrasi pasar, beberapa metode telah banyak dikembangkan sejalan dengan perkembangan teknologi pengolahan data dan tersedianya data deret waktu. Metode-metode ini antara lain: 1 korelasi, dengan menghitung total sum square correlation antara harga yang bergerak bersamaan pada pasar yang diuji, 2 penguraian keragaman variance decomposition, 3 hubungan antarpasar radial, 4 analisis kointegrasi, 5 model batas paritas, dan 6 kointegrasi ambang threshold cointegration. Pemikiran-pemikiran ini, kecuali pendekatan korelasi menekankan tentang perlunya penggunaan pendekatan ekonometrika yang tepat untuk mengelola data deret waktu yang nonstasioner dan berkointegrasi. Integrasi pasar dalam jangka panjang mempunyai pengertian bahwa antara dua pasar terdapat hubungan yang erat dan stabil dalam jangka panjang melalui harga-harga di kedua tempat, meskipun hubungan ini dapat terganggu oleh pengaruh jangka pendek. Dengan kata lain, kalau hubungan kointegrasi pasar ada, maka perkembangan harga di suatu pasar dapat diperkirakan dari perkembangan harga di pasar yang lain yang berkointegrasi Hutabarat, 2006. Ravallion 1986 mengembangkan model integrasi pasar untuk pasar urban sentral yang berhubungan dengan pasar-pasar pedesaan lokal, dimana harga pasar sentral mempengaruhi harga pasar lokal. Akan tetapi dalam pengembangan konsep kerangka kerja dilakukan melalui semua pasangan harga bivariate price pada area spasial. Tingkah laku harga spasial pada pasar regionalinternasional adalah indikator yang penting yang menggambarkan keragaan pasar secara keseluruhan. Pasar tidak terintegrasi kemungkinan dikarenakan informasi harga tidak akurat yang disebabkan oleh keputusan produsen dalam memasarkan produknya terdistorsi, dan kontribusi dari pergerakan produk yang tidak efisien. Prosedur alternatif untuk mengevaluasi keterkaitan pasar secara spasial telah dikembangkan dalam kerangka kointegrasi oleh Engle dan Granger dalam Goodwin dan Schroeeder. The Law of One Price LOP yang merupakan persyaratan integrasi pasar akan tercapai jika harga-harga pasar berbeda hanya karena biaya transportasi Engle dan Granger 1987 mengembangkan uji kointegrasi dengan meregresikan suatu variabel nonstasioner terhadap variabel nonstasioner lainnya, kedua variabel akan terintegrasi pada ordo yng sama dan uji dari bentuk sisaan adalah stasioner. Jika bentuk sisaan stasioner dengan proses white noise, maka kedua variabel tersebut terkointegrasi dan mempunyai hubungan jangka panjang. Aplikasi dari metode kointegrasi secara nyata dapat digunakan untuk menganalisis integrasi pasar, paritas daya beli Purchasing Power ParityPPP, hukum satu harga dan hipotesis arbitrase. Adapun prosedur untuk menguji sifat- sifat kointegrasi dari sepasang data ekonomi deret waktu yang stasioner terdiri dari dua tahap. Tahap pertama adalah pendugaan parameter dari regresi kointegrasi dengan menggunakan teknik regresi OLS standar, adalah: e t = P 1t – α – ß P 2t .......................................................................................1 dimana e t merupakan deret sisaan yang juga stasioner, α dan ß adalah parameter kointegrasi. Persamaan 1 ini digunakan untuk menguji sifat- sifat kointegrasi dari deret sisaan masing-masing variabel yang nonstasioner. Jika persamaan menghasilkan sisaan yang stasioner maka dapat dikatakan bahwa persamaan tersebut terkointegrasi. Tahap selanjutnya dengan menggunakan hasil estimasi pertama, Engel dan Granger 1987 menyarankan penggunaan uji kointegrasi yang berbeda. Pengujian tersebut adalah: 1 Cointegration Regression Durbin Watson CDRW, 2 Dickey Fuller DF, 3 Augmented DF ADF, 4 Restricted Vektor Autoregression RVAR 5 Augmented RVAR ARVAR, 6 Unrestricted VAR UVAR, dan 7 Augmented UVAR AUVAR. Apabila terdapat hubungan kointegrasi, maka dapat diartikan bahwa walaupun jangka pendek peubah ini bergejolak satu sama lain, tetapi dalam jangka panjang mereka membentuk hubungan yang serta dalam suatu keseimbangan. Selanjutnya, menurut teori Granger hubungan kedua peubah dapat dimodifikasi menjadi Error Correction Model ECM, diperkenalkan oleh Sargan yang dikutip Gujarati 2003. Teorema ini disebut sebagai Granger Representation Theorem. ECM berfungsi menghubungkan prilaku jangka pendek dan jangka panjang kedua peubah dan dicatat sebagai berikut : Δ P 1t = a Δ P 2t - bP 1t – ß P 2t-1 + e t ..........................................................2 dimana e t adalah sisaan dengan niai tengah nol dan ragam yang konstan. Parameter a merupakan efek jangka pendek perubahan P 1t terhadap P 2t , sementara itu ß ukuran keseimbangan jangka panjang antara P 1t dan P 2t , serta b adalah ukuran koreksi penyesuaian P 2t dalam P 1t, dituliskan ke dalam persamaan: P 1t = ß P 2t + v t ...........................................................................................3 dimana P 1t – ß P 2t adalah sisaan dari hubungan jangka panjang yang divergen dan berhubungan dengan sisaan dari lag persamaan 3, tanda negatif memperlihatkan penyesuaian yang dilakukan untuk mencapai keseimbangan jangka panjang. Hubungan jangka panjang ß dapat di duga dari persamaan 3 dan selanjutnya disubsitusikan pada persamaan 2 untuk mendapatkan penyesuaian jangka pendek. Uji kointegrasi yang dilakukan oleh Engle dan Granger dan tahap awal dikritik karena pengajuan tersebut menyarankan salah satu dari pasangan variabel harus eksogen meskipun uji ini merupakan metode yang mudah dilakukan. Namun ada beberapa kekurangan yang mendasar dari model Engel dan Granger adalah: tidak memiliki prosedur sistematis untuk mengestimasi vektor kointegrasi berganda multiple cointegration serta prosedur estimasi Engel dan Granger terdiri dari dua tahap yang saling berkaitan. 2.2. Tinjauan Penelitian Terdahulu 2.2.1. Studi Mengenai Integrasi Pasar Komoditi