Iklan Layanan Masyarakat Public Service Advertisment

commit to user 3 Komunikan receiver atau penerima pesan. Secara ringkas, proses berlangsungnya komunikasi adalah komunikator yang mempunyai maksud tertentu mengirimkan pesan kepada penerima pesan yang dituju. Pesan dapat berupa informasi dalam bentuk bahasa maupun simbol-simbol melalui suatu media secara langsung dan tak langsung. Komunikan menerima dan menerjemahkan pesan tersebut, kemudian komunikan memberikan umpan balik feedback atas pesan yang dikirimkan padanya. Dalam berkomunikasi terdapat prosedur untuk menarik perhatian yang dikenal dengan rumus AIDCA. AIDCA meliputi Attention menarik perhatian, Interest membangkitkan minat, Desire menumbuhkan hasrat, Conclusion membuat keputusan, dan Action melakukan tindakan.

2. Iklan Layanan Masyarakat Public Service Advertisment

Iklan layanan masyarakat ILM, menurut Bittner Liliweri, 1992: 24 merupakan jenis iklan yang bersifat nirlaba nonprofit tidak bertujuan mencari keuntungan dari khalayak sebagai dampak dari pemasangannya. Tujuan iklan ini adalah memberi informasi dan penerangan serta pendidikan kepada masyarakat untuk berpartisipasi dan bersikap positif terhadap pesan yang disampaikan. ILM digunakan untuk membujuk audiens untuk melakukan sesuatu yang diinginkan oleh pengiklan. Teori lain menyebutkan bahwa ILM adalah suatu iklan yang tidak menuntut pembayaran yang membuat promosi yang bersifat komersial Crumpton Lamb commit to user Iklan nonkomersil menurut Bovee Arens 1982: 10 dibedakan menjadi: a. Iklan institusi nonbisnis, biasanya berasal dari gereja, sekolah, universitas, rumah sakit, dan organisasi sosial. b. Iklan yang diprakarsai asosiasi atau perkumpulan. c. Iklan organisasi pemerintah, berupaya memberitahu adanya jasa pemerintah yang bernilai seperti bantuan konsumen, dana kesejahteraan, panduan karier. Dewan periklanan Amerika memberikan suatu kriteria yang dipakai untuk menentukan sebuah kampanye layanan masyarakat. Seperti diuraikan sebagai berikut: a. Mempunyai dampak dan kepentingan tingkat tinggi sehingga patut memperoleh dukungan dari media, baik lokal maupun internasional. b. Diperuntukan bagi semua lapisan masyarakat. c. Tidak bersifat keagamaan. d. Bukan bersifat komersiil. e. Bukan bersifat politik. f. Berwawasan nasional dan dapat diiklankan. Kampanye maupun sosialisasi iklan layanan masyarakat mempunyai pesan penting bagi aktivitas non bisnis yang secara luas sudah dirasakan menfaatnya dalam menggerakkan solidaritas masyarakat disaat masyarakat menghadapi suatu permasalahan kecil. Di dalam iklan layanan masyarakat biasanya mengandung berbagai pesan sosial yang mampu membangkitkan kepedulian commit to user masyarakat pada saat harus menghadapi berbagai macam kondisi yang bisa mengancam keserasian serta kehidupan sosial. Melalui fungsi sosial yang terkandung di dalamnya, sosialisasi Iklan Layanan Masyarakat terkait dengan gaya hidup sehat banyak mengandalkan kekuatan partisipasi sosial Dinas Kesehatan secara visual dalam bentuk teks maupun ilustrasi. Hal ini bertujuan untuk memberikan informasi sedetail mungkin serta mengarahkan pada pemberian fakta yang saat ini tengah melanda masyarakat. Dalam ILM, struktur penyusunan atau komposisi iklan mempunyai perbedaan dibandingkan dengan iklan lain iklan produk. Tetapi dalam penyusunan ILM tidak mempunyai batasan-batasan yang baku, penyusunan disesuaikan dengan unsur tema, tujuan, serta harus memperhatikan sense of art dari desainer. Terdapat beberapa acuan dalam pembuatan iklan yang baik untuk menarik perhatian khalayak. Beberapa acuan tersebut akan dijabarkan sebagai berikut: a. Sifat Iklan 1 Public Presentation, yaitu iklan memungkinkan setiap orang menerima pesan yang sama tentang produk yang diiklankan. 2 Persuasiveness, yaitu pesan iklan yang sama dapat diulang-ulang untuk menetapkan informasi. 3 Amplified Expresiveness, iklan mampu mendramatisasi perusahaan dan produknya melalui gambar dan suara untuk menggugah dan mempengaruhi perasaan masyarakat. commit to user 4 Impersonality, yaitu iklan tidak bersifat memaksa masyarakat untuk memperhatikan dan menanggapi karena komunikasi yang monolog satu arah. b. Elemen-Elemen Iklan Elemen-elemen dasar dalam pembuatan sebuah iklan adalah cara memadukan antara ilustrasi dan typografi. Untuk lebih jelasnya elemen- elemen iklan tersebut akan dijabarkan sebagai berikut: Rhenald Kasali mengungkapkan secara umum struktur baku sebuah iklan sebenarnya tidak ada, akan tetapi kebanyakan copy iklan ditampilkan dalam struktur elemen seperti headline, sub headline dan body copy amplifikasi sebagai berikut: 1 Headline, yang sering disebut judul atau kepala tulisan iklan. Sebuah headline merupakan bagian pertama dan utama yang dibaca oleh pemirsanya. Headline digunakan sebagai penangkap perhatian pemirsa agar membangkitkan keingintahuan terhadap produkjasa yang dikomunikasikan. Jika penggunaan kalimat dalam headline cukup panjang dan kurang efektif dampak komunikasinya, biasanya kalimat headline diikuti dengan kalimat sub headline Riyanto, 2000: 21. Ada 3 fungsi headline, yaitu: a Menarik perhatian. b Menyatakan tema promosi. c Membangkitkan nikmat untuk mengetahui bagian-bagian lain. commit to user 2 Sub headline, adalah pernyataan tertulis yang berfungsi sebagai kalimat penjelas dari headline dan merupakan penghubung antara headline dan body copy. Sub headline berupa kalimat yang lebih panjang dari pada headline, namun lebih pendek dari body copy. Sub headline juga dibuat untuk memberikan sedikit arahan akan maksud dan ide yang terkandung. Sehingga penggunaan kalimat sub headline harus simple, jelas dan persuasif. 3 Body copy, merupakan suatu teks penjelas tentang produk serta memberitahukan secara lengkap tentang apa yang dijual. Tema sentral dalam headline dijadikan sebagai landasan untuk menjelaskan kelebihan-kelebihan produk, menggambarkan manfaatkenikmatan yang akan diperoleh, menjanjikan keuntungan serta menerangkan alasan-alasan mengapa orang harus membeli produk yang ditawarkan, sehingga membentuk suatu pesan yang menyatu antara tema sentral beserta ilustrasigambar yang mendukungnya. Perlu dicermati dalam pembuatan body copy adalah hindari penggunaan kata-kata yang biasa didengar oleh kaum awam serta hindari kalimat-kalimat yang sangat berlebihan. 4 Slogan, kalimat singkat yang memiliki makna tersendiri bagi perusahaan dalam penempatan citra mereknya dibenak calon konsumen. Slogan sangat membantu untuk mengenalkan dan menanamkan citra merek. Dalam pembuatan slogan, usahakan untuk menggunakan commit to user kata-kata atau kalimat yang komunikatif dan tidak terlalu panjang, sehingga mudah diingat dan dikenal oleh khalayak sasaran lebih mudah mengingatnya. c. Iklan pada Media Elektronik Secara sederhana, media adalah sarana untuk masyarakat luas untuk menyampaikan iklan. Media berfungsi sebagai alat bantu visual penyampaian iklan dalam kegiatan belajar, yaitu berupa sarana yang cepat memberikan pengalaman visual kepada peserta antara lain untuk mendorong motivasi, memperjelas dan mempermudah konsep-konsep yang abstrak. Media elektronik merupakan media penyampaian informasi iklan yang berbasis pada teknologi elektronik audio ataupun visual. Dengan didukungnya perkembangan teknologi, iklan yang berbasis media elektronikpun semakin beragam. Dari tahun ke tahun media yang dapat digunakan sebagai tempat penyamapaian iklan media elektronik telah beraneka ragam. Pada intinya iklan dengan media elektronik terbagi menjadi berikut: 1 Radio Iklan radio memiliki karakteristik yang khas, yaitu hanya dapat dinikmati melalui audio suara saja. Suara iklan radio dapat berupa salah satu atau perpaduan dari kata-kata voice, musik dan sound effect. commit to user 2 Televisi Media televisi merupakan media audio visual yang memiliki unsur suara, gerak dan gambar sehingga sangat berpotensi untuk menarik perhatian dan impresif. Luasnya masyarakat yang dijangkau oleh televisi terkadang menyebabkan penyiaran bersifat umum dan menjemukan. Oleh Karena itu segmentasi pasar suatu pasar terbagi-bagi menurut rubrik yang disiarkan. 3 Internet Internet adalah media yang memiliki cakupan jangkauan mengglobal sehingga memungkinkan untuk mempromosikan produk pada masyarakat dunia. Hanya saja untuk masyarakat Indonesia media ini hanya bisa diakses oleh masyarakat perkotaan besar. d. Iklan pada Media Cetak Media cetak merupakan media yang statis dan mengutamakan pesan- pesan visual, yang terdiri dari lembaran dengan sejumlah tulisan, gambar atau foto dalam tata warna dan halaman hitam putih Kasali, 1992: 94. Media cetak menjadi adalan dalam beriklan sejak media ini ditemukan ratusan tahun yang lalu. Yang termasuk dalam media cetak antara lain: 1 Surat kabar commit to user Surat kabar merupakan media cetak yang dapat menjangkau hampir semua khalayak yang relatif murah dan jangkauan distribusi yang tidak dibatasi. 2 Majalah Berbeda dengan surat kabar, selain bersifat long term, majalah juga lebih menspesialiskan produknya untuk menjangkau konsumen tertentu yang umumnya memiliki pasar yang lebih mengelompok, sehingga iklan yang dipasang akan lebih efektif. Iklan berdasarkan luas space yang digunakan pada media cetak surat kabar majalah dan sejenisnya adalah: a Iklan baris yaitu pesan yang dibuat hanya terdiri beberapa baris katakalimat saja dan biaya yang dikenakan juga dihitung per baris. b Iklan kolom yaitu iklan yang memiliki lebar satu kolom namun lebih tinggi dari iklan baris. Biaya yang dikenakan juga lebih mahal dari iklan baris. c Iklan advertorial adalah iklan yang memiliki ukuran luas sebagaimana iklan display, hanya saja teknik penyampaian pesan lebih diarahkan pada bentuk berita. Iklan display memiliki ukuran yang luas sehingga memungkinkan berisi ilustrasi, gambar maupun tulisan yang cukup besar dan banyak. commit to user

BAB III IDENTIFIKASI DATA

A. Identifikasi Obyek Perencanaan

Data yang akan diidentifikasi pada bab ini adalah Dinas Kesehatan Kota Surakarta yang menjadi lembaga yang menangani kesehatan masyarakat di Surakarta. 1. Profil Dinas Kesehatan Kota Surakarta Dinas Kesehatan adalah salah satu instansi pemerintah yang khusus menangani bidang kesehatan, kantor Dinas Kesehatan Surakarta beralamat di Jalan Jenderal Sudirman no.2 Surakarta, Telp. 0271 642020. Dasar pembentukan Dinas Kesehatan Kota Surakarta: a. Peraturan daerah Nomor 6 Tahun 2001 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Surakarta. b. Keputusan Walikota Surakarta Nomor 17 tahun 2001 Tentang Pedoman dan Uraian Tugas Dinas Kesehatan Kota Surakarta. 2. Visi dan Misi Dinas Kesehatan Kota Surakarta a. Visi Dinas Kesehatan Kota Surakarta: “Terwujudnya Budaya Perilaku HIdup Bersih dan Sehat serta Mutu Pelayanan menuju SOLO SEHAT 2010”. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya maka Visi Dinas Kesehatan Kota Surakarta adalah penggerak pembangun kesehatan guna terwujudnya budaya hidup bersih dan sehat serta mutu pelayanan menuju Solo Sehat 2010.