commit to user melainkan juga kematangan sosial-psikologis. Dan dalam kematangan sosial
psikologis inilah sulit untuk mencari definisi remaja yang bersifat universal Sanderowitz Paxman, 1985.
World Health Organization WHO pada tahun 1994 memeberikan definisi remaja secara konseptual berdasarkan 3 kriteria, yaitu biologik, psikologik,
dan sosial ekonomi. Secara lengkap definisi tersebut berbunyi: a. Individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda
seksual sekundernya sampai saat ini mencapai kematangan seksual. b. Individu mengalami perkembangan psikologik dan pola identifikasi dari
kanak-kanak menjadi dewasa. c. Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial ekonomi yang penuh kepada
keadaan yang relatif lebih mandiri Muangman, 1980: 9.
2. Perkembangan Psikologi Remaja
Perkembangan adalah perubahan individu yang lebih mengacu pada perubahan kemampuan, karakteristik yang khas, dan tingkah laku dimana
tidak terlepas dari perubahan yang terjadi pada struktur biologis. Sejumlah sikap yang sering ditunjukkan oleh remaja merupakan karakteristik umum
perkembangan mereka. Karakteristik-karakteristik itu adalah sebagai berikut: a. Kegelisahan
Fase ini adalah fase perkembangan dimana remaja memiliki idealisme angan-angan, atau keinginan yang kelak diwujudkan di masa akan datang.
Namun angan-angan ini terganjal oleh kemampuan mereka yang masih belum cukup memadai. Selain itu, disatu pihak remaja ingin memperoleh
commit to user pengalaman sebanyak-banyaknya, tetapi dipihak lain mereka belum
mampu melakukan hal dengan baik. Tarik menarik antara angan-angan dan kemampuan ini menyebabkan perasaan gelisah pada diri remaja.
b. Pertentangan Arnett menarik tiga tantangan tipikal secara general yang biasa
dihadapi oleh remaja, yaitu perilaku beresiko, perubahan suasana hati yang cepat, dan konflik dengan orang tua Laugesen, 2003. Hubungan
yang kurang baik antara remaja dan orang tua terjadi pada periode ini karena remaja mulai ‘menggeser’ peran orang tua dengan teman sebaya
sebagai kelompok referensi. Dimana remaja mulai terpengaruh oleh teman sebayanya dalam hal gaya hidup, baik itu cara berpakaian, selera musik,
dan sebagainya. Di satu sisi, remaja ingin melepaskan diri dari orang tua. Namun disisi lain, mereka memiliki perasaan belum mampu untuk
mandiri. Pada dasarnya, remaja belum terlalu berani ambil resiko dari tindakan melepaskan diri dari lingkungan keluarganya.
c. Menghayal Keinginan untuk melakukan hal yang remaja inginkan tidak semuanya
dapat terlaksana. Akibatnya, merek mengkhayal untuk mencari kepuasan. Khayalan remaja putra biasanya berkisar pada soal prestasi dan jenjang
karier, sedangkan remaja putri lebih mengkhayalkan romantika hidup Ali Asrori, 2004. Dan khayalan ini tidak selalu bersifat negatif. Sebab
khayalan dapat membantu remaja menumbuhkan ide-ide tertentu yang dapat direalisasikan.
commit to user d. Aktivitas Berkelompok
Berbagai macam keinginan yang tidak terpenuhi karena bermacam- macam kendala, seperti masalah biaya atau larangan orang tua, diatasi oleh
para remaja dengan berkumpul bersama teman sebaya dan melakukan suatu kegiatan. Mereka melakukan suatu kegiatan secara berkelompok
sehingga berbagai kendala dapat diatasi secara bersama-sama Singgih, 1980.
e. Keinginan Mencoba Segala Sesuatu Pada umumnya, remaja memiliki rasa ingin tahu yang tinggi high
curiousity Ali Asrori, 2004. Rasa ingin tahu ini menyebabkan remaja ingin mencoba hal-hal yang belumpernah dialaminya. Selain itu, keinginan
untuk seperti orang dewasa juga mendorong mereka melakukan apa yang sering dilakukan oleh orang dewasa.
Rasa ingin tahu yang tinggi menyebabkan remaja ingin mencoba-coba tanpa memikirkan dampak perbuatan mereka. Mereka juga suka
mengkhayal, merasa gelisah dan berani menentang jika merasa dirinya disepelekan atau “tidak dianggap”. Bahkan seringkali remaja melakukan
perbuatan berdasarkan normanya sendiri. Oleh karena itu, remaja sangat memerlukan bimbingan, arahan, dan keteladanan dari orang dewasa agar
tidak bertindak ceroboh atau berperilaku menyimpang.
commit to user
D. Perancangan Media Kampanye