Metode Pengumpulan Data Operational Variabel Penelitian

Sampel penelitian ini diambil dari reksa dana saham yang terdaftar di Bapepam. Dari 34 Reksa Dana Saham yang terdaftar di Bapepam periode Januari 2005 sampai Desember 2007, hanya 12 Reksa Dana Saham yang terpilih sebagai sampel penelitian. Oleh karena reksa dana saham yang terscatat di BEI dimungkinkan terjadi perubahan di setiap periodenya, maka sampel penelitian ini diambil dengan kriteria: 1. Semua Reksa Dana Saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama Januari 2005 sampai dengan Desember 2007. 2. Semua Reksa Dana Saham yang selalu ada dan masih aktif selama Januari 2005 sampai dengan Desember 2007. 3. Reksa Dana Saham yang telah menerbitkan laporan keuangan mulai Januari 2005 sampai dengan Desember 2007.

C. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dan dianalisis dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan data yang telah tersedia dan tidak perlu dikumpulkan lagi. Data-data sekunder yang digunakan penulis adalah data-data yang berhubungan langsung dengan penelitian yang dilaksanakan dan bersumber dari terbitan-terbitan Bursa Efek Indonesia, Bapepam dan Bank Indonesia. Informasi utama yang digunakan sebagai data penelitian adalah Nilai Aktiva Bersih NABUnit Reksa dana saham, data mengenai tingkat suku bunga bebas risiko peneliti menggunakan tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia dari Bank Indonesia berdasarkan laporan bulanan terbitan Bank Indonesia. Penelitian ini juga memilih SBI sebagai tingkat suku bungs bebas risiko dengan anggapan bahwa Bank Indonesia yang mengeluarkan SBI dapat dipastikan akan melunasi kewajibannya pada saat jatuh tempo. Jadi investasi yang dilakukan pada SBI benar-benar bebas risiko. Disertai data mengenai perkembangan Inflasi dan Nilai Tukar Rupiah pada periode Januari 2005 sanpai dengan Desember 2007.

D. Metode Analisis

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1. Mendata Reksa Dana yang termasuk reksadana saham selama periode Januari 2005 sampai dengan Desember 2007. Reksa dana yang akan menjadi objek penelitian adalah reksa dana Saham yang berturut-turut ada selama periode Januari 2005 sampai dengan Desember 2007. 2. Menghitung return dan risiko dari masing-masing Reksa dana dalam penelitian ini., maka peneliti akan menggunakan program Microsoft exel untuk membantu dalam proses penghitungan return dan risiko masing-masing reksa dana. a. Menghitung Return Dari Reksa dana Dimana : NAVt : Net Asset Value NAB pada periode t NAVt-1 : Net Asset Value NABperiode sebelum t b. Menghitung Resiko dari Reksa Dana 3. Evaluasi Kinerja reksa dana . Setelah didapatkan variable- variabel yang dibutuhkan untuk penghitungan kinerja Reksa Dana, maka dilakukan evaluasi kinerja portfolio dengan NAV 1 -NAV t-1 NAV t-1 2 X-X σ p: ∑ n-1 menggunakan metode Differential Return with Risk Measure by Standar Deviation. Rumusnya : Dimana: Rp: expected return dari portofolio yang terletak pada CML Rm: expected return market σm: standard deviation market σp : standard deviation portofolio 4. Melakukan pengukuran dan pengujian untuk mengetahui signifikan pengaruh IHSG, Suku Bunga Bebas Risiko SBI, Inflasi dan Nilai Tukar Rupiah terhadap Kinerja Reksa Dana Saham yang dihitung menggunakan metode Differential Return with Risk Measure by Standar Deviation. Dalam pengujian dan pengukuran ini digunakan analisis regresi berganda. Dimana kinerja merupakan variable terikat Y dan factor-faktor IHSG, SBI, Inflasi dan Nilai Tukar Rupiah sebagai variable bebas X. Rp= Rf+[Rm-Rf ] σ p υ σm Dan selanjutnya akan diolah dengan menggunakan software SPSS Release 16.0 for Windows.

5. Pengujian Statistik a. Uji Koefisien Determinasi R

2 Uji koefisien korelas ditujukan untuk melihat seberapa besar kemampuan variable independen menjelaskan variabel depeenden yang dilihat melalui adjusted R square karena variabel independennya lebih kecil.

b. Uji F Uji Secara Simultan

Uji F dilakukan untuk melihat kemaknaan dari hasil model regresi trsebut. Bila Nilai F hitung lebih besar dari F tabel atau tingkat signifikannya lebih kecil dari 5 Alpha: 5=0,05 maka hal ini menunjukkan bahwa H ditolak dan Ha diterima yang berarti bahwa variabel independen mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependen secara simultan.

c. Uji T Uji Secara Parsial

Uji t digunakan untuk memganalisis pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Bila T hitung lebih besar dari T tabel atau nilai signifikan TAlpha : 5 0,005 maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti bahwa terdapat pengaruh signifikan secara parsial variabel independen terhadap variabel dependen.

d. Pengujian analisis path

Kusnendi 2005:1 Analisis jalur ialah suatu teknik untuk menganalisis hubungan sebab akibat yang tejadi pada regresi berganda jika variabel bebasnya mempengaruhi variabel tergantung tidak hanya secara langsung tetapi juga secara tidak langsung. Sedangkan definisi lain mengatakan: “Analisis jalur merupakan pengembangan langsung bentuk regresi berganda dengan tujuan untuk memberikan estimasi tingkat kepentingan magnitude dan signifikansi significance hubungan sebab akibat hipotetikal dalam seperangakat variabel.” Paul Webley 1997. David Garson dari North Carolina State University mendefinisikan analisis jalur sebagai “Model perluasan regresi yang digunakan untuk menguji keselarasan matriks korelasi dengan dua atau lebih model hubungan sebab akibat yang dibandingkan oleh peneliti. Modelnya digambarkan dalam bentuk gambar lingkaran dan panah dimana anak panah tunggal menunjukkan sebagai penyebab. Regresi dikenakan pada masing- masing variabel dalam suatu model sebagai variabel tergantung pemberi respon sedang yang lain sebagai penyebab. Pembobotan regresi diprediksikan dalam suatu model yang dibandingkan dengan matriks korelasi yang diobservasi untuk semua variabel dan dilakukan juga penghitungan uji keselarasan statistik. David Garson, 2003. Dari definisi-definisi di atas dapat dasimpulkan bahwa sebenarnya analisis jalur merupakan kepanjangan dari analisis regresi berganda.

E. Operational Variabel Penelitian

Di dalam pengujian pengaruh Indeks Harga Saham Gabungan, Suku Bunga SBI, Inflasi dan Nilai Tukar Rupiah Terhadap kinerja reksa dana saham khususnya Reksa Dana Saham dmana yang digunakan adalah data-data selama Januari 2005 sanpai Desember 2008 variabel-variabel yang digunakan adalah: 1 Variabel Dependen yaitu utama atau variabel terikat dimana yang menjadi perhatian peneliti peneliti. Karena tujuan penelitian ini adalah menjelaskan atau memprediksi variabilitas dari variable dependen. Dalam hal ini yang menjadi variable dependen Y adalah KInerja Reksa Dana Saham selama periode Januari 2005 sampai dengan Desember 2007. 2 Variabel Independen yaitu varisbel bebas yang mempengaruhi variable dependen. Dalam hal ini yang menjadi variable independen adalah IHSG X1, Suku Bunga Bebas Resiko X2, Inflasi X3, dan Nilai Tukar Rupiah X4. Tabel 3.1 Operational Variabel Penelitian No Nama Variabel Konsep Variabel Sumber Data Ukuran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian. 1. Gambaran Umum Reksa Dana

I Variabel Terikat Kinerja Reksa Dana Saham Y Indikator yang menunjukkan baik buruknya kinerja reksa dana saham yang dilihat dari NAB Data Reksa Dana di BEI Rasio II Variabel Bebas 1.IHSG X1 2.Suku Bunga Bebas Risiko SBI X2 3. Inflasi X3 4.Nilai Tukar Rupiah X4 Indikator yang menunjukkan kecenderungan pergerakan harga seluruh saham di Bursa Saham Indonesia Tingkat suku bunga yang relatif tidak beresiko Indikator yang menunjukkan kenaikan harga Nilai tukar rupiah terhadap U Dollar Data Indeks Harga Saham Gabungan di BEI Data suku bunga depositoSBI Data inflasi dari Bank Indonesia Data nilai tukar rupiah terhadap U Dollar di Bank Indonesia Rasio Rasio Rasio Rasio

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah, Inflasi, SBI, Dan Indeks Dow Jones Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

2 33 99

Analisis Pengaruh Perubahan BI rate, Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar, Inflasi, IHSG dan Jumlah Uang Beredar (M2) terhadap Tingkat Pengembalian Saham PT. bank Mandiri (Persero) Tbk

3 10 115

Analisis tingkat sertifikat BI, inflasi, dan nilai kurs terhadap return saham LQ 45 dan dampaknya terhadap IHSG

2 35 106

Pengaruh IHSG, SBI, Inflasi dan nilai tukar rupiah terhadap kinerja reksa dana saham : periode 2004 - 2006

0 4 101

Analisis Sentimen Perubahan Harga Emas Dunia, Nilai Tukar Rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan Terhadap Keputusan Membeli Reksa Dana Saham

0 2 1

Pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI Dan Nilai Tukar Rupiah/US$ Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Periode Juli 2008 – Juni 2010

2 11 43

ANALISIS PENGARUH FLUKTUASI NILAI TUKAR RUPIAH DAN SUKU BUNGA SBI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) (Studi Kasus Pasar Modal Indonesia).

0 0 8

Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga dan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Kinerja Reksa Dana Saham Periode 2013-2015

0 0 11

ANALISIS PENGARUH TINGKAT INFLASI , TINGKAT SUKU BUNGA SBI DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 8

ANALISIS PENGARUH SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA, TINGKAT INFLASI, INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG), KUALA LUMPUR STOCK EXCHANGE (KLSE) DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP TINGKAT PENGEMBALIAN REKSA DANA SAHAM

0 0 18