Market Risk Interest Rate Risk Purchasing Power Risk Management Risk Financial Risk Industial Risk

Menurut Lukas 2000:4 risiko investasi dapat dibagi menjadi dua yaitu risiko risiko sistimatik systematic risk dan risiko tidak sistimatis unsystematic risk. Risiko sistematis adalah risiko yang disebabkan oleh faktor-faktor secara bersamaan mempengaruhi harga asset, missalnya perubahan system atau kondisi ekonomi, politik dan perubahan lingkungan sosial yang berpengaruh terhadap perusahaan atau industri secara keseluruhandan tidak mungkin dapat dihindari. Menurut Lukas 2000:4 risiko sistematis sering disebut risiko pasar risk market. Risiko sistematis ini dapat dibagi atas :

1. Market Risk

Risiko yang disebabkan oleh kondisi pasar yang berfluktuasi dimana harga suatu sekuritas sangat berfluktuasi melebihi perkiraan yang wajar.

2. Interest Rate Risk

Risiko yang disebabkan oleh perubahan oleh tingkat harga pasar yang dapat mempengaruhi harga sekuritas.

3. Purchasing Power Risk

Risiko yang disebabkan oleh inflasi sehingga menyebabkan daya beli masyarakat menurun. Sedangkan risiko tidak sistematis adalah risiko yang bersifat unit terhadap suatu perusahaan atau industri, misalnya kesalahan manajemen, penemuan baru, perubahan selera konsumen terhadap barang dan jasa dari dari perusahaam atau industri tertentu. Sehingga risiko ini sering disebut unique risk. unsystematic risk disebabkan oleh Menurut Lukas 2000:4 unsystematic risk disebabkan oleh:

1. Management Risk

Menurut Lukas 2000:4 management risk yaitu risiko kegagalan dari manajemen dalam menjalankan perusahaan yang disebabkan oleh ketidakmampuan dalam memperkirakan kemungkinan yang akan terjadi pada masa yang akan datang sehingga perusahaan supplier, pangsa pasar yang menurun, pemogokan buruh dan lain-lain.

2. Financial Risk

Menurut Lukas 2000:4 financial risk yaitu risiko yang disebabkan penggunaan hutang perusahaan sehingga menyebabkan biaya bunga meningkat.

3. Industial Risk

Menurut Lukas 2000:4 industial risk yaitu risiko yang diakibatkan oleh industri itu sendiri, berpengaruh pada industri yang bersangkutan. Suad Husnan 2005:168 systematisc risk ditambah dengan unsystematic risk merupakan total risk dan yang menjadi pertimbangan manajer investasi dalam mengambil keputusan investasi. Unsystematic risk dapat dikurangi dan diantisipasi dengan melakukan diversifikasi, sedangkan systematic risk adalah risiko yang tidak dapat dihilangkan. Menurut Jogityanto 2008:215 diversifikasi berarti investasi dilakukan pada berbagai macam sekuritas atau aktiva. Bila hal ini dilakukan berarti melakukan portofolio investasi. Resiko investasi dapat diukur dengan standar deviasi yang dapat dirumuskan sebagai berikut: ….……2.6 Dimana : Pi : Probabilitas terjadinya peristiwa ke i R : Rate of Return E Ri : Expected Rate of Return N 2 SD υ = ∑ Pi Ri-ERi i=1 N 2 SD υ = ∑ Pi Ri-ERi i=1 N Rumus di atas digunakan jika probabilitas kejadian tidak sama untuk semua peristiwa. Sedangkan jika probabilitas kejadian setiap peristiwa sama maka perhitungannya dapat dirumuskan sebagai berikut …….2.7 Menurut Jogiyanto 2008:215 risiko fortopolio adalah varian return sekuritas-sekuritas yang membentuk portofolio tersebut. Salah satu pengukur risiko adalah deviasi standar Standar Deviation atas varian variance yang merupakan kuadrat gari deviasi standar. Risiko yang diukur dengan ukuran ini mengukur risiko dari seberapa besar nilai tiap-tiap item menyimpang dari rata-ratanya. Risiko portofolio dapat iukur dengan besarnya deviasi standar atau varian yang dinotasikan dengan vp 2 σ p 2 = X 2 x σ 2 + X 2 y σ 2 y + 2X x Y x Cov σ x …………...2.8 Dalam mengukur risiko portofolio harus dicari covariance antara sekuritas yang tergantung dalam portofolio. Hal ini karena portofolio merupakan gabungan dari beberapa sekuritas sehingga risiko yang terjadi merupakan interaksi antara risiko-risiko sekuritas yang membentuknya. Besarnya return covarians tergantung pada pola return masing- masing saham. Bila return saham tersebut bergaerak dengan pola yang sama maka kovariansnya berupa perkalian dua angka positif atau dua angka negative sehingga hasilnya berupa angka positif yang besar. Cov xy = P xy σ x σ y Covariance dapat distandarisasi dengan cara membaginya dengan hasil perkalian deviasi standar masing-masing sekuritas yang dirumuskan sebagai berikut: P xy = Cov xy σ x σ y ……………………………………………. 2.9 Koefisien korelasi menunjukkan bagaimana suatu variabel bergerak bersama dengan variabel lainnya. Korelasi ini bukan merupakan hubungan sebab akibat. Bila terdapat korelasi negatif antara dua sekuritas maka jika nilai suatu variabel naik akan menyebabkan nilai variabel turun. Begitu juga sebaliknya bila terdapat korelasi positif naiknya nilai suatu sekuritas akan menyebabkan sekuritas lainnya juga naik. Selain tergantung terhadap covariance, hubungan antara dua sekuritas dipengaruhi oleh standar deviasi dari tiap sekuritas. Standar deviasi ini merupakan ukuran yang menunjukkan nilai penyimpangan dari tingkat keuntungan sekuritas yang diharapkan. Standar deviasi dari portofolio dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut: σ p = X 2 x σ 2 + X 2 y σ 2 y + 2X x Y x pxy σxσy ………… 2.10 Rumus deviasi di atas digunakan apabila hanya terdapat dua sekuritas. Dalam portofolio yang terdiri dari sekuritas atau lebih rumus yang digunakan adalah N N σ p 2 = ∑ Xi 2 σi2 + ∑ i=1 i=1 ………………………………...2.11

C. Pengertian IHSG, SBI, Inflasi dan Nilai Tukar Rupiah 1. Indeks Harga Saham Gabungan

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah, Inflasi, SBI, Dan Indeks Dow Jones Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

2 33 99

Analisis Pengaruh Perubahan BI rate, Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar, Inflasi, IHSG dan Jumlah Uang Beredar (M2) terhadap Tingkat Pengembalian Saham PT. bank Mandiri (Persero) Tbk

3 10 115

Analisis tingkat sertifikat BI, inflasi, dan nilai kurs terhadap return saham LQ 45 dan dampaknya terhadap IHSG

2 35 106

Pengaruh IHSG, SBI, Inflasi dan nilai tukar rupiah terhadap kinerja reksa dana saham : periode 2004 - 2006

0 4 101

Analisis Sentimen Perubahan Harga Emas Dunia, Nilai Tukar Rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan Terhadap Keputusan Membeli Reksa Dana Saham

0 2 1

Pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI Dan Nilai Tukar Rupiah/US$ Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Periode Juli 2008 – Juni 2010

2 11 43

ANALISIS PENGARUH FLUKTUASI NILAI TUKAR RUPIAH DAN SUKU BUNGA SBI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) (Studi Kasus Pasar Modal Indonesia).

0 0 8

Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga dan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Kinerja Reksa Dana Saham Periode 2013-2015

0 0 11

ANALISIS PENGARUH TINGKAT INFLASI , TINGKAT SUKU BUNGA SBI DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 8

ANALISIS PENGARUH SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA, TINGKAT INFLASI, INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG), KUALA LUMPUR STOCK EXCHANGE (KLSE) DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP TINGKAT PENGEMBALIAN REKSA DANA SAHAM

0 0 18