adalah sekumpulan semua saham yang tercatat sebagai komponen perhitungan indeks Negara. Pada umumnya kurs ditentukan oleh
perpotongan kurva permintaan pasar dan kurva penawaran dari mata uang asing tersebut.
2. Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia SBI
Menurut Eric E. Haas 2004:131 salah satu instrumen moneter yang dapat mempengaruhi atau memotivasi masyarakat maupun
pengusaha untuk menabung dan melakukan investasi adalah suku bunga. Peryataan ini sesuai dengan pendapat yang mendefinisikan
suku bunga sebagai determinan penting kedua dari volume investasi yang dilakukan dalam suatu periode, sedangkan determinan yang
pertama adalah efisiensi modal marginal. Berdasarkan SK Direksi BI No.3167KEPDIR tertanggal 23
Juli 1998 tentang penerbitan SBI serta intervensi rupiah yakni Sertifikat Bank Indonesia SBI adalah surat berharga atas petunjuk
dalam rupiah yang diterbitkan Bank Indonesia sebagai pengakuan hutang berjangka waktu pendek dengan system diskonto.
3. Nilai Tukar
Endri 2002:74 kas atau sering disebut dengan kurs adalah jumlah atau harga uang domestic dari mata uang luar negeri asing.
Kurs ini dipertahankan sama di semua pasar melalui arbritase. Arbritase valuta asing adalah pembelian mata uang asing bila harganya
rendah dan menjualnya bilamana harganya tinggi. Suatu penurunan dalam nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing disebut
dengan depresiasi. Sedangkan kenaikan dalam nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing disebut apresiasi. Karena mata uang
suatu Negara dapat didepresiasi terhadap mata uang dan apresiasi terhadap yang lain maka biasanya dapat dihitung suatu kurs efektif.
Kurs efektif merupakan rata-rata tertimbang dari nilai tukar mata uang suatu Negara.
4. Inflasi
Menurut Sadono Sukirno 2002:15 Inflasi disefinisikan sebagai suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam suatu
perekonomian. Tingkat inflasi presentase kenaikan harga berbeda dari suatu periode ke periode lainnya dan berbeda pula dari satu
Negara ke Negara lainnya. Inflasi adalah kecenderungan dari harga- harga untuk menaik secara umum dan terus menerus.
Dalam praktek, inflasi bisa diamati dengan mengamati gerak dari indeks harga. Tetapi di sini harus diperhitungkan ada tidaknya
“suppressed inflation” atau inflasi yang ditutupi yang pada suatu waktu akan timbul dan menunjukkan harga-harga resmi makin tidak relevan
bagi kenyataan. Menurut Iskandar Putong 200:181 terdapat beberapa cara
menggolongkan inflasi, penggolongan pertama, dadasarkan atas parah tidaknya inflasi tersebut. Di sini kita bedakan beberapa macam inflasi:
Inflasi ringan di bawah 10 per tahun Inflasi sedang antara 10 – 30 per tahun
Inflasi berat antara 30 – 100 per tahun Hiper inflasi di atas 100 setahun
Penggolongan yang kedua adalah atas dasar sebab awal dari inflasi. Atas dasar ini dibedakan dua macam inflasi yaitu:
1. Inflasi yang timbul karena permintaan masyarakat akan berbagai barang terlalu kuat. Inflasi semacam ini disebut
demand inflation. 2. Inflasi yang timbul karena kenaikan ongkos produksi. Ini
disebut cost inflation. Penggolongan ketiga adalah berdasarkan asal dari inflasi, yaitu:
1. inflasi yang berasal dari dalam negeri domestic inflation, misalnya karena defisit anggaran belanja yang dibiayai dengan
pencetakan uang baru, panen yang gagal dan sebagainya. 2. Inflasi yang berasal dari luar negeri imported inflation, adalah
inflasi yang timbul karena kenaikan harga-harga inflasi di luar negeri atau di negara-negara langganan berdagang kita.
Menurut Nanga 2001:241 menjelaskan inflasi adalah suatu gejala dimana tingkat harga umum mengalami kenaikan secara terus
menerus. Terdapat tiga teori utama mengenai inflasi Muana Nanga 2001:252-254 yaitu Teori Kuantitas, Teori Keynes, dan Teori
Strukturalis. Teori
Kuantitas mengenai
inflasi mengatakan
bahwa bertambahan jumlah uang beredar dan psikologi masyarakat mengenai
kenaikan harga-harga di masa mendatang. Tambahan jumlah uang beredar x bias menumbuhkan inflasi kurang dari x, sama dengan
x atau lebih dari besar dari x tergantung kepada apakah masyarakatv tidak mengaharapkan harga naik lagi, akan naik tetrapi
lebih buruk daripada sekarang atau masa-masa lampau, atau akan naik cepat dari sekarang atau masa-masa lampau.
D. Reksa Dana 1. Pengertian Reksa Dana