Dimana: Rp: expected return dari portofolio yang terletak pada CML
Rm: expected return market σm: standard deviation market
σp : standard deviation portofolio Dengan menggunakan metode ini portofolio reksa dana disusun
dari nilai tertinggi. Differential return tertinggi merupakan portofolio yang terbaik.
G. Penelitian Terdahulu
Farid Haryanto dan Siswanto 2001:201 mengatatakan bahwa salah satu cara membandingkan kinerja suatu portofolio biasanya
diwakili oleh mutual fund adalah dengan membandingkannya dengan portofolio lain yang mempunyai risiko kurang lebih sama. Suatu
portofolio yang memberikan tingkat keuntungan lebih tinggi belum tentu lebih baik kalau ternyata juga mempunyai risiko yang lebih
tinggi. Penelitian yang dilakukan oleh Friend, Blume dan Crocet dan
dikutip oleh Elton dan Gruber 1991:694, menunjukkan hasil sebagai berikut:
Tabel 2.3 Perbandingan Kinerja Mutual Funddengan Portofolio
yang Dipilih Secara Acak, Variance dipakai sebagai Ukuran Risiko
Januari 1960-Juni 1968
Risiko Mutual
Portofolio Mutual
Portofolio Mutual
Portofolio Fund
Secara Acak Fund
Secara Acak Fund
Secara Acak Risiko Rendah
43 62
0.0012 0.00118
0.102 0.128
Risiko Sedang 25
51 0.00182
0.00184 0.118
0.142 Risiko Tinggi
15 50
0.00279 0.00279
0.138 0.162
Jumah Dalam Sample Rata-rata Variance
Rata-rata Keuntungan
Tabel tersebut menunjukkan bahwa risiko yang digunakan adalah variance yaitu bentuk kuadarat dari standar deviasi tingkat
keuntungan portofolio. Mutual funds yaitu yang dikelola oleh manager investment companies artinya para professional, dibandingkan
portofolio yang secara acak. Perbandingan dilakukan atas dasar rata- rata variance yang kurang lebih sama dan dikelompokkan sebagai
risiko rendah, sedang, dan tinggi. Perhatikan bahwa rata-rata variance dalam eompok risiko yang sama, antara mutual fund dan portofolio
yang dipilih secara acak dan dihitung dengan bobot yang sama, kurang lebih juga sama. Tetapi bila kita perhatikan dua kolom yang terakhir
ternyata rata-rata bila dibandingkan dengan tingkat keuntungan
portofolio-portofolio yang dipilih secara acak hal ini mengundang pertanyaan tentang kemampuan para manajer reksa dana dalam
mengelola dana yang dipercayakan kepada mereka. Cara yang sama dilakukan untuk beta sebagai ukuran risiko
oleh peneliti-peneliti yang sama, dikutip oleh Elton dan Gruber 1995:635. Hasilnya menunjukkan bahwa pemilihan portofolio secara
acak dengan bobot yang sama ternyata juga menghasilkan tingkat keuntungan yang lebih tinggi pada kelompok beta yang kurang lebih
sama. Guntur Irianto 2001:86 meneliti tentang pengaruh bunga
deposito, kurs mata uang rupiah terhadap dolla dan harga Emas terhadap Indeks Harga Saham Gabungan IHSG, dengan periode 1
Juni 1998 sampai dengan 30 Juni 2000 dengan menggunakan metode analisi regresi berganda, diperoleh hasil penelitian yang menunjukkan
bahwa bunga deposito dan kurs berpengaruh negative secara signifikan terhadap IHSG. Kedua variable tersebut memiliki hubungan yang
saling subtitusi dengan bursa efek. Sedangkan harga emas berpengaruh positif serta signifikan terhadap IHSG.
Penelitian yang dilakukan Essy Asiyah 2005:69 Tentang pengaruh Indeks Harga Saham Gabungan IHSG, Suku Bunag Resiko
SBI, dan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Kinerja Reksa Dana Periode
2004-2005, dengan menggunakan regresi berganda dan pengujian statistic dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Dari penelitian diperoleh gambaran bahwa kinerja reksa dana dengan menggunakan metode Differential Return with risk
Measured by Standard Deviation dipengaruhi oleh Indeks Harga Saham Gabungan dan Suku Bunga Bebas Resiko SBI.
2. Indeks Harga Saham Gabungan yang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja Reksa Dana yang diperoleh
dengan menggunakan
Differential Return
with Risk
is Measured
by Standard
Deviation. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa nilai penagruh IHSG terhadap Kinerja
Reksa Dana dengan menggunakan metode evaluasi kinerja Reksa Dana berkorelasi positif dan signifikan mempengaruhi
kinerja Reksa Dana. 3. Suku Bunga SBI mempengaruhi secara signifikan kinerja
Reksa Dana ditunjukkan oleh nilai signifikan sebesar 0.09. 4. Nilai kurs ternyata tidak signifikan mempengaruhi kinerja
Reksa Dana. 5.
H. Kerangka Pemikiran