bebasnya variabel independen adalah IHSG, SBI, Inflasi, dan nilai tukar rupiah.
4. Deskriptif Variabel
Berdasarkan hasil perhitungan, dapat dijelaskan variable- variabel yang terdapat pada model regresi berganda seperti pada table
berikut.
Tabel 4.5 Nilai Rata-rata Kinerja, IHSG, SBI, Inflasi, dan Nilai
Tukar Rupiah Periode Januari 2005 sampai dengan Desember 2007
IHSG SBI
INFLASI KURS
KINERJA 2005
1089.73 7.65
8.67 9750.58
7.78 2006
1442.93 9.86
11.11 9141.25
10.24 2007
2210.98 8.63
6.41 9140
9.26 MEAN
TAHUN
Sumber: Data diolah
a. Variabel Dependen Kinerja Reksadana Saham
Berdasarkan Tabel 4.4 diatas yang diperoleh dari pengumpulan data tahunan periode Januari 2005 sampai
dengan Desember 2007, nilai rata-rata kinerja reksadana untuk tahun 2005 adalah sebesar 7.78 persen sedangkan untuk tahun
2006 naik menjadi 10.24 persen. Pada tahun 2007 nilai rata-rata kinerja reksa dana sebesar 9.26 persen. Nilai rata-rata tertinggi
kinerja reksadana pada kuartal pertama tahun 2006 yaitu sebesar 13.82.
b. Varibel Independen 1
Indeks Harga Saham Gabungan IHSG
Pada tabel 4.4 di atas dapat kita lihat nilai rata-rata Indeks Harga Saham Gabungan setiap setengah tahun yang dimulai dari
Januari 2005 sampai dengan Desember 2007. Selama dua tiga tahun pengamatan nilai rata-rata IHSG untuk tahun 2005 adalah sebesar
1089.73 kemudian mengalami perubahan di tahun 2006 menjadi 1442.93. Pada tahun 2007 nilai rata-rat IHSG meningkat menjadi
2210.98. Nilai rata-rata tertinggi selama tiga tahun pengamatan terjadi pada tahun 2007.
2 Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia SBI
Suku Bunga Bebas Risiko SBI merupakan salah satu instrument moneter yang dapat mempengaruhi atau memotivasi
masyarakat maupun pengusaha untuk menabung dan melakukan investasi. Pada tabel 4.4 dijelaskan bahwa nilai rata-rata suku bunga
SBI pertahun untuk tahun 2005 sebesar 7.65 persen. Sedangakan pada tahun 2006 sebesar 9.86 persen. Kemudian mengalami penurunan di
tahun 2007 sebesar 8.63 persen.
3 Inflasi
Inflasi berpengaruh terhadap pergerakan harga saham melalui return pasar Eduartus Tandelin 2001:73. Hal ini menunjukkan
bahwa secara agregatif naiknya inflasi akan menurunkan return pasar atau indeks pasar. Pada tabel 4.4 diterangkan bahwa nilai rata-rata
inflasi pada tahun 2005 adalah sebesar 8.67 persen. Pada tahun 2006 meningkat menjadi 11.11 persen, sedangkan pada tahun 2007
mengalami penurunan menjadi 6.41 persen.
4 Nilai Tukar Rupiah
Variabel nilai tukar rupiah juga berpengaruh secara negatif terhadap pasar modal Ahmad Sakhowi 2004:2. Dengan naiknya nilai
kurs rupiah terhadap dollar Amerika akan menyebabkan turunnya investor dalam menanamkan dananya di pasar modal. Karena investasi,
khususnya di pasar modal relative lebih mahal dengan nilai dollar yang sama membutuhkan jumlah rupiah yang lebih banyak.
Berdasarkan table 4.4 dapat dijelaskan bahwa nilai rata-rata kurs pada tahun 2005 sebesar Rp.9.750,58. Tahun 2006 nilai rata-rata
kurs turun menjadi Rp.9.141,25, sedangkan pada tahun 2007 nilainya terus turun hingga mencapai nilai Rp.9.140.
5. Pengujian Statistik a. Pengujian Koefisien Determinasi R²