Bauran Pemasaran KAJIAN TEORI

menunjang pelaksanaan pembangunan yang berupa penyebaran kebutuhan pembangunan, pemerataan pembangunan, dan distribusi hasil pembangunan diberbagai sektor ke seluruh pelosok tanah air misalnya, sektor industri, perdagangan, pariwisata, dan pendidikan. 28

2. Klasifikasi Transportasi

Transportasi dapat diklasifikasikan menurut macam atau moda atau jenisnya modes of transportation yang dapat ditinjau dari segi barang yang diangkut, dari segi geografis transportasi itu berlangsung, dan dari sudut teknis serta alat angkutannya. a. Dari Segi Barang yang Diangkut Dari segi barang yang di angkut, transportasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1 Angkutan penumpang passanger 2 Angkutan barang goods 3 Angkutan pos mail b. Dari Sudut Geografis Ditinjau dari sudut geografis, transportasi dapat dibagi sebagai berikut: 1 Angkutan antarbenua : misalnya dari Asia ke Amerika 2 Angkutan antarkontinental : misalnya dari Perancis ke Seiss dan seterusnya sampai ke Timur Tengah 3 Angkutan antarpulau : misalnya dari Sumatera ke Jawa 4 Angkutan antarkota : misalnya dari Jakarta ke Bandung 5 Angkutan antardaerah : misalnya dari Jawa Barat ke Jawa Timur 6 Angkutan di dalam kota : seperti dengan oplet dan bus di kota-kota Medan, Jakarta, Surabaya, dan seterusnya. Jenis angkutan ini disebut sebagai intra-city transportation atau urban transportation. 28 SH. Wibowo, Hukum Lalu Lintas dan Jalan, 2014, h.2https:www.academia.edu5077479BUKU_HUKUM_LALULINTAS_DAN_JALAN._KUR NIAWAN_TRI_WIBOWO_SH_ c. Dari Sudut dan Alat Pengangkutannya Jika dilihat dari sudut teknis dan alat angkutannya, maka transportasi dapat pula dirinci menurut jenisnya sebagai berikut : 1 Angkutan jalan raya atau highway transportation road transportation. Seperti pengangkutan dengan menggunakan truk, bus, dan sedan. 2 Pengangkutan rel rail transportation. 3 Pengangkutan melalui air pedalaman inland transportation. Seperti sungai, kanal, danau, dan sebagainya. 4 Pengangkutan pipa pipe line transportation, seperti transportasi untuk mengangkut atau mengalirkan minyak tanah, bensin, dan air minum. 5 Pengangkutan laut atau samudera ocean transportation, yaitu angkutan dengan menggunakan kapal laut yang mengarungi samudera. 6 Pengangkutan udara transportation by air atau air transportation, yaitu pengangkutan dengan menggunakan kapal terbang yang melalui jalan udara. 29 Klasifikasi transportasi dapat ditinjau dari ketiga atau unsur sebagaimana yang dikemukakan di atas, namun seringkali orang mengklasifikasikannya dihubungkan dengan empat unsur transportasi, yaitu jalan, alat angkutan, tenaga penggerak, dan terminal. Sebelum mengklasifikasikan menurut cara dengan unsur- unsur ini, terlebih dahulu dijelaskan pengertian masing-masing unsur transportasi tersebut. 29 Ibid., h. 16 a Jalan atau the Way Jalan merupakan suatu kebutuhan yang paling esensial dalam transportasi. Tanpa adanya jalan tak mungkin disediakan jasa transpor bagi pemakainya. Jalan ditujukan dan disediakan sebagai basis bagi alat angkutan untuk bergerak dari suatu tempat asal ke tempat tujuannya. Unsur jalan dapat berupa jalan raya, jalan kereta api, jalan air, dan jalan udara. Selanjutnya, jalan itu dapat pula diklasifikasikan menurut jalan alam natural dan jalan buatan artificial. Jalan alam merupakan pemberian alam dan karenanya tersedia bagi setiap orang tanpa atau hampir tidak adanya suatu beban ongkos bagi pemakainya, seperti : jalan setapak, sungai, danau, dan jalan udara. Sedangkan jalan buatan adalah jalan yang dibangun melalui usaha manusia secara sadar dengan sejumlah dana investasi bagi pembiayaan tertentu untuk membuat konstruksinya dan pemeliharaannya. b Alat Angkutan atau the Vehicle Kendaraan dan alat angkutan pada umumnya merupakan unsur transpor yang penting lainnya. Perkembangannya dan kemajuan jalan dan alat angkutan merupakan dua unsur yang saling memerlukan atau berkaitan satu sama lainnya. Alat angkutan ini dapat dibagi dalam jenis-jenis alat angkutan jalan darat, alat angkutan jalan air, dan alat angkutan udara. Alat angkutan jalan darat dapat berupa gerobak, pedati, bendi, sepeda, sepeda motor, mobil bus, truk, kereta api, trem, dan lain-lain. Alat angkutan melalui air dapat berupa rakit, sampan, kano, kapal layar, kapal uap, dan kapal mesin. Sedangkan alat angkutan udara adalah berbagai rupa jenis pesawat terbang. c Tenaga Penggerak atau Motive Power Yang dimaksud dengan tenaga penggerak di sini adalah tenaga atau energi yang dipergunakan untuk menarik atau mendorong alat angkutan. Untuk keperluan ini dapat dipergunakan tenaga manusia, binatang, tenaga uap, batu bara, bahan bakar minyak, tenaga diesel, dan tenaga listrik bahkan juga tenaga atom, dan tenaga nuklir. Penggunaan berbagai rupa tenaga penggerak ini telah semakin berkembang sesuai dengan kemajuan dan pemakaian teknologinya di negara dan daerah yang bersangkutan. d Tenaga Pemberhentian atau Terminal Terminal adalah tempat dimana suatu perjalanan transportasi dimulai maupun berhenti atau berakhir sebagai tempat tujuannya. Karena itu di terminal disediakan berbagai fasilitas pelayanan penumpang, bongkar dan muat, dan lain-lain. Lebih-lebih lagi untuk terminal yang dibuat seperti stasiun kereta api, stasiun bus, bandar udara, dan pelabuhan laut adalah perlu disediakan jasa-jasa pemakai yang pantas dan menyenangkan bagi pemakainya. 30

E. Deskriptif Bus Way

1. Pengertian Bus Way

Sistem Bus Rapid Transit BRT adalah angkutan massal yang berbasis pada jalan dimana memanfaatkan jalur - jalur khusus dan ekslusif. Sedangkan Bus Rapid Transit berbasis bus way adalah sarana angkutan umum massal dengan moda bus dimana kendaraan akan berjalan pada lintasan khusus berada di sisi jalur cepat. Selain itu sistem yang dipergunakan adalah sistem tertutup dimana penumpang dapat naik dan turun hanya pada halte-halte dan tentunya harus dilengkapi dengan sistem tiket baik berupa tiket untuk sekali jalan ataupun berlangganan dengan mekanisme prabayar. Agar para penumpang nyaman pada saat menuju dan meninggalkan halte maka disediakan fasilitas penyeberangan orang yang landai, petugas keamanan pada setiap halte, jadwal waktu perjalanan dan juga tidak adanya pedagang kaki lima baik di halte maupun jembatan penyebarangan kecuali pada tempat tampat yang telah ditentukan. Selain itu agar mudah menuju dan meninggalkan lajur bus way maka dari lokasi-lokasi tertentu 30 Ibid., h. 17 akan disediakan trayek angkutan umum. Bus way jalur bus merupakan jalur khusus untuk lintasan bus dengan maksud untuk meningkatkan efisiensi sistem transportasi umum, yaitu mempersingkat waktu perjalanan dan biaya transportasi. 31 2. Karakteristik Bus Rapid Transit BRT Perbedaan yang mencolok dari Bus Rapid Transit BRT diantara angkutan umum lainnya menjadi ciri tersendiri, penekanan pada eksterior dan interior bukan hanya pada design semata akan tetapi kelayakan yang diwakili oleh sarana dan prasana yang memadai merupakan ciri yang harus dimiliki oleh Bus Rapid Transit BRT. Berikut adalah karakteristik Bus Rapid Transit BRT dan karakteristik pelayanan bagi penumpangnya. a Jalur khusus bus b Naik dan turun penumpang yang cepat pada tempat tertentu yang telah ditentukan c Sistem penarikan ongkos sebelum berangkat yang efektif dan efisien d Halte yang nyaman e Bus yang nyaman f Adanya integritas dengan moda transportasi lainnya Karakteristik pelayanan bagi penumpang bus way : a Kemudahan akses untuk angkutan umum b Keamanan c Ruang tunggu yang nyaman bagi penumpang dan terlindungi dari cuaca d Waktu tunggu yang relatif singkat e Kualitas pelayanan yang cukup tinggi selama perjalanan f Stasiun atau halte pemberhentian dan pemberangkatan yang aman g Ketersediaan informasi 32 31 Indri,” Analisis Persepsi Penumpang Terhadap Tingkat Pelayanan Bus Way : Studi Kasus Bus Way Trans Jakarta Koridor I,”Thesis pada Universitas Diponegoro, Semarang, 2007, h.8, tidak dipublikasikan. 32 Ibid., h. 8-9.