Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Adapun hasil dari pengujian Barlett’s test of Sphericity dan Kaiser- Meyer-Olkin KMO dengan bantuan software SPSS 17 terlihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.3 Analisis Faktor KMO and Bartletts Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. ,577 Bartletts Test of Sphericity Approx. Chi-Square 940,499 Df 300 Sig. ,000 Tabel diatas menunjukkan nilai yang diperoleh dari uji Bartlett’s test of sphericity adalah sebesar 940,499 dengan signifikan 0,000. Hal ini berarti bahwa antar variabel terjadi korelasi signifikan 0,05. Hasil uji KMO diperoleh nilai 0,577 dimana angka tersebut sudah diatas 0,5. Dengan demikian variabel-variabel dalam penelitian ini dapat diproses lebih lanjut. 2 Penentuan jumlah faktor Dalam penelitian ini penulis menentukan jumlah faktor dengan menggunkan nilai eigen value dengan kriteria nilai eigen value 1. Susunan eigen value selalu diurutkan dari yang terbesar sampai terkecil. Untuk mengetahui jumlah faktor yang terbentuk dari hasil ekstraksi dapat dilihat pada tabel total variance explained. Diketahui bahwa dari ke 11 variabel yang dimasukkan untuk analisis faktor, hanya terdapat 7 faktor yang terbentuk karena dari komponen 1 sampai 7 menunjukkan eigen value 1. Maka proses faktoring hanya sampai pada 7 faktor, jika diteruskan sampai faktor berikutnya, eigen value sudah kurang dari 1. Jadi diketahui bahwa 7 faktor adalah jumlah yang optimal. Faktor 1 mampu menjelaskan 25,24 variasi, faktor 2 sebesar 13,19 , faktor 3 sebesar 11,80 , faktor ke 4 sebesar 10,20 , faktor ke 5 sebesar 5,10 , faktor ke 6 sebesar 4,68, dan faktor ke 7 mampu menjelaskan 4,45 variasi. Dapat disimpulkan bahwa faktor ke 1 sampai ke 7 mempengaruhi dengan jumlah persentase sebesar 74,66 dan 25,34 dipengaruhi oleh faktor lain. Sedangkan faktor ke 8 sampai ke 11 tidak berpengaruh karena persentasenya kecil. 3 Interpretasi faktor Tahap selanjutnya adalah menginterpretasikan faktor-faktor yang terbentuk dengan melihat tabel component matrix yang menunjukkan distribusi ke-11 variabel tersebut pada 7 faktor yang terbentuk. Sedangkan angka-angka pada tabel tersebut adalah faktor loading, yang menunjukkan besarnya korelasi antara suatu variabel dengan faktor-faktor yang terbentuk. Pada tabel yaitu component matrix awal, hasil faktor belum bisa diinterpretasikan karena variabel-variabel yang ada hanya mengumpul pada satu atau beberapa faktor saja belum menyeluruh. Untuk itu perlu dilakukan rotasi faktor. Rotasi faktor ini dimaksudkan untuk mendapatkan tampilan data yang jelas dari nilai loading untuk masing-masing variabel terhadap faktor-faktor yang ada. Interpretasi ini didasarkan pada nilai loading yang terbesar dari masing-masing variabel terhadap faktor-faktor yang ada, jadi suatu variabel akan masuk ke dalam faktor yang memiliki nilai loading terbesar, setelah itu dilakukan perbandingan besar korelasi terhadap setiap baris. Definisi dari faktor loading adalah besar korelasi antara indikator dengan konstruk latennya. Pada banyak penelitian sosial, pengukuran suatu konstruk sangat sering dilakukan secara tidak langsung melalui indikator-indikatornya. Indikator dengan loading factor yang memiliki konstribusi yang lebih tinggi untuk menjelaskan kosntruk latennya. Sebaliknya pada indikator dengan loading factor rendah memiliki kosntribusi yang lemah untuk menjelaskan kosntruk latennya. Pada sebagian besar referensi bobot faktor sebesar 0,50 atau lebih dianggap memilki validasi yang cukup kuat untuk menjelaskan kosntruk laten. Walaupun pada sebagian referensi lainnya menjelaskan bahwa loading faktor paling lemah yang bisa diterima adalah 0,40. Tabel 4.6 yaitu rotated component matrix menunjukkan hasil dari rotasi faktor. Component matrix hasil proses rotasi rotated component matrix yang ditunjukkan pada tabel memperlihatkan distribusi variabel yang lebih jelas dan nyata. Kemudian diperoleh beberapa variabel yang mendominasi faktor, yaitu sebagai berikut : 1. Faktor pertama, terdiri dari : a. TransJakarta adalah angkutan jasa yang paling berkualitas dengan faktor loading sebesar 0,666 artinya faktor ini di anggap memiliki validasi yang cukup kuat untuk menjelaskan konstruk laten. b. TransJakarta mempunyai reputasi yang baik dalam angkutan jasa dengan faktor loading sebesar 0,897 artinya faktor ini di anggap memiliki validasi yang cukup kuat untuk menjelaskan konstruk laten. c. TransJakarta adalah angkutan jasa yang terkenal di Jakarta dengan faktor loading sebesar 0,934 artinya faktor ini di anggap memiliki validasi yang cukup kuat untuk menjelaskan konstruk laten. d. TransJakarta jarang mengalami kemacetan karena mempunyai jalur khusus dengan faktor loading sebesar 0,934 artinya faktor ini di anggap memiliki validasi yang cukup kuat untuk menjelaskan konstruk laten. 2. Faktor kedua, terdiri dari : a. Menggunakan TransJakarta karena budaya masyarakat dengan faktor loading sebesar 0,674 artinya faktor ini di anggap memiliki validasi yang cukup kuat untuk menjelaskan konstruk laten. b. Menggunakan TransJakarta berpengaruh dengan gaya hidup dengan faktor loading sebesar 0,308 artinya faktor ini di anggap memiliki validasi yang rendah untuk menjelaskan konstruk laten. c. Menggunakan TransJakarta menjadi ketergantungan dengan faktor loading sebesar 0,594 artinya faktor ini di anggap memiliki validasi yang cukup kuat untuk menjelaskan konstruk laten. d. TransJakarta selain memberikan kenyamanan juga memberi keamanan bagi penumpangnya dengan loading faktor sebesar 0,820 artinya faktor ini di anggap memiliki validasi yang cukup kuat untuk menjelaskan konstruk laten. e. Jika TransJakarta mengecewakan konsumen akan memberi masukan secara langsung dengan loading faktor sebesar 0,829 artinya faktor ini di anggap memiliki validasi yang cukup kuat untuk menjelaskan konstruk laten. 3. Faktor ketiga, terdiri dari : a. Memilih TransJakarta untuk efisiensi waktu dengan loading faktor sebesar 0,705 artinya faktor ini di anggap memiliki validasi yang cukup kuat untuk menjelaskan konstruk laten. b. Memilih TransJakarta untuk mendapatkan kenyamanan dibanding angkutan lain dengan faktor loading sebesar 0,820 artinya faktor ini di anggap memiliki validasi yang cukup kuat untuk menjelaskan konstruk laten. c. Menggunakan TransJakarta lebih cepat sampai dengan loading faktor sebesar 0,828 artinya faktor ini di anggap memiliki validasi yang cukup kuat untuk menjelaskan konstruk laten. d. Menyukai TransJakarta karena fasilitasnya lengkap dibanding yang lain dengan faktor loading sebesar 0,599 artinya faktor ini di anggap memiliki validasi yang cukup kuat untuk menjelaskan konstruk laten. e. Menggunakan TransJakarta karena keinginan diri sendiri dengan loading faktor sebesar 0,455 artinya faktor ini di anggap memiliki validasi yang cukup kuat untuk menjelaskan konstruk laten. 4. Faktor keempat, terdiri dari : a. Menggunakan TransJakarta untuk menghormati program pemerintah dengan faktor loading sebesar 0,514 artinya faktor ini di anggap memiliki validasi yang cukup kuat untuk menjelaskan konstruk laten. b. Tarif TransJakarta terjangkau dengan faktor loading sebesar 0,876 artinya faktor ini di anggap memiliki validasi yang cukup kuat untuk menjelaskan konstruk laten. c. TransJakarta merupakan angkutan umum untuk kalangan menengah ke bawah dengan faktor loading sebesar 0,881 artinya faktor ini di anggap memiliki validasi yang cukup kuat untuk menjelaskan konstruk laten. d. Menggunakan TransJakarta dapat bersosialisasi dengan banyak orang dengan faktor loading sebesar 0,842 artinya faktor ini di anggap memiliki validasi yang cukup kuat untuk menjelaskan konstruk laten. 5. Faktor kelima, terdiri dari : a. Menggunakan TransJakarta karena keluarga juga menggunakannya dengan faktor loading sebesar 0,663 artinya faktor ini di anggap memiliki validasi yang cukup kuat untuk menjelaskan konstruk laten. b. Menggunakan TransJakarta karena dorongan keluarga dengan loading sebesar 0,818 artinya faktor ini di anggap memiliki validasi yang cukup kuat untuk menjelaskan konstruk laten. c. Selalu update mengenai angkutan jasa terutama TransJakarta dengan loading faktor sebesar 0,574 artinya faktor ini di anggap memiliki validasi yang cukup kuat untuk menjelaskan konstruk laten. 6. Faktor keenam, terdiri dari : a. Kurangnya informasi pemeliharaan bus TransJakarta membuat takut dan cemas dengan loading faktor sebesar 0,787 artinya faktor ini di anggap memiliki validasi yang cukup kuat untuk menjelaskan konstruk laten. 7. Faktor ketujuh, terdiri dari : a. Lebih bersemangat beraktivitas jika menggunakan TransJakarta dengan loading faktor sebesar 0,861 artinya faktor ini di anggap memiliki validasi yang cukup kuat untuk menjelaskan konstruk laten. b. Tetap menggunakan TransJakarta meskipun ada angkutan jasa lain dengan loading faktor sebesar 0,624 artinya faktor ini di anggap memiliki validasi yang cukup kuat untuk menjelaskan konstruk laten. Secara lengkap pembagian variabel-variabel berdasarkan faktor yang terbentuk dapat dilihat pada tabel. Variabel diurutkan berdasarkan nilai faktor loading dari yang terbesar. Untuk pemberian nama pada masing-masing faktor baru yang terbentuk bersifat subyektif, kadang- kadang variabel yang memiliki nilai faktor loading yang tertinggi digunakan untuk memberi nama faktor. Tabel 4.4 Distribusi Faktor Indikator Faktor Yang Terbentuk Eigen Value Loading Faktor Variance Kumulatif TransJakarta adalah angkutan jasa yang paling berkualitas 6,312 0,666 25,248 25,248 TransJakarta mempunyai reputasi yang baik dalam angkutan jasa 0,897 TransJakarta adalah angkutan jasa yang terkenal di Jakarta Faktor pengetahu an konsumen 0,931 TransJakarta jarang mengalami kemacetan karena mempunyai jalur khusus 0,934 Menggunakan TransJakarta karena budaya masyarakat 3,298 0,674 13,193 38,441 Menggunakan TransJakarta berpengaruh dengan gaya hidup Faktor sikap konsumen 0,308 Menggunakan TransJakarta menjadi ketergantungan 0,594 TransJakarta selain memberikan kenyamanan juga memberi keamanan bagi penumpangnya 0,820 Jika TransJakarta mengecewakan konsumen akan memberi masukan secara langsung 0,829 Memilih TransJakarta untuk efisiensi waktu 2,950 0,705 11,800 50,241 Memilih TransJakarta untuk mendapatkan kenyamanan dibanding angkutan lain 0,820 Menggunakan TransJakarta lebih cepat sampai Faktor keterlibata n konsumen 0,828 Menyukai TransJakarta karena fasilitasnya lengkap dibanding yang lain 0,599 Menggunakan TransJakarta karena keinginan diri sendiri 0,455 Menggunakan TransJakarta untuk menghormati program pemerintah 2,550 0,514 10,202 60,443 Tarif TransJakarta terjangkau 0,871 TransJakarta merupakan angkutan umum untuk kalangan menengah ke bawah Faktor kelas sosial 0,881 Menggunakan TransJakarta dapat bersosialisasi dengan banyak orang 0,842 Menggunakan TransJakarta karena keluarga juga menggunakannya 1,277 0,663 5,107 65,549 Menggunakan TransJakarta karena dorongan keluarga Faktor dorongan keluarga 0,818 Selalu update mengenai angkutan jasa terutama TransJakarta 0,574 Kurangnya informasi pemeliharaan bus TransJakarta membuat takut dan cemas Faktor proses informasi 1,172 0,787 4,689 70,239 Lebih bersemangat beraktivitas jika menggunakan TransJakarta Faktor motivasi konsumen 1,113 0,861 4,451 74,690 Tetap menggunakan TransJakarta meskipun ada angkutan jasa lain 0,624 Sumber : Hasil Pengolahan Data 2014

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil penelitian di atas merupakan proses penelitian lapangan yang telah dilakukan peneliti selama kurun waktu Oktober-November 2014 dengan pemenuhan persyaratan admninistrasi penelitian. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, tentang apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam memilih angkutan jasa TransJakarta Koridor 2. Dan berikut hasil penelitian lapangan konsumen dalam memilih angkutan jasa TransJakarta Koridor 2 dipengaruhi oleh faktor pengetahuan konsumen, faktor sikap konsumen, faktor keterlibatan konsumen, faktor kelas sosial, faktor dorongan keluarga, faktor proses informasi, dan faktor motivasi konsumen. Tabel 4.5 Hasil Penelitian Indikator Faktor yang terbentuk Loading faktor TransJakarta jarang mengalami kemacetan karena mempunyai jalur khusus Faktor pengetahuan konsumen 0,934 Jika TransJakarta mengecewakan konsumen akan memberi masukan secara langsung Faktor sikap konsumen 0,829 Menggunakan TransJakarta lebih cepat sampai Faktor keterlibatan konsumen 0,828 TransJakarta merupakan angkutan umum untuk kalangan menengah ke bawah Faktor kelas sosial 0,881 Menggunakan TransJakarta karena dorongan keluarga Faktor dorongan keluarga 0,818 Kurangnya informasi pemeliharaan bus TransJakarta membuat takut dan cemas Faktor proses informasi 0,787 Lebih bersemangat beraktivitas jika menggunakan TransJakarta Faktor motivasi konsumen 0,861 1. Faktor pengetahuan konsumen Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor pengetahuan konsumen mempengaruhi dengan loading faktor sebesar 0,934. Dalam hal ini pengetahuan konsumen terbagi menjadi tiga macam yaitu pengetahuan produk, pengetahuan pembelian, pengetahuan pemakaian. Alasan konsumen mempertimbangkan dari segi pengetahuan ini berdasarkan kumpulan dari berbagai informasi baik itu merek yang berarti TransJakarta memiliki nama yang sangat populer untuk angkutan jasa di Jakarta, lokasi penempatan yang berarti TransJakarta memiliki koridor-koridor yang tersebar di Jakarta dan sekitarnya memiliki akses yang memberikan keterjangkauan dalam menuju lokasi yang akan di datangi, dan juga manfaat yang diberikan dalam hal ini TransJakarta banyak memberikan solusi yang baik untuk para konsumen agar lebih nyaman karena fasilitas didalamnya. Hasil penelitian ini mendukung teori yang dikemukakan oleh U. Sumarwan dalam Danang Sunyoto menjelaskan bahwa pengetahuan konsumen semua informasi yang dimiliki konsumen mengenai berbagai macam produk dan jasa tersebut dan informasi yang berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen. 8 2. Faktor sikap konsumen Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor pengetahuan konsumen mempengaruhi dengan loading faktor sebesar 0,829. Sikap konsumen mempunyai 3 komponen yaitu kognitif kepercayaan merek, efektif evaluasi merek, dan konatif maksud membeli. Alasan konsumen mempertimbangkan segi sikap yaitu karena TransJakarta telah memberikan suatu inovasi angkutan jasa di Jakarta yang mempengaruhi konsumen dalam mempercayai suatu merek hingga memberi manfaat di dalamnya. Hasil penelitian ini mendukung teori yang dikemukakan oleh Women dan Minior dalam Danang Sunyoto menjelaskan bahwa pembentukan sikap konsumen seringkali menggambarkan hubungan antara kepercayaan, sikap dan perilaku di mana ketiganya terkait dengan konsep atribut produk. 9 3. Faktor keterlibatan konsumen Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor pengetahuan konsumen mempengaruhi dengan loading faktor sebesar 0,828. Keterlibatan konsumen memiliki 3 faktor yaitu faktor pribadi, faktor produk, dan faktor situasi. Alasan konsumen mempertimbangkan dari segi keterlibatan yaitu karena kebutuhan dan dorongan dalam diri sendiri dengan dikaitkan situasi yang dapat mempengaruhi konsumen lebih memilih TransJakarta. Hasil penelitian ini mendukung teori yang dikemukakan oleh John H. Antil dalam Danang Sunyoto menjelaskan bahwa keterlibatan adalah tingkat 8 Danang Sunyoto, Perilaku Konsumen: Panduan Riset Sederhana untuk Mengenali Konsumen, Yogyakarta: CAPS, 2013, h. 53. 9 Ibid., h. 60. kepentingan pribadi yang dirasakan dan atau minat yang dibangkitkan oleh stimulus di dalam situasi spesifik. 10 4. Faktor kelas sosial Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor pengetahuan konsumen mempengaruhi dengan loading faktor sebesari 0,881. Kelas sosial memiliki 3 variabel yaitu ekonomi, interaksi dan politik. Perilaku seseorang dipengaruhi oleh banyak kelompok kecil. Kelompok yang mempunyai pengaruh langsung. Alasan konsumen mempertimbangkan dari segi kelas sosial yaitu karena dengan harga tiket TransJakarta yang terjangkau untuk semua kalangan dari menengah ke bawah sampai yang memiliki pendapatan yang berlebih masih menggunakan angkutan jasa TransJakarta ini. Hasil penelitian ini mendukung teori yang dikemukakan oleh Engel, Blackwell, dan Miniard dalam Danang Sunyoto menjelaskan bahwa salah satu variabel ekonomi yaitu adanya pekerjaan, pendapatan, dan kekayaan mempunyai kepentingan kritis. 11 5. Faktor keluarga Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor pengetahuan konsumen mempengaruhi dengan loading faktor sebesar 0,818. Dorongan keluarga mempunyai 3 variabel yaitu kohesi, kemampuan beradaptasi, dan komunikasi. Keluarga dapat terbentuk keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak, atau terdiri dari ayah, ibu, anak, kakek, dan nenek serta warga keturunannya. Alasan konsumen mempertimbangkan segi keluarga yaitu karena hubungan yang dekat antara ibu, ayah maupun anak yang telah menggunakan TransJakarta memberi pengaruh untuk menggunakannya kembali. Hasil penelitian ini mendukung teori yang dikemukakan oleh Anwar P.M dalam Danang Sunyoto menjelaskan bahwa keluarga dapat didefinisikan sebgai suatu unit masyarakat terkecil yang perilakunya sangat mempengaruhi dan menentukan dalam pengambilan keputusan. 12 6. Faktor proses informasi 10 Ibid., h. 49. 11 Ibid., h. 22. 12 Ibid., h. 37. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor pengetahuan konsumen mempengaruhi dengan loading faktor sebesar 0,787. Proses informasi mempunyai 5 tahap yaitu pemaparan, perhatian, pemahaman, penerimaan, dan retensi. Alasan konsumen mempertimbangkan segi proses informasi yaitu karena konsumen sudah mengetahui TransJakarta baik buruknya dalam hal sarana dan prasarana dari suatu berita yang mempengaruhi konsumen untuk memilih angkutan jasa tersebut. Hasil penelitian ini mendukung teori yang dikemukakan oleh William McGuire dalam Danang Sunyoto menjelaskan bahwa proses informasi terbagi menjadi 5 tahap yang telah disebutkan diatas. 13 7. Faktor motivasi konsumen Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor pengetahuan konsumen mempengaruhi dengan loading faktor sebesar 0,861. Motivasi konsumen dapat didefinisikan sebagai suatu kecenderungan untuk beraktivitas, dimulai dari dorongan dalam diri dan di akhiri dengan penyesuaian diri. Penyesuaian diri disini untuk memuaskan motif. Alasan konsumen mempertimbangkan segi motivasi yaitu karena adanya dorongan dari diri sendiri untuk menggunakan TransJakarta. Hasil penelitian ini mendukung teori yang dikemukakan oleh Peter dan Olson dalam Danang Sunyoto menjelaskan bahwa motif konsumen dapat didefinisikan sebagai suatu kecenderungan untuk beraktivitas, dimulai dari dorongan dalam diri dan di akhiri dengan penyesuaian diri. Penyesuaian diri disini untuk memuaskan motif. 14 Dari hasil penelitian ini didapati bahwa hanya ada dua faktor yang paling dominan berbanding faktor lainnya yaitu faktor pengetahuan konsumen dan faktor sikap konsumen. Alasannya karena konsumen mengetahui informasi tentang TransJakarta dengan baik dan karena sudah populer di Jakarta dan lokasi penempatan yang tersebar dan menjadi koridor-koridor tertentu yang memberikan akses keterjangkauan bagi para konsumennya yang sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh U. 13 Ibid., h. 68. 14 Ibid., h. 57. Sumarwan dalam Danang Sunyoto menjelaskan bahwa pengetahuan konsumen semua informasi yang dimiliki konsumen mengenai berbagai macam produk dan jasa tersebut dan informasi yang berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen. 15 Dari hasil analisis faktor penelitian ini memiliki beberapa perbedaan dan persamaan dengan penelitian-penelitian sebelumnya, penelitian pertama yang dilakukan oleh Hero Susilo, yang berjudul “Analisis Faktor- faktor yang Mempengaruhi Konsumen Dalam Memilih Kereta Api dengan Menggunakan Algoritma Chaid”, penelitian ini menggunakan metode CHAID. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diperoleh beberapa faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam memilih kereta api antara lain, yaitu : jumlah tempat duduk di dalam kereta, ketepatan jadwal perjalanan, kemudahan untuk mendapatkan tiket, kemudahan menjangkau lokasi, kemampuan petugas dalam menjalankan pekerjaannya. Hasil penelitian tersebut mendukung hasil dari penelitian yang dilakukan penulis bahwa faktor kemudahan menjangkau lokasi dalam hal ini mempunyai kesamaan dengan faktor pengetahuan konsumen yaitu dengan adanya jalur khusus TransJakarta dan faktor keterlibatan konsumen yaitu lebih cepat sampai jika menggunakan TransJakarta turut mempengaruhi konsumen dalam memilih angakutan jasa TransJakarta Koridor 2. Hasil analisis dengan penelitian kedua yang dilakukan oleh Nurul Widyawati, yang berjudul Analisis Faktor-faktor Pemasaran Jasa Transportasi Laut yang Dipertimbangkan Penumpang dalam Membuat Keputusan Memilih Jasa Penyebrangan Kapal Cepat Lintas Surabaya Banjarmasin, penelitian ini menggunakan analisis faktor dan yang kedua analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diperoleh beberapa faktor yang dipertimbangkan responden dalam membuat keputusan memilih jasa penyebrangan kapal cepat lintas Surabaya Banjarmasin antara lain, yaitu: ketersediaan agen, ketepatan embarkasi, spanduk, kecakapan nahkoda, pantrew, sikap terhadap pelayanan, harga 15 Ibid., h. 53.