Hasil Penelitian Relevan KAJIAN TEORI

peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. 6 Sedangkan teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini berupa simple random sampling yaitu teknik pengambilan anggota sampel secara acak dari populasi tanpa memperhatikan strata dalam populasi tersebut. Dengan syarat yang menjadi sampel ialah konsumen yang menggunakan transportasi khususnya TransJakarta di koridor II. Dengan kata lain, unit sampel yang dihubungi disesuaikan dengan kriteria-kriteria tertentu yang diterapkan berdasarkan tujuan penelitian 7 . Dalam penelitian ini maka sampel yang akan di teliti diperlukan 50 responden yang menggunkan TransJakarta koridor II.

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dua cara, yaitu penelitian pustaka dan penelitian lapangan. 1 Penelitian Pustaka Library Research Kepustakaan merupakan bahan utama dalam penelitian data sekunder. Peneliti memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti melalui buku, jurnal, skripsi, internet dengan tujuan untuk memperoleh data sekunder yang berhubungan dengan penelitian ini. 2 Penelitian Lapangan Field Research Data utama penelitian ini diperoleh melalui penelitian lapangan, peneliti memperoleh data langsung dari pihak pertama data primer. Pada penelitian ini, yang menjadi subjek penelitian adalah konsumen koridor II yang menggunakan angkuatn jasa TranJakarta. 3 Observasi 6 Dian Kharisma, “Populasi dan Sampel Dalam Penelitian Kuantitatif”, www.penalaran- unm.orgartikelpenelitian324-populasi-dan-sampel-dalam-penelitian-kuantitatif.html, 22 Maret 2015. 7 Nurul Zuriah, Metodelogi Penelitian Sosial dan Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2007, h. 124 Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibanding dengan teknik lain. Menurut Sutrisno Hadi mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan 8 . Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui secara langsung kondisi fisik dan sosial di daerah penelitian sebagai data awal. Teknik ini dilakukan dengan datang langsung kelokasi penelitian dengan melakukan beberapa kegiatan diantaranya: Pengambilan data monografiprofil desa, pengamatan kondisi fisik dan sosial, fotogambar, ploting lokasi. 4 Kuesioner Dalam melakukan penelitian, data yang dikumpulkan akan digunakan untuk memecahkan masalah yang ada sehingga data–data tersebut harus benar–benar dapat dipercaya dan akurat. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui metode kuesioner yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya 9 . Dalam kuesioner ini nantinya terdapat rancangan pertanyaan yang secara logis berhubungan dengan masalah penelitian dan tiap pertanyaan merupakan jawaban–jawaban yang mempunyai makna dalam menguji hipotesa. Dibandingkan dengan interview guide, daftar pertanyaan atau kuesioner lebih terperinci dan lengkap. Peneliti menggunakan skala ordinal atau sering disebut skala Likert, yaitu skala yang berisi lima tingkat preferensi jawaban dengan pilihan sebagai berikut : 8 Sugiyono, “Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan RD”, Bandung: Alfabeta, 2012 cet.1, h. 203. 9 Sugiyono, op.cit., h.199. Tabel 3.1 Kategori Skala Likert Sangat tidak setuju Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju STS TS R S SS 1 2 3 4 5 Sumber : Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21 Update PLS Regresi, 2013, hal.47 Untuk menguji kevalidan dan reliabel butir-butir pernyataan yang ada pada kuesioner, maka uji validitas dan realibilitas terlebih dahulu, guna mendapatkan hasil penelitian yang baik dapat dilakukan try out terhadap beberapa responden terbatas terlebih dahulu. Skala ini mudah dipakai untuk penelitian yang terfokus pada responden dan obyek. Jadi peneliti dapat mempelajari bagaimana respon yang berbeda dari tiap–tiap konsumen yang menggunakan bus TransJakarta koridor 2.