Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

dan tempat yang spesifik yang lepas dari karakteristik konsumen dan karakteristik objek. 11 b Macam-macam situasi konsumen a Situasi komunikasi, pengertian dari situasi komunikasi adalah sebagai latar dimana konsumen dihadapkan kepada komunikasi pribadi atau non pribadi. Komunikasi pribadi mencakup percakapan yang mungkin di adakan oleh konsumen dengan orang lain seperti wiraniaga atau sesama konsumen. Komunikasi non pribadi akan melibatkan spektrum luas stimulus seperti iklan dan program serta publikasi yang berorientasi konsumen. b Situasi pembelian, situasi ini mengacu pada latar dimana konsumen memperoleh produk dan jasa. Pengaruh situasi sangat lazim selama pembelian. Sebagai contoh pada pertimbangan perubahan hebat dalam kepekaan konsumen karena harga di dalam situasi pemebelian. Penjualan makanan akan merasa sulit untuk membebankan harga yang dibayar konsumen untuk soda dan jajanan di bioskop atau stadion sepak bola. Situasi pembelian ini meliputi lingkungan informasi, dan lingkungan ritail. c Situasi pemakaian, situasi pemakaian usage situation mengacu pada latar dimana konsumsi terjadi. Dalam banyak kejadian, situasi pembelian dan pemakaian sebenarnya sam, misalkan konsumen yang memakan hidangan mereka di restoran fast food. 11 Ibid., h. 39. 2 Perbedaan dan Pengaruh Individual a. Keterlibatan Konsumen a Pengertian keterlibatan Pengertian keterlibatan, menurut John H. Antil yang dikutip oleh Thomas C. Kinnear dalam Danang Sunyoto, keterlibatan adalah tingkat kepentingan pribadi yang dirasakan dan atau minat yang dibangkitkan oleh stimulus di dalam situasi spesifik. 12 Keterlibatan paling baik dipahami sebagai fungsi dari orang, objek, dan situasi. Titik awalnya selalu dengan orang motivasi yang mendasari dalam bentuk kebutuhan dan niai, yang pada gilirannya merupakan refleksi dari konsep diri. Keterlibatan di aktifkan ketika objek produk, jasa dirasakan membantu dalam memenuhi kebutuhan, tujuan, dan nilai yang penting. Namun pentingnya pemenuhan kebutuhan yang dirasakan dari objek akan bervariasi dari satu situasi ke situasi berikutnya. Oleh karena itu ketiga faktor yaitu orang, objek dan situasi harus diperhitungkan. Jadi keterlibatan dapat dikatakan merupakan refleksi dari motivasi yang kuat di dalam bentuk relevansi pribadi yang sangat dirasakan dari suatu produk atau jasa di dalam konteks tertentu. Bergantung kepada hubungan yang dirasakan antara pengaruh yang memotivasi individu dan manfaat yang ditawarkan oleh objeknya, ini merupakan kontinum yang berjajar dari rendah hingga tinggi. Hubungan ini menjadi di aktifkan sebagai keterlibatan yang dirasakan ketika karakteristik pribadi instrinsik kebutuhan, nilai, konsep diri dihadapkan dengan stimulus pemasaran yang sesuai di dalam situasi yang diberikan. b Faktor-faktor dalam keterlibatan Menurut Giles Laurent dan Jean Noel Kaprefer dalam Danang Sunyoto, faktor-faktor yang menghasilkan keterlibatan tinggi dan 12 Ibid., h. 49. keterlibatan rendah bersifat ekstensif ada tiga faktor, yaitu faktor pribadi, faktor produk, dan faktor situasi. 13 a Faktor pribadi Tanpa pengaktifan kebutuhan dan dorongan, maka tidak ada keterlibatan dan ini paling kuat bila produk atau jasa dipandang sebagai citra diri yang mempertinggi. Jika demikian halnya hal ini mungkin langgeng, sebagaimana berlawanan dengan situasional atau temporer. Sebagai contoh Richins dan Bloch memperlihatkan bahwa beberapa konsumen adalah penggemar mobil yang ikut perlombaan dan reli serta berlangganan majalah mobil. Yang lain menggunakan mobil mereka terus-menerus tetapi memperlihatkan keterlibatan yang rendah melalui ketidakpedulian akan mobil pada umumnya, termasuk milik mereka sendiri, kecuali jika barangkali mobil itu merusak sendiri secara prematur. b Faktor produk Produk tidak menimbulkan keterlibatan dalam dan dari diri sendiri. Agaknya cara konsumen berespons terhadap produk itulah yang akan menentukan tingkat keterlibatan mereka. Meskipun begitu karakteristik produk dapat membentuk keterlibatan konsumen. Secara umum keterlibatan lebih besar untuk produk yang memenuhi kebutuhan dan nilai yang penting. Selain itu keterlibatan dapat meningkat karena alternatif pilihan dipandang secara lebih dibedakan di dalam penyajian mereka. Produk atau merek juga menimbulkan keterlibatan jika ada semacam risiko yang dirasakan dalam pembelian dan pemakaian. Pada tahun 1960 almarhum Raymond Bauner mengajukan proposisi yang penting ini, “Perilaku konsumen melibatkan risiko dalam pengertian bahwa setiap tindakan konsumen akan menimbulkan akibat yang tidak dapat ia 13 Ibid., h. 50. antisipasikan dengan apa saja yang mendekati kepastian, dan sebagian mungkin tidak menyenangkan”. 14 c Faktor situasi Walaupun keterlibatan yang langgeng dapat dipertimbangkan sebagai ciri yang stabil, keterlibatan situasi atau instrumental berubah sepanjang waktu. Keterlibatan situasi bersifat operasional atas dasar temporer dan memudar segera sesudah hasil pembelian dipecahkan. Ini sering terjadi dengan model seperti busana yang trendi dimana keterlibatan tinggi pada awalnya, tetapi dengan cepat berkurang segera sesudah barang tersebut dikenakan dan mode mulai berubah. Akhirnya keterlibatan juga dapat meningkat jika tekanan sosial dirasakan. Zaichkowsky memperlihatkan sebagai contoh bahwa konsumen bereaksi dengan sangat berbeda ketika mereka membeli anggur untuk konsumsi pribadi yang biasa berlawanan dengan anggur yang akan mereka sajikan pada pesta makan malam. b. Pengetahuan Konsumen a Pengertian pengetahuan Menurut Mowen dan Minor dalam Danang Sunyoto, The amount of experience with and information about particular products or service a person has. Sedangkan menurut Engel, Blackwell, dan Miniard dalam Danang Sunyoto mendefinisikan, At a general level, knowledge can be defined as the information stored within memory. The subset of total information relevant to consumers functioning in the market place is called consumer knowledge. Jadi berdasarkan kedua definidi di atas, dapat dirangkum bahwa pengetahuan konsumen adalah semua informasi yang dimiliki konsumen mengenai berbagai macam produk dan jasa, serta pengetahuan lainnya yang terkait dengan produk dan jasa tersebut 14 Ibid., h. 51. dan informasi yang berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen. 15 b Macam-macam pengetahuan konsumen Pengetahuan konsumen terbagi menjadi tiga macam, yaitu pengetahuan produk, pengetahuan pembelian, dan pengetahuan pemakaian. a Pengetahuan produk Pengertian dari pengetahuan produk adalah kumpulan berbagai macam informasi mengenai produk yang meliputi pengetahuan mengenai karakteristik produk, kategori produk, merek produk, terminologi produk, atribut produk, harga dan sebagainya. Pengetahuan produk tiap konsumen berbeda, yang meliputi pengetahuan mengenai kelas produk, bentuk produk, merek dan model produk. Definisi kelas produk adalah tingkat pengetahuan produk yang paling luas yang meliputi beberapa bentuk, merek atau model. 16 Jenis pengetahuan produk terbagi menjadi tiga yaitu pengetahuan manfaat, pengetahuan atribut produk, dan pengetahuan kepuasan produk. Pengetahuan manfaat bagi konsumen sangat penting untuk dimiliki. Karena konsumen seringkali berpikir mengenai manfaat yang ia rasakan jika mengonsumsi atau membeli sebuah produk, bukan mengenai atributnya. Konsumen mungkin tertarik untuk mengetahui berbagai kandungan zat gizi dari suatu produk, mereka lebih tertarik mengetahui apa manfaat produk tersebut. Di sisi lain sebaliknya, dimana seorang konsumen akan melihat suatu produk berdasarkan pada karakteristik produk atau atribut produk. Sebagian konsumen mungkin memiliki informasi yang lengkap mengenai suatu produk, sehingga mereka mampu 15 Ibid., h. 53. 16 Ibid., h. 54. mendeskripsikan secara terinci berbagai atribut dari produk tersebut. Maka bagi pemasar perlu mengetahui apa yang diketahui oleh konsumen, atribut mana yang di anggap paling penting oleh konsumen. Pengetahuan atribut tersebut akan memengaruhi pengambilan keputusan konsumen. Pengetahuan yang lebih banyak mengenai atribut produk akan memudahkan konsumen untuk memilih produk yang akan dibelinya. Atribut produk dibedakan menjadi dua yaitu atribut fisik dan atribut abstrak. Atribut fisik menggambarkan ciri-ciri fisik dari suatu produk, misalnya ukuran dari televisi, warna sepeda motor dan sebagainya, sedangkan atribut abstraka menggambarkan karakteristik subjektif dari suatu produk berdasarkan persepsi konsumen. Sedangkan pengetahuan kepuasan yang diperoleh dari produk, akan dirasakan oleh konsumen ketika mereka telah menggunakan produk tersebut secara langsung. Perlu diketahui bahwa pemanfaatan produk dalam hal rasa, tidak dapat diwakilkan kepada pihak lain atau orang lain. Sehingga ukuran puas dan tidak puas yang valid adalah ketika konsumen memanfaatkan secara langsung atassebuah produk, dan bukan mereka memperoleh informasi atau keterangan dari orang lain, misalnya minum sprite dibandingkan minum sirup ABC, lebih memberikan kepuasaan yang mana. b Pengetahuan pembelian Keputusan konsumen mengenai tingkat pembelian produk akan sangat ditentukan oleh pengetahuannya. Implikasi penting bagi strategi pemasaran adalah memberikan informasi kepada konsumen dimana konsumen bisa membeli produk tersebut. Pengetahuan pembelian terdiri atas pengetahuan toko, lokasi produk di dalam toko tersebut, dan penempatan produk yang sebenarnya di dalam toko tersebut. Konsumen mungkin lebih senang mengunjungi toko-toko yang sudah dikenalnya untuk berbelanja, karena konsumen telah mengetahui dimana letak produk-produk di dalam toko tersebut. Hal ini akan memudahkan konsumen untuk berbelanja sehingga konsumen bisa menghemat waktu dalam mencari lokasi produk. Dengan semakin majunya teknologi digital, komputerdan informasi, maka pola belanja seorang konsumen lebih bervariasi dan semakin meninggalkan pola belanja tradisional. Teknologi informasi dan ATM menyebabkan kemudahan dalam melakukan transaksi. Jika dulu transaksi belanja melibatkan uang tunai, maka sekarang tidak, yaitu dengan the plastic world atau cashless society. Sebagian besar pembelian atau transaksi dapat dilakukan tanpa uang tunai, baik berbelanja di toko maupun berbelanja melalui mail order atau internet. Kartu plastik dalam berbagai bentuk seperti kartu kredit, kartu debet, kartu ATM telah menggantikan uang sebagai alat transaksi. Konsumen tidak perlu membawa uang tunai dalam jumlah banyak ketika akan berbelanja, konsumen pun merasa lebih aman dan tidak merasa khawatir karena hanya membawa kartu plastik. c Pengetahuan pemakaian Suatu produk akan memberikan manfaat kepada konsumen jika produk tersedia telah digunakan atau dikonsumsi. Agar produk bisa memberikan manfaat maksimal dan kepuasan tinggi, maka konsumen harus dapat menggunakan atau mengonsumsi suatu produk dengan benar. Kesalahan yang dilakukan oleh konsumen dalam mengonsumsi produk, akan menyebabkan konsumen kecewa. Sedangkan produsen tidak menginginkan konsumen hal demikian, oleh karena itu produsen sangat berkepentingan memberitahu kepada konsumen bagaimana cara menggunakan atau mengonsumsi produk dengan benar. 17 c. Motivasi Konsumen Menurut Abraham Sperling dalam Danang Sunyoto menyatakan motif didefinisikan sebagai suatu kecenderungan untuk beraktivitas, dimulai dari dorongan dalam diri drive dan di akhiri dengan penyesuaian diri. Penyesuaian diri dikatakan untuk memuaskan motif. 18 Sedangkan menurut William J.Stanton menyatakan bahwa motif adalah kebutuhan yang distimulasi yang dicari oleh individu yang berorientasi pada tujuan untuk mencapai rasa puas. Menurut Filmore H.Stanford, motivasi adalah suatu kondisi yang menggerakkan manusia ke arah suatu tujuan tertentu motivation as an energizing condition of the organisme that serves to direct that organism toward the goal of certain class. Motivasi dapat pula dikatakan sebagai energi untuk membangkitkan dorongan dalam diri drive arousal. 19 d. Sikap Konsumen a Pengertian sikap Sikap konsumen merupakan faktor yang penting yang memengaruhi keputusan konsumen. Seringkali sikap disini menggambarkan hubungan antara kepercayaan, sikap dan perilaku semuanya ini terkait dengan konsep atribut produk. b Komponen sikap Sikap mempunyai 3 komponen yaitu : a Kognitif : kepercayaan merek b Efektif : evaluasi merek c Konatif : maksud membeli 17 Ibid., h. 56. 18 Ibid., h. 57. 19 Ibid. 3 Proses Psikologis Pemilihan barang yang dibeli seseorang lebih lanjut dipengaruhi oleh empat faktor psikologis, yaitu: Motivasi merupakan kebutuhan yang cukup menekankan untuk mengarahkan seseorang mencari cara untuk memuaskan kebutuhan tersebut. Persepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengorganisasikan, mengartikan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti dari dunia ini. Pengetahuan dan kepercayaan adalah suatu pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang terhadap sesuatu. Melalui bertindak dan belajar, orang-orang yang memperoleh kepercayaan dan pendirian, yang selanjutnya dapat memengaruhi perilaku konsumen. a. Proses Informasi Proses informasi ada 5 tahap yang didasarkan pada model pemprosesan informasi : a Pemaparan b Perhatian c Pemahaman d Penerimaan e Retensi b. Pembelajaran Pembelajaran dapat dipandang sebagai proses dimana pengalaman menyebabkan perubahan dalam pengetahuan, sikap dan atau perilaku. Definisi ini sangat luas dalam hal mencerminkan posisi dua aliran pikiran utama mengenai pembelajaran. Satu perspektif mengenai pembelajaran dikenal sebagai pendekatan kognitif. Dalam perspektif ini pembelajaran dicerminkan melalui perubahan pengetahuan. Akibatnya fokusnya adalah pada pengertian akan proses mental yang menentukan bagaimana orang mempelajari informasi. 20 20 Ibid., h. 76.

C. Bauran Pemasaran

Konsep bauran pemasaran dipopulerkan pertama kali beberapa dekade yang lalu oleh Mc. Carty yang merumuskannya menjadi 4P Price, Product, Promotion, dan Place, yang kemudian 4P tradisional diperluas dan ditambahkan dengan empat unsur lainnya, yaitu People, Process, Physical Eviedence, dan Customer service yang akan diuraikan sebagai berikut : 21 1 Produk product adalah kebijakan umum untuk penetapan merek, pemosisian, pengguguran, modifikasi, penambahan, desain dan pengepakan produk. Strategi pemasaran produk atau merk dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. New brands adalah strategi mengenalkan produk dengan cara menggunakan merk baru untuk kategori produk lama. b. Line extension adalah sebuah strategi mengenalkan sebuah produk baru melalui naungan suatu produk yang memiliki merek atau brand yang telah ada sebelumnya. c. Brand extension adalah mengembangkan sebuah produk dengan kategori baru tetapi tetap merek yang sama. d. Multi brands strategi mengenalkan sebuah produk dengan cara menggunakan. Merk baru untuk kategori produk lama. Dalam pendekatan produk ini sama dengan sebelumnya, merk baru untuk kategori produk lama. Dalam pendekatan tetapi merknya dibuat berbeda. Dengan demikian, sebuah perusahaan bisa memiliki beberapa merk untuk produk yang sama. 2 Harga price adalah kebijakan umum harga yang harus diikuti oleh grup produk dalam segmen pasar. 22 Strategi penetapan harga produk baru sebagai berikut : 21 Fandy Tjiptono, Pemasaran Jasa, Jakarta: Ghalia, 2010, h. 53. 22 Ibid., h. 54. a. Premium strategy dapat digunakan oleh perusahaan yang menghasilkan produk bermutu tinggi dan memasang harga tinggi pula. b. Good-value strategy merupakan cara menyerang pemasang harga premium. c. Overcharging strategy merupakan strategi pemasangan harga tinggi, tetapi kualitas produknya tidak sebanding dengan harga yang ditawarkan. d. Economy strategy menghasilkan produk bermutu rendah dan memasang harga rendah. Strategi ini dapat bersama-sama ada dipasar yang sama sepanjang pasar terdiri paling sedikit dua kelompok pembeli, yang mencari mutu dan yang mencari harga rendah. 3 Distribusi place adalah kebijakan umum untuk saluran distribusi dan tingkat layanan konsumen. Keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para pelanggan potensial. Keputusan ini meliputi keputusan lokasi fisik misalnya keputusan mengenai dimana sebuah hotel atau restoran harus didirikan. Selain itu, keputusan mengenai penggunaan perantara untuk meningkatkan aksebilitas jasa bagi para pelanggan misalnya, apakah akan menggunakan jasa agen perjalanan ataukah harus memasarkan sendiri paket liburan secara langsung kepada konsumen, dan keputusan nonlokasi yang ditetapkan demi ketersediaan jasa. 23 Berikut ini adalah metode distribusi yang dapat dipilih oleh suatu perusahaan bisnis untuk memaksimalkan laba: a. Strategi Distribusi Intensif adalah strategi distribusi yang menempatkan produk dagangannya pada banyak retailer atau pengecer serta distributor di berbagai tempat. Teknik ini sangat cocok digunakan untuk produk atau barang kebutuhan pokok sehari- hari yang memiliki permintaan dan tingkat konsumsi yang tinggi. 23 Ibid., h.55. Contoh seperti sembako, rokok, sikat gigi, odol, sabun, deterjen, dan lain sebagainya. b. Strategi Distribusi Selektif adalah suatu metode distribusi yang menyalurkan produk barang atau jasa pada daerah pemasaran tertentu dengan memilih beberapa distributor atau pengecer saja pada suatu daerah. Di antara distributor atau pengecer akan terdapat suatu persaingan untuk merebut konsumen dengan cara, teknik dan strategi masing-masing. Contoh saluran distribusi selektif adalah produk elektronik, produk kendaraan bermotor, sepeda, pakaian, buku, dan lain sebagainya. c. Strategi Distribusi Eksklusi adalah memberikan hak distribusi suatu produk pada satu dua distributor atau pengecer saja pada suatu area daerah. barang atau jasa yangditawarkan oleh jenis distribusi eksklusif adalah barang-barang dengan kualitas dan harga yang tinggi dengan jumlah konsumen yang terbatas. Contoh distribusi ekslusif adalah seperti showroom mobil, factory outlet, restoran waralaba, multi level marketing pasif income, mini market, supermarket, hipermarket, dan lain-lain. 4 Promosi promotion adalah kebijakan umum untuk berkomunikasi dengan konsumen dibawah nama yang relevan, seperti periklanan, tenaga penjual, promosi penjualan, hubungan masyarakat, pameran, penjualan via pos. 24 Menurut Kotler Armstrong variabel-variabel yang ada di dalam promotional mix ada lima, yaitu: a. Periklanan advertising segala biaya yang harus dikeluarkan sponsor untuk melakukan presentasi dan promosi nonpribadi dalam bentuk gagasan, barang, atau jasa. 24 Nurul Widyawati, ”Analisis Faktor-faktor Pemasaran Jasa Transportasi Laut yang Dipertimbangkan Penumpang dalam Membuat Keputusan Memilih Jasa Penyebrangan Kapal Cepat Lintas Surabaya Banjarmasin”, Jurnal Ekuitas, 2006. b. Penjualan personal personal selling presentasi pribadi oleh para wiraniaga perusahaan dalam rangka mensukseskan penjualan dan membangun hubungan dengan pelanggan. c. Promosi penjualan sales promotion terdiri dari insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa. d. Hubungan masyarakat public relation membangun hubungan baik dengan publik terkait untuk memperoleh dukungan yang menguntungkan, membangun “citra perusahaan” yang baik, dan menangani atau menyingkirkan gosip, cerita dan peristiwa yang dapat merugikan. e. Pemasaran langsung direct marketing komunikasi langsung dengan pelanggan yang di incar khusus untuk memperoleh tanggapan langsung. 25 25 Kotler dan Amstrong, Dasar-dasar Pemasaran. Jakarta: Prenhallindo,1996, h. 126.

D. Transportasi

1. Pengertian Transportasi

Pengertian transportasi berasal dari kata Latin yaitu transportare, dimana trans berarti seberang atau sebelah lain dan portare berarti mengankut atau membawa. Jadi, transportasi berarti mengangkut atau membawa sesuatu ke sebelah lain atau dari suatu tempat ke tempat lainnya. Ini berarti transportasi merupakan suatu jasa yang diberikan, guna menolong orang dan barang untuk dibawa dari suatu tempat ke tempat lainnya. Dengan demikian, transportasi dapat diberi definisi sebagai usaha dan kegiatan mengangkut atau membawa barang dan atau penumpang dari suatu tempat ke tempat lainnya. 26 Transportasi adalah hal yang membuat sebuah bangsa menjadi besar dan makmur yakni tanah yang subur, kerja keras, dan kelancaran pengangkutan orang dan barang dari satu bagian negara ke bagian lainnya. Tanah yang subur tidak banyak artinya apabila tidak digarap, dimanfaatkan, dan dikelola secara tetap. Sumber daya alam yang dimiliki suatu negara tidak berarti apa-apa bila tetap pada tempatnya tanpa disentuh tangan manusia ahli untuk dimanfaatkan. Pendayagunaan semua itu memerlukan kerja keras dengan mengerahkan sumber daya manusia. 27 Transportasi atau pengangkutan merupakan bidang kegiatan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Pentingnya transportasi bagi masyarakat Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor antara lain, keadaan geografis Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau kecil dan besar, perairan yang terdiri dari sebagian besar laut, sungai dan danau yang memungkinkan pengangkutan dilakukan melalui darat, perairan, dan udara guna menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Hal lain yang juga tidak kalah pentingnya akan kebutuhan alat transportasi adalah kebutuhan kenyamanan, keamanan, dan kelancaran pengangkutan yang 26 Rustian Kamaluddin, Ekonomi Transportasi:Karekteristik, Teori Dan Kebijakan, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003, h. 13. 27 Nur Nasution, Manajemen Transportasi, Jakarta: Ghalia Indonsia, 2004,h. 14-15. menunjang pelaksanaan pembangunan yang berupa penyebaran kebutuhan pembangunan, pemerataan pembangunan, dan distribusi hasil pembangunan diberbagai sektor ke seluruh pelosok tanah air misalnya, sektor industri, perdagangan, pariwisata, dan pendidikan. 28

2. Klasifikasi Transportasi

Transportasi dapat diklasifikasikan menurut macam atau moda atau jenisnya modes of transportation yang dapat ditinjau dari segi barang yang diangkut, dari segi geografis transportasi itu berlangsung, dan dari sudut teknis serta alat angkutannya. a. Dari Segi Barang yang Diangkut Dari segi barang yang di angkut, transportasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1 Angkutan penumpang passanger 2 Angkutan barang goods 3 Angkutan pos mail b. Dari Sudut Geografis Ditinjau dari sudut geografis, transportasi dapat dibagi sebagai berikut: 1 Angkutan antarbenua : misalnya dari Asia ke Amerika 2 Angkutan antarkontinental : misalnya dari Perancis ke Seiss dan seterusnya sampai ke Timur Tengah 3 Angkutan antarpulau : misalnya dari Sumatera ke Jawa 4 Angkutan antarkota : misalnya dari Jakarta ke Bandung 5 Angkutan antardaerah : misalnya dari Jawa Barat ke Jawa Timur 6 Angkutan di dalam kota : seperti dengan oplet dan bus di kota-kota Medan, Jakarta, Surabaya, dan seterusnya. Jenis angkutan ini disebut sebagai intra-city transportation atau urban transportation. 28 SH. Wibowo, Hukum Lalu Lintas dan Jalan, 2014, h.2https:www.academia.edu5077479BUKU_HUKUM_LALULINTAS_DAN_JALAN._KUR NIAWAN_TRI_WIBOWO_SH_