Implikasi Perbandingan Gaya Bahasa pada Puisi Ibu Karya

kekasih-kekasihMu Amin. Penggalan puisi di atas, mengajak para siswa agar sadar bahwa sebagai seorang anak, harus mendoakan kedua orang tuanya. Hal tersebut juga diperintahkan di dalam Al-quran surat dalam surat Al-Isra ayat 24 yang berbunyi ―Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: Wahai Tuhanku, kasihilah mereka ke duanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.” Jika para siswa menyadari akan keagungan seorang ibu, tentu mereka akan menjadi pribadi yang selalu mawas diri serta berbuat dan memberi yang terbaik bagi kedua orang tuanya. Setelah para siswa memahami pesan tersirat dari penggalan puisi di atas, maka diharapkan tidak akan ada lagi realita anak yang durhaka kepada orang tua. Alasan penulis memfokuskan pada siswa, yaitu karena siswa merupakan generasi penerus bangsa. Di pundak siswalah pemuda amanah besar bangsa ini dibebankan. Jika para siswa mampu menerjemahkan pesan- pesan yang terdapat dalam karya sastra, tentu mereka akan menjadi pribadi yang lebih bijak dalam berucap dan bersikap. Selain itu, di tengah krisis moral yang terjadi, diharapkan melalui pembahasan ini para siswa tumbuh menjadi pribadi-pribadi intelektual yang menjunjung tinggi etika moral, sehingga mereka jika mereka menjadi kaum intelektual tidak lupa untuk tetap menghormati orang tua. Pembahasan mengenai perbandingan gaya bahasa yang terdapat dalam puisi Ibu karya Mustofa Bisri dengan lirik lagu Keramat karya Rhoma Irama ini berkaitan dengan analisis terhadap struktur yang membangun puisi, baik lahir maupun batin, baik lisan maupun tulisan. Pembahasan mengenai keterkaitan antar unsur puisi dengan realita realita sosial dapat memberikan pengetahuan dan wawasan kepada siswa untuk menganalisis lebih seksama. Melalui analisis ini jugalah para siswa diarahkan untuk berpikir kritis, logis, dan sistematis, sehingga dengan sikap kritis tersebut para siswa mampu menarik benang merah di antara kedua karya yang dikaji dengan realita sosial secara sistematis dan dapat diterima oleh akal. Dalam kegiatan menganalisis struktur puisi, siswa akan mempraktikkan empat keterampilan bahasa, yaitu menyimak, membaca, menulis, dan berbicara. Sebelum menganalisis struktur puisi, siswa menyimak penjelasan dari guru terkait cara dan langkah-langkah dalam menganalisis struktur puisi. Setelah para siswa selesai menyimak penjelasan guru mengenai cara dan langkah-langkah menganalisis puisi, mereka ditugaskan membaca puisi yang akan dikaji. Kemudian siswa mengidentifikasi unsur-unsur dalam struktur puisi. Setelah semua unsur selesai diidentifikasi, para siswa menyampaikan hasil analisis melalui bahasa tulis menulis dan bahasa lisan. Adapun lirik lagu Keramat digunakan sebagai media untuk membuat proses pembelajaran menjadi lebih menarik, sehingga sikap kritis siswa akan muncul, di antaranya dengan membandingkan gaya bahasa yang terdapat di dalam puisi Ibu dengan gaya bahasa yang terdapat di dalam lirik lagu Keramat. 120

BAB V PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan analisis terhadap puisi Ibu karya A. Mustofa Bisri dengan lirik lagu Keramat karya Rhoma Irama serta implikasinya terhadap pembelajaran bahasa dan sastra di sekolah, maka dapat disimpulkan sebagi berikut: 1. Gaya bahasa pada puisi Ibu karya A. Mustofa Bisri Gus Mus dan lirik lagu Keramat karya Rhoma Irama Bang Haji dapat terlihat persamaan dan perbedaannya. Jika melihat gaya bahasa pada tiap pilihan katanya, keduanya sama-sama banyak menggunakan istilah alam. Perbedaannya terletak pada fungsi dari istilah alam yang digunakan. Jika Gus Mus menggunakan istilah alam untuk menggambarkan pengorbanan seorang ibu atau sebagai gambaran kekaguman akan keagungan seorang ibu, sedangkan Bang Haji memposisikan istilah alam yang ia gunakan sebagai bentuk penolakan atau kritikannya kepada perilaku masyarakat yang keliru. Selanjutnya, Jika melihat struktur kalimatnya, keduanya sama-sama banyak menggunakan bentuk repetisi pengulangan yang disandingkan dengan pemilihan istilah-istilah alam yang cukup tepat. Perbedaannya terletak pada fungsi dari bentuk repetisi yang digunakan. Jika Gus Mus menggunakan repetisi untuk memperkuat kekaguman akan keagungan Aku-lirik kepada sosok ibu, sedangkan Bang Haji menggunakan repetisi untuk memperkuat kritikan-kritikannya. Kemudian, jika berdasarkan langsung tidaknya makna dapat dilihat perbedaan penggunaan gaya bahasa. Jika Gus Mus cenderung banyak menggunakan gaya bahasa metafora dengan memanfaatkan istilah alam untuk menggambarkan keagungan seorang ibu. Sementara itu, Bang Haji cenderung banyak menggunakan gaya bahasa ironi yang juga dengan memanfaatkan istilah alam. Selain itu, fungsi dari gaya bahasa yang digunakan Gus Mus dengan gaya bahasa yang digunakan Bang Haji juga memiliki perbedaan. Jika Gus Mus banyak menggunakan gaya bahasa metafora dengan banyak menciptakan kiasan untuk menciptakan efek kekayaan makna, sehingga lebih efektif untuk ditangkap pembaca, serta membuat bahasa puisi menjadi lebih sugestif. Sementara, Bang Haji cenderung banyak menggunakan gaya bahasa ironi, bertujuan untuk mempertegas tujuan yang ingin disampaikan, yaitu berupa nasihat. 2. Pembahasan puisi Ibu dapat memenuhi Kompetensi Dasar KD yang berkaitan dengan sikap spiritual, kritis, bertanggungjawab, dan sosial dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. KD yang berkaitan dengan materi pokok bahasan sastra, yaitu memahami struktur pembangun dan nilai-nilai dalam puisi yang terdapat pada kelas XII SMA semester II genap. Kegiatan menganalisis struktur dan nilai-nilai yang terdapat dalam puisi dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap teori analisis puisi, menumbuhkan sikap dan minat membaca, menumbuhkan kepekaan terhadap realita sosial, serta membuka pandangan tentang kondisi sosial manusia dan bangsa Indonesia. Selanjutnya, dalam kegiatan menganalisis struktur puisi, siswa akan mempraktikkan empat keterampilan bahasa, yaitu menyimak, membaca, menulis, dan berbicara.

B. Saran

1. Puisi Ibu karya A. Mustofa Bisri dapat dijadikan referensi dalam pembelajaran bahasa dan sastra di sekolah. Hal ini dikarenakan di dalam puisi tersebut terdapat nilai-nilai sosial yang dapat dipelajari oleh peserta didik. 2. Lirik lagu Keramat dapat digunakan sebagai media untuk membuat proses pembelajaran puisi menjadi lebih menarik, sehingga sikap kritis siswa akan muncul, di antaranya dengan membandingkan gaya bahasa yang terdapat di dalam puisi Ibu dengan gaya bahasa yang terdapat di dalam lirik lagu Keramat.