Ikhtisar Puisi “Ibu” Ikhtisar Puisi “Ibu” dan Lirik Lagu “Keramat”

Rupanya Rhoma Irama terilhami dari hadis tersebut dalam membuat lagu Keramat. Melalui lagu Keramat, Rhoma Irama mengingatkan kepada kita semua untuk harus menghormati ibu, karena ibu adalah orang yang mengandung dengan susah payah selama sembilan bulan. Ibu juga bertaruh nyawa ketika melahirkan, kemudian menyusui, hingga mengasuh dan merawat dengan penuh kasih sayang. terkadang kita lupa, bahwa kita mempunyai suatu ‗keramat‘ di rumah kita yang doanya dikabulkan oleh Tuhan, yaitu doa ibu. Banyak orang memilih pergi ke dukun atau tempat- tempat keramat, seperti gunung, kuburan atau yang lainnya hanya untuk meminta doa agar tujuannya tercapai. Padahal, itu semua sangat bertentangan dengan ajaran-ajaran agama. Lewat lagu Keramat inilah, Rhoma berusaha mengingatkan kepada semua orang agar tidak bosan- bosannya untuk meminta doa kepada ibu. 77

BAB IV PEMBAHASAN

A. Analisis Struktur Puisi Ibu dan Lirik Lagu Keramat

Langkah awal untuk memahami inti dari suatu karya adalah dengan cara menganalisis dan memahami struktur yang membangun karya. Hal ini sangat penting, karena di dalam struktur tersebut terdapat unsur-unsur yang saling berhubungan dalam rangka mencapai keutuhan tunggal. Begitu juga ketika ingin memahami inti dari puisi Ibu karya A. Mustofa Bisri dan lirik lagu Keramat karya Rhoma Irama, maka hal pertama yang harus dilakukan adalah mengkaji atau menganalisis struktur lahir dan batin dari kedua karya tersebut. Berikut ini hasil analisis struktur puisi Ibu karya A. Mustofa Bisri dan lirik lagu Keramat karya Rhoma Irama.

1. Analisis Struktur Fisik Puisi Ibu

a. Tipografi atau perwajahan Puisi Ibu karya A. Mustofa Bisri ini merupakan puisi bebas yang terdiri atas 3 tiga bait dan 29 dua puluh sembilan larik. Bait pertama, puisi Ibu ini terdiri atas lima belas larik. Sementara bait kedua, terdiri atas enam larik, dan di bait ketiga terdiri atas delapan larik. Tipografi dalam puisi ini tergolong puisi konvensional. Hal tersebut dapat dilihat dari sistematika penulisan bait dan larik yang telah dijabarkan. Di bait pertama dan kedua, Aku-lirik seolah berbicara kepada ibunya. Sementara itu, di bait ketiga, Aku-lirik seolah berbicara kepada Tuhan. Hal tersebut menunjukkan, bahwa Aku-lirik sedang berdoa. Hal yang menunjukkan bahwa pada bait ketiga Aku lirik sedang berdoa adalah dengan penggunaan tanda kurung.