Analisis Unsur Fisik Lirik Lagu Keramat

pengulangan atau persamaan bunyi konsonan aliterasi dan bunyi vokal asonansi. Bentuk asonansi yang digunakan Bang Haji dapat dilihat pada kutipan lirik lagu berikut ini. Ridha Ilahi karena ridhanya Murka Ilahi karena murkanya Berdasarkan kutipan lirik lagu di atas, dapat dilihat bunyi vokal a cukup dominan. Bunyi yang ditimbulkan oleh vokal tersebut a mampu menciptakan suasana yang mistis, yaitu mempertegas kekeramatan yang dibicarakan Bang Haji. Selanjutnya, rima tengah yang Bang Haji gunakan dalam lirik lagu Keramat ini juga terdapat bentuk pengulangan bunyi konsonan aliterasi. Bentuk aliterasi yang digunakan Bang Haji dapat dilihat pada kutipan lirik lagu berikut ini. Hai manusia hormati ibumu Yang melahirkan dan membesarkanmu Berdasarkan kutipan lirik lagu di atas, dapat kita lihat bunyi konsonan m cukup dominan. Pengulangan bunyi konsonan m ini memberikan efek adanya dengungan yang memberikan kesan sinis. Kesan sinis ini ditujukan kepada manusia-manusia yang tidak menghormati ibunya. Padahal, ibu adalah orang yang telah melahirkan dan membesarkannya. Selanjutnya, kerapihan rima yang Bang Haji lakukan juga terdapat di rima akhir. Hal tersebut dapat dilihat pada kutipan lirik lagu berikut ini: Darah dagingmu dari air susunya Jiwa ragamu dari kasih sayangnya Dialah manusia satu-satunya Yang menyayangimu tanpa ada batasnya Berdasarkan kutipan lirik lagu di atas, dapat dilihat persamaan bunyi akhir yang terdapat pada kata -nya. Pengulangan kata -nya tersebut merujuk kepada sosok ibu, artinya bahwa segala sesuatu yang diperoleh atau didapatkan selama ini, salah satunya karena jasa dari seorang ibu. Selain itu, persamaan rima akhir yang digunakan Bang Haji juga bukan semata-mata hanya untuk mengejar unsur ritmisnya saja. Akan tetapi, melalui pengulangan bunyi pada rima akhir yang Bang Haji gunakan, semakin memperkuat pesan yang ingin disampaikan. b. Diksi Dalam menciptakan lirik-lirik lagu, pilihan kata yang Bang Haji gunakan tidak hanya mementingkan keselarasan bunyi ketika lirik lagu dinyanyikan, namun juga pilihan kata yang digunakan Bang Haji memiliki ketepatan makna. Pilihan kata yang digunakan pada lirik lagu Keramat ini nampaknya terinspirasi dari hadis nabi. Ini tidak lepas dari jargon yang diusung Rhoma Irama dan Soneta Grup dalam bermusik, yaitu The Voice of Moslem. Hal tersebut dapat dilihat dalam kutipan lirik lagu Keramat berikut ini: ........................................... Ridha Ilahi karena ridhanya Murka Ilahi karena murkanya 153 Berdasarkan kutipan lirik lagu Keramat di atas, terlihat bahwa Bang Haji mengutip sebuah hadis, yaitu “ridha Allah tergantung ridha orangtua, dan murka Allah tergan tung murkanya orangtua”. Di sini, Rhoma sedikit mengkhususkan orangtua kepada sosok ibu. Pemilihan diksi tersebut juga menerangkan betapa tingginya posisi atau derajat seorang ibu di mata Allah. 153 ―Dari Abdullah Ibnu Amar al-‘Ash Radliyallaahu ‗anhu bahwa Nabi Shallallaahu ‗alaihi wa Sallam bersabda: ―Keridloan Allah tergantung kepada keridloan orang tua dan kemurkaan A llah tergantung kepada kemurkaan orang tua.‖ Riwayat Tirmidzi. Hadits shahih menurut Ibnu Hibban dan Hakim.‖ Sumber: Ibnu Hajar al-Asqolani, Terjemahan lengkap Bulughul Maram, Jakarta: Akbar,cet 2,2009,hlm.671 Selain itu, penggunaan larik di atas sebagai penekanan dari larik sebelumnya. Pemilihan kata ridha di sini untuk menjelaskan bahwa yang paling diharapkan seorang hamba atau makhluk dari Tuhannya adalah ridha- Nya, dan ridha tersebut tergantung dari ridha seorang ibu, sehingga dengan kata lain, ridha Ilahi adalah kunci untuk mendapatkan kebahagian dunia dan akhirat yang hakiki. Pendeskripsian Bang Haji mengenai sosok ibu di dalam lirik lagu Keramat ini sangatlah kuat. Hal tersebut terdapat pada kutipan lirik lagu berikut ini: Bila kau sayang pada kekasih Lebih sayanglah pada ibumu Bila kau patuh pada rajamu Lebih patuhlah pada ibumu Pilihan kata sayang dan patuh di sini jelas untuk menunjukkan bahwa ibu adalah seseorang yang harus disayangi dan dipatuhi. Hal ini menjadi menarik mengenai alasan Bang Haji lebih memilih kata sayangi dibandingkan kasih atau cinta. Jika merujuk pada KBBI, kata cinta berarti 1 suka sekali; sayang benar: 2 kasih sekali; terpikat antara laki-laki dan perempuan: 3 ingin sekali; berharap sekali; rindu: 4 kl susah hati khawatir; risau. 154 Merujuk pada pengertian kedua, kata cinta adalah perasaan sayang, namun lebih ke antara lawan jenis. Sementara kata kasih berarti perasaan sayang cinta, suka kpd; menanggung rindu cinta berahi; beri, memberi. 155 Ini berarti bahwa kata kasih masih rancu antara ‖kasih‖ sebagai perasaaan atau ―kasih‖ sebagai perbuatan. Sementara itu, kata sayang menurut KBBI berarti kasih sayang kpd; cinta kpd; kasih kpd; 2 v sayang akan kpd; amat suka akan kpd; mengasihi; mencintai. 156 Ini 154 Departemen Pendidikaan Nasional., op. cit., h. 268. 155 Ibid, h. 631. 156 Ibid, h. 1234. berarti bahwa kata sayang menunjukkan perasaan yang lebih tinggi, sehingga pemilihan kata sayang yang digunakan Bang Haji cukup tepat. Selanjutnya, hal yang menarik dari kutipan lirik lagu Keramat di atas adalah penggunaan kata raja atau orang kedudukannya tinggi. Kenapa Bang Haji tidak menggunakan kata presiden, penguasa, atau pemimpin. Jika kembali merujuk pada KBBI, kata presiden berarti 1 kepala lembaga, perusahaan, dsb; 2 kepala negara bagi negara yg berbentuk republik. 157 Ini berarti bahwa presiden hanya mencakup pada suatu lembaga, khususnya negara. Sementara, kata penguasa berarti sekelompok kecil orang dl masyarakat yg melakukan semua fungsi politik, monopoli kekuasaan, dan memperoleh hak-hak istimewa. 158 Ini berarti kata penguasa lebih merujuk pada lebih dari satu orang atau kelompok. Selanjutnya kata pemimpin berarti orang yang memimpin. 159 Ini menunjukkan kepada panggilan orang berdasarkan tugasnya sebagai pemimpin. Hal ini berbeda dengan kata raja yang memiliki arti yang cukup luas. Dalam KBBI ―raja‖ berarti 1 penguasa tertinggi pd suatu kerajaan biasanya diperoleh sbg warisan; orang yg mengepalai dan memerintah suatu bangsa atau negara ; 2 kepala daerah istimewa; kepala suku; sultan; 3 sebutan untuk penguasa tertinggi dr suatu kerajaan; 4 orang yg besar kekuasaannya pengaruhnya dl suatu lingkungan perusahaan; 5 orang yg mempunyai keistimewaan khusus spt sifat, kepandaian, kelicikan; 6 binatang jin dsb yg dianggap berkuasa thd sesamanya; 7 buah catur yg terpenting; 8 kartu truf yg bergambar raja. 160 Jika merujuk kepada semua pengertian KBBI, kata raja lebih menunjukkan suatu kekuasaan atau pengaruh yang sangat besar dibandingkan kata presiden, penguasa, atau pemimpin. Maka kata raja sudah tepat. 157 Ibid, h. 1101. 158 Ibid, h. 746. 159 Ibid, h. 1075. 160 Ibid, h. 1133. Di dalam lirik lagu Keramat ini, Bang Haji juga banyak menggunakan istilah-istilah alam. Hal tersebut dapat dilihat pada kutipan lirik lagu berikut ini. Bukannya gunung tempat kau meminta Bukan lautan tempat kau memuja Bukan pula dukun tempat kau menghiba Bukan kuburan tempat memohon doa Pada kutipan di atas, terlihat Bang Haji menggunakan istilah-istilah sosial, seperti gunung, laut, dukun, kuburan untuk menyampaikan kritikannya. Selain itu, penggunaan istilah-istilah tersebut dapat dikaitkan dengan judul lagu ini, yaitu Keramat. Selama ini banyak orang menganggap gunung, laut, dukun, maupun sebagai tempat keramat atau sesuatu yang dianggap suci dan dapat memberikan apa yang diinginkan. Padahal, menurut Bang Haji, hal yang paling keramat di muka bumi ini adalah ibu, yaitu dengan doa dan ridhanya dapat memberikan apa yang diinginkan anaknya. c. Kata Konkret dan Kata Abstrak Di dalam menganalisis unsur fisik lirik lagu Keramat ini, penulis tidak menganalisis unsur tipografinya. Hal tersebut karena lagu merupakan karya seni audio yang diperdengarkan. Meskipun di dalam sebuah lagu terdapat lirik lagu, namun tetap tidak bisa dijadikan acuan sebagai tipologi asli dari penciptanya, sehingga penulis hanya mendasarkan pada jeda dan ritme lagu. Berdasarkan hal tersebut, dalam menganalisis kata konkret, penulis tidak bisa menyebutkan posisi kata konkret yang ditemukan. Akan tetapi, penulis akan menyebutkan frekuensi kata konkret yang muncul dari lirik lagu tersebut. Tabel IV Kata konkret dalam Lirik Lagu Keramat Kata Konkret Banyaknya Manusia 2 Ibumu 5 Darah dagingmu 1 Air susunya 2 Dialah 1 Kau 5 Kekasih 1 Rajamu 1 Gunung 1 Lautan 1 Dukun 1 Kuburan 1 Dunia 1 Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa kata konkret yang paling banyak digunakan Bang Haji adalah ibumu, kau, dan penggunaan istilah- istilah alam gunung, lautan, dan dunia, serta istilah-istilah sosial dukun, kuburan. Pemunculan kata Ibumu dan kau relatif seimbang, yaitu 5 kali. Hal tersebut tidak lepas dari nada yang ingin disampaikan Bang Haji, yaitu berupa nasihat yang ditujukan kepada semua orang, tanpa melihat batas usia. Perlu diketahui, Bang Haji juga menggunakan kata manusia yang muncul sebanyak 2 kali. Kata manusia di awal lirik merujuk kepada pendengar. Sementara itu, kata manusia yang muncul kedua lebih ditujukan kepada sosok ibu. Hal ini menjadi menarik, sebab dari banyaknya kata konkret yang relatif seimbang membuat lirik lagu ini seolah-olah mengajak berbicara pendengar untuk menyadari yang sesungguhnya harus ditakuti kekeramatannya, yaitu dengan menggunakan istilah alam sebagai bentuk gambaran penolakan serta kata ibumu sebagai bahan nasihatnya yang banyaknya juga sama dengan kata kau. Akan tetapi, dengan menggunakan istilah-istilah alam, lirik lagu Keramat ini terkesan tidak menggurui, sehingga mudah diterima oleh pendengarnya. Sama halnya dalam menganalisis kata konkret, dalam menganalisis kata abstrak, penulis juga tidak bisa menyebutkan posisi kata abstrak yang ditemukan. Akan tetapi, penulis hanya menyebutkan frekuensi kata abstrak yang muncul dari lirik lagu tersebut. Tabel V Kata Abstrak dalam Lirik Lagu Keramat Kata Abstrak Banyaknya Hormati 1 Melahirkan 1 Membesarkan 1 Kasih sayangnya 1 Menyayangimu 1 Doa 1 Dikabulkan 1 Tuhan 1 Kutukannya 1 Kenyataan 1 Ilahi 1 Sayang 1 Sayanglah 1 Patuh 1 Patuhlah 1 Meminta 1 Memuja 1 Menghiba 1 Memohon 1 Keramat 1 Kata-kata abstrak dalam lirik lagu Keramat kedudukannya sebagai predikat P. Kata-kata tersebut semakin menggambarkan secara nyata bahwa fenomena yang digambarkan Bang Haji benar-benar terjadi di masyarakat. Pemilihan kata meminta, memuja, menghiba, dan memohon merupakan bentuk sindiran halus Bang Haji. Melalui kata-kata itu pula, Bang Haji memberikan pandangannya menolak tahayul-tahayul yang masih ada dan diterapkan oleh masyarakat, khususnya masyarakat Indonesia, seperti meminta kepada gunung, memuja laut, serta datang ke dukun, kuburan, atau tempat-tempat lain yang dianggap keramat. d. Imaji atau Pencitraan Sama halnya ketika menganalisis kata konkret maupun kata abstrak, dalam menganalisis imaji atau pencitraan, penulis tidak bisa menyebutkan posisi imaji yang ditemukan. Akan tetapi, penulis hanya menyebutkan jenis imaji dan kutipannya. Tabel VI Tabel Imaji dalam Lirik Lagu Keramat Imaji Banyak Keterangan Pendengaran 4 Hai manusia, Hormati ibumu, Sayanglah, Patuhlah Penglihatan 16 Melahirkan, melahirkan, membesarkanmu, manusia, kekasih, patuh, rajamu, gunung, meminta, lautan, memuja, dukun, menghiba, kuburan, memohon, dunia Lirik lagu Keramat ini didominasi oleh imaji penglihatan visual. Dominannya penggunaan imaji visual ini diasumsikan sebagai bentuk penolakan terhadap perilaku-perilaku yang selama ini dianggap Bang Haji salah. Penyajian imaji visual ini dilakukan Bang Haji supaya pendengar seolah-olah melihat bahwa perilaku yang selama ini dikerjakan adalah salah, yaitu bertahayul dengan menjadikan gunung dan laut sebagai tempat pemujaan atau pergi ke dukun, kuburan, serta tempat-tempat yang diangggap keramat hanya untuk berdoa. Bang Haji juga memperkuat imaji visualnya dengan memberikan efek seolah-olah pendengar melihat bahwa sesungguhnya ibulah manusia yang memiliki kekeramatan itu, bukan gunung, laut, dukun, maupun kuburan.

4. Analisis Unsur Batin Lirik Lagu Keramat

a. Tema Tema yang diangkat dalam lirik lagu Keramat karya Rhoma Irama adalah tentang kekeramatan seorang ibu. Jika melihat pengertian dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, kata keramat dapat diartikan sesuatu yang suci dan bertuah yang dapat memberikan efek magis dan psikologis kepada pihak lain. Melalui lirik lagu tersebut, Bang Haji ingin menggambarkan bentuk keramat yang ada di dalam diri seorang ibu. Hal tersebut dapat dilihat pada kutipan lirik lagu berikut ini: Doa ibumu dikabulkan Tuhan Dan kutukannya jadi kenyataan ................................................ Selain itu, melalui lirik lagu ini pula, Bang Haji ingin mengkritik kepada orang-orang melupakan tuah seorang ibu, yaitu orang-orang yang lebih memilih pergi ke dukun atau tempat-tempat yang dianggap keramat dibandingkan meminta doa atau restu kepada ibunya sendiri. Hal tersebut terdapat pada penggalan lirik lagu berikut ini: Bukan pula dukun tempat kau menghibah Bukan kuburan tempat memohon doa ....................................................... b. Rasa Rasa atau sikap Bang Haji terhadap pokok permasalahan yang terdapat di dalam lirik lagu Keramat ini adalah ironi atau bentuk keprihatinannya terhadap perilaku menyimpang yang dilakukan oleh masyarakat. Keperihatinan Bang Haji banyak ditunjukkan dengan penggunaan istilah alam, seperti gunung, laut, dukun, serta kuburan yang sekaligus menjadi bentuk penolakannya atas perilaku menyimpang. Sama halnya dengan Gus Mus, pengungkapan rasa atau sikap pada lirik lagu Keramat ini juga erat kaitannya dengan latar belakang sosial dan psikologis Bang Haji. Sudah ketahui bersama, bahwa jargon Bang Haji dalam bermusik adalah The Voice of Moslem. Bang Haji ingin menjadikan lagu-lagunya bukan hanya sebatas media hiburan, tetapi juga Bang Haji ingin menjadikan lagu-lagunya sebagai alat untuk dirinya berdakwah. Dari hal tersebut, dapat dilihat sikap seorang Bang Haji terhadap perilaku- perilaku menyimpang yang terjadi di masyarakat. Bang Haji tidak hanya sebatas perihatin atas perilaku menyimpang yang dilakukan masyarakat. Akan tetapi, keprihatinannya diperkuat dengan solusi yang ia berikan, yaitu dengan menunjukkan sosok ibu sebagai seseorang yang seharusnya dianggap keramat. c. Nada Nada yang diungkapkan oleh pencipta dalam lirik lagu Keramat ini adalah berupa nasihat yang ingin disampaikan kepada semua orang, tanpa melihat batas usia. Hal tersebut ditunjukkan dengan kata manusia di awal lirik lagu. Bentuk nasihat yang digunakan oleh pencipta bukan hanya berupa perintah, melainkan juga dalam bentuk peringatan. Bentuk peringatan Bang Haji banyak menggunakan istilah-istilah yang sederhana, sehingga lirik lagunya tidak terkesan menggurui, namun tetap mengena ke hati pendengarnya. Hal tersebut dapat dilihat pada kutipan lirik lagu berikut ini: Hai manusia, hormati ibumu Yang melahirkan dan membesarkanmu Darah dagingmmu dari air susunya Jiwa ragamu dari kasih sayangnya d. Amanat Amanat yang terkandung dalam lirik lagu Keramat ini adalah berupa sikap hormat kepada seorang ibu yang telah melahirkan dan membesarkan anaknya dengan segala kasih sayang, sehingga seorang anak bisa tumbuh dan berkembang. Selain itu, lewat lirik lagu Keramat ini, Bang Haji mengingatkan kepada kita semua akan kekeramatan seorang ibu. Maka dari itu, jangan pernah membuat ibu marah apalagi sedih, karena ridha dan murkanya Allah tergantung kepada ridha dan murkanya ibu.

B. Analisis Perbandingan Gaya Bahasa Pada Puisi Ibu Karya Mustofa

Bisri dengan Lirik Lagu Keramat Karya Rhoma Irama Perbandingan gaya bahasa yang terdapat di dalam puisi Ibu karya Mustofa Bisri dengan lirik lagu Keramat karya Rhoma Irama dapat dilihat dari analisis struktur yang membangun serta nilai yang terdapat di dalamnya. Analisis struktur tersebut memiliki peran yang sangat penting sebagai acuan memahami perbandingan gaya bahasa yang terdapat di dalam kedua karya tersebut.