Analisis Fungsi Gaya Bahasa Puisi Ibu Karya Mustofa Bisri dengan

gambaran yang dilakukan Gus Mus. Sementara itu, jika dilihat berdasarkan struktur kalimatnya, Bang Haji memfungsikan gaya bahasa yang digunakan untuk mengkritik orang-orang yang dianggap Bang Haji keliru. Penggunaan repetisi yang disandingkan dengan pemilihan istilah- istilah alam yang cukup tepat pula semakin menegaskan sindiran atau kritikan yang Bang Haji lakukan. 4. Jika dilihat berdasarkan langsung tidaknya makna, Gus Mus yang cenderung menggunakan gaya bahasa metafora dengan banyak menggunakan kiasan, yaitu memanfaatkan istilah alam, difungsikan untuk menciptakan efek kekayaan makna, sehingga lebih efektif untuk ditangkap pembaca, serta membuat bahasa puisi menjadi lebih sugestif. Sementara itu, lirik lagu Bang Haji yang cenderung banyak menggunakan gaya bahasa ironi, difungsikan untuk mempertegas tujuan yang ingin disampaikan, yaitu berupa nasihat.

D. Implikasi Perbandingan Gaya Bahasa pada Puisi Ibu Karya

Mustofa Bisri dengan Lirik Lagu Keramat karya Rhoma Irama Terhadap Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di Sekolah Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di tingkat Sekolah Menengah Atas SMA atau sederajat dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP tidak hanya dipandang dan menitikberatkan pada aspek pengetahuan saja. Akan tetapi, juga memperhatikan dan menekankan pada aspek penerapan nilai-nilai atau yang terdapat dalam pengetahuan. Jika merujuk pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP, pembahasan puisi Ibu ini diimplikasikan ke dalam pokok bahasan sastra yang terdapat dalam mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, yakni kelas X semester I ganjil. Sementara kompetensi dasar KD yang dipilih dalam pokok bahasan sastra tersebut adalah mengidentifikasi unsur-unsur bentuk suatu puisi yang disampaikan secara langsung ataupun melalui rekaman. Puisi Ibu ini menggambarkan kekaguman akan keagungan Aku-lirik kepada seorang ibu. Bentuk kekaguman kepada ibu ini diungkapkan dengan memanfaatkan istilah-istilah alam. Hampir di tiap larik, Aku-lirik mengungkapkan sosok ibu dengan mengibaratkan alam sebagai ungkapan kekagumannya. Dapat dikatakan bahwa ibu sebagai ejawantahan dari alam ciptaan Tuhan. Melalui pembahasan puisi Ibu ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran kepada diri siswa akan apa yang telah dilakukan seorang ibu selama ini bahwa di dalam sikapnya yang lemah dan lembut, ibu memiliki kekuatan yang luar biasa. Kekuatan itulah yang membuat seorang ibu terlihat agung. Setelah siswa menyadari akan hal tersebut, diharapkan tumbuh kesalehan sosial dalam diri mereka. Kesalehan sosial tercermin ketika para siswa memahami peran ibu yang diungkapkan secara tersirat dalam puisi ini. Selanjutnya, kesalehan sosial juga tercermin ketika para siswa memahami akan derajat seorang ibu. Bahkan, sampai ada hadis yang mengatakan bahwa ―surga di telapak kaki ibu‖, sehingga menimbulkan kesadaran siswa untuk selalu hormat kepada seorang ibu. Hal tersebut dapat dilihat dalam penggalan puisi ibu berikut ini. Kaulah, ibu, mentari dan rembulan yang mengawal perjalananku mencari jejak sorga di telapak kakimu Melalui puisi Ibu ini tidak hanya menumbuhkan kesalehan sosial, tetapi juga diharapkan tumbuh kesalehan spiritual dalam diri siswa. Kesalehan spiritual akan tercermin ketika para siswa memahami pesan tersirat dalam puisi Ibu berikut ini. Tuhan, aku bersaksi ibuku telah melaksanakan amanatMu menyampaikan kasihsayangMu maka kasihilah ibuku seperti Kau mengasihi kekasih-kekasihMu Amin. Penggalan puisi di atas, mengajak para siswa agar sadar bahwa sebagai seorang anak, harus mendoakan kedua orang tuanya. Hal tersebut juga diperintahkan di dalam Al-quran surat dalam surat Al-Isra ayat 24 yang berbunyi ―Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: Wahai Tuhanku, kasihilah mereka ke duanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.” Jika para siswa menyadari akan keagungan seorang ibu, tentu mereka akan menjadi pribadi yang selalu mawas diri serta berbuat dan memberi yang terbaik bagi kedua orang tuanya. Setelah para siswa memahami pesan tersirat dari penggalan puisi di atas, maka diharapkan tidak akan ada lagi realita anak yang durhaka kepada orang tua. Alasan penulis memfokuskan pada siswa, yaitu karena siswa merupakan generasi penerus bangsa. Di pundak siswalah pemuda amanah besar bangsa ini dibebankan. Jika para siswa mampu menerjemahkan pesan- pesan yang terdapat dalam karya sastra, tentu mereka akan menjadi pribadi yang lebih bijak dalam berucap dan bersikap. Selain itu, di tengah krisis moral yang terjadi, diharapkan melalui pembahasan ini para siswa tumbuh menjadi pribadi-pribadi intelektual yang menjunjung tinggi etika moral, sehingga mereka jika mereka menjadi kaum intelektual tidak lupa untuk tetap menghormati orang tua. Pembahasan mengenai perbandingan gaya bahasa yang terdapat dalam puisi Ibu karya Mustofa Bisri dengan lirik lagu Keramat karya Rhoma Irama ini berkaitan dengan analisis terhadap struktur yang membangun puisi, baik lahir maupun batin, baik lisan maupun tulisan. Pembahasan mengenai keterkaitan antar unsur puisi dengan realita realita sosial dapat memberikan pengetahuan dan wawasan kepada siswa untuk menganalisis lebih seksama. Melalui analisis ini jugalah para siswa