17
ng
kain menekan dan memperpendek periode refrakter efektif
a
+
obat an
kontraktilitas jantung pada manusia minima
2.3.4.2 Efek terhadap SSP
omplikasi pada SSP adalah rasa tebal lidah, agitasi, disorie
dosis minimum yang diperlukam untuk menghambat impuls, potensial aksi tidak dipengaruhi secara berarti.
2.3.4 Toksisitas Lidokain
2.3.4.1 Efek terhadap Jantu
Pada kardiovaskular lido dan lama potensial aksi dari sistem His-Purkinje dan otot ventrikel secara
bermakna, tetapi kurang berefek pada atrium. Lidokain menekan aktifitas listrik jaringan aritmogenik yang terdepolarisasi, sehingga lidokain sangat efektif untuk
menekan aritmia yang berhubungan dengan depolarisasi, tetapi kurang efektif terhadap aritmia yang terjadi pada jaringan dengan polarisasi normal fibrilasi atrium.
Efek toksisitas jantung yang diakibatkan oleh tingginya konsentrasi plasm estesi lokal dapat terjadi karena obat-obatan ini menghambat saluran Na jantung.
Pada konsentrasi rendah obat anestesi lokal, efek pada saluran Na
+
ini mungkin memperbesar sifat antidisritmia jantung dari obat-obat anestesi ini. Tetapi jika
konsentrasi plasma obat anestesi lokal berlebihan, saluran Na
+
jantung cukup dihambat sehingga konduksi dan automatisasi menjadi di depresi dan merugikan.
Memperlambatnya impuls kardiak melalui jantung yang ditunjukan dengan pemanjangan interval P-R dan komplek QRS pada elektrokardia. Toksisitas pada
jantung dihubungkan terhadap efek langsung pada otot jantung yaitu kontraktilitas, automatisasi, ritme dan konduktivitas jantung .
26-30
Dosis intra vena 2-4 mgkgbb terhadap l.
Gejala awal dari k ntasi, euphoria, pandangan kabur, dan mengantuk kemudian bila kadar lidokain
menembus sawar darah otak timbul gejala seperti vertigo, tinnitus, twictching otot dan
Universitas Sumatera Utara
jika konsentrasi plasma melebihi dari 5µgrml, kejang umum dapat terjadi. Kejang biasanya berlangsung singkat dan berespon baik dengan diazepam, dan sangat penting
untuk mencegah hypoxemia
Gambar 2.3-3. Hubungan tanda dan gejala anestesi lokal dengan konsentrasi plasma
am mencegah nyeri Lidokain mempunyai dua mekanisme di peripheral dan sentra
lah sebuah phenylpiperidine yang merupakan sebuah derifat opioid
lalui ikatannya dengan reseptor
lidokain
Dal l nervus system. Di peripheral Lidokain menginhibisi transduksi neural, inhibisi
migrasi leukosit, menurunkan pelepasan mediator inflamasi dan menekan albumin extravassasi, sementara di sentral memblok aktivasi neural di dorsal horn, kemudian
memodulasi pelepasan neurotransmitter excitatory. Lidokain sebagai analgetik selain inhibisi sodium chanel juga blok N-Methyl-D-Aspartat NMDA.
31
2.4 FENTANIL
Fentanil ada agonis
analgesia me spesifik
sintetik yang strukturnya sesuai dengan meperidine. Sebagai analgesik, fentanil lebih poten 75-125 kali dari morfin.
Opioid agonis menghasilkan yang terdapat di otak dan medulla spinalis dan terlibat dalam transmisi dan
modulasi nyeri. Terdapat beberapa kategori reseptor opioid antara lain reseptor mu µ, delta
δ, dan kappa κ
32-33
18
Gambar 2.4-1. Agonis Opioid Sintetik Universitas Sumatera Utara