Teknik penyuntikan obat Pada hari penelitian

27 Pilih 2 angka dengan digit ke-5 ke kanan membentuk pola berurut dari angka pertama tadi sampai diperoleh sesuai besar sampel yang telah ditentukan. Sesuaikan sekuens pada angka yang terpilih, kemudian susun sekuens tersebut sesuai dengan nomer amplop sekuens terlampir . Kelompok I mendapat fentanil 1 ugkgBB dan kelompok II mendapat lidokain 2 1 mgkgBB. Obat disiapkan oleh relawan yang membuat randomisasi peneliti dan pasien tidak mengetahui komposisi obat dalam spuit. Setelah melakukan randomisasi dan menyiapkan obat, relawan memberikan obat tersebut ke peneliti di dalam amplop putih.

3.5.1.2 Teknik tersamar ganda

Setelah sampel dirandomisasi, langkah berikutnya adalah menetukan teknik tersamar ganda pada saat pelaksanaan penelitian. Tekniknya dalah sebagai berikut: dilakukan oleh relawan I yang terlatih. Dipersiapkan 4 buah spuit 5 ml, 1 spuit untuk fentanil 1ugkgBB, 1 spuit untuk lidokain 1 mgkgBB dan 2 spuit yang tersisa digunakan untuk plasebo saat pemberian fentanil dan lidokain, yaitu larutan NaCl 0,9 yang jumlahnya akan disesuaikan dengan jumlah mililiter fentanil dan lidokain sesuai berat badan subjek penelitian yang telah dihitung. Selanjutnya, masing-masing obat dimasukkan ke dalam amplop tertutup yang diberi nomor sesuai sekuens yang telah ditentukan oleh relawan saat melakukan randomisasi. Masing-masing amplop terdiri dari 2 buah spuit, yaitu 1 spuit yang berisi fentanil diberi pada kelompok I dan 1 spuit untuk plasebonya. Amplop yang lain berisi 1 spiut lidokain pada kelompok II dan dan satu spuit untuk plasebonya . Selanjutnya, amplop tadi akan diberikan kepada relawan yang bertugas memasukkan obat saat pelaksanaan penelitian.

3.5.1.3 Teknik penyuntikan obat

Teknik pelaksanaan penyuntikan obat dilakukan oleh relawan II yang terlatih. Obat yang diterima berada dalam amplop tertutup. Setelah tindakan selesai, obat anestesi inhalasi dimatikan, kemudian reversal diberikan. Tekanan darah sistolik, Universitas Sumatera Utara 28 tekanan darah diastolik, tekanan arteri rerata dan laju nadi sebelum pemberian obat dicatat. Setelah kriteria ekstubasi terpenuhi, obat fentanil diberikan 5 menit sebelum ekstubasi, sedangkan placebo diberikan 2 menit sebelum ekstubasi. Demikian juga yang dilakukan oleh relawan II terhadap amplop yang berisi obat lidokain. Placebo diberikan 5 menit sebelum ekstubasi dan lidokain diberikan 2 menit sebelum ekstubasi. Setelah obat tersebut selesai dimasukkan, barulah peneliti melakukan pengukuran dan pencatatan tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik, tekanan arteri rerata dan laju nadi pada saat ekstubasi. Demikian juga halnya setelah ekstubasi, tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik . tekana arteri rerata dan laju nadi dicatat pada menit ke-1, 2, 3, 4 dan 5 setelah ekstubasi. Data yang diukur dan dicatat, selanjutnya akan ditabulasi ke dalam master tabel dengan menggunakan program software microsoft exel 2007. Pada satu hari sebelum tindakan pembedahan, dilakukan pemeriksaan preoperasi meliputi tekanan darah, laju nadi, laju nafas, berat badan, tinggi badan, dan penentuan indeks massa tubuh.

3.5.1.4 Pada hari penelitian

a. Setelah pasien tiba di ruang tunggu kamar bedah, pasien diperiksa ulang terhadap identitas, diagnosa, rencana tindakan pembedahan, akses infus pastikan telah terpasang infus dengan abocath no. 18 dan threeway, dan pastikan aliran lancar. b. Kemudian pasien dibawa ke kamar operasi, lalu dilakukan pemeriksaan tekanan darah, laju nadi,tekanan arteri rerata, laju nafas, Saturasi oksigen dan temperatur. Kemudian dicatat sebagai data preoperatif. c. Pasien diberikan preloading cairan Ringer Laktat 10 mlkgBB. Universitas Sumatera Utara 29 d. Pasien dipremedikasi dengan Midazolam 0,1 mgkgBB dan Pethidin 1 mgkgBB. e. Dua menit kemudian dilakukan pengukuran tekanan darah, laju nadi laju nafas, saturasi oksigen dan temperatur. Lalu dicatat. f. 10 menit kemudian masing-masing kelompok diinduksi dengan Propofol dosis 2-2.5 mgkgBB IV sampai hilangnya refleks kedua bulu mata. g. Setelah induksi masing-masing kelompok diberikan injeksi Succcinylcholin 1,5 mgkgBB IV. h. Laringoscopy dilakukan setelah obat pelumpuh otot bekerja sempurna dengan menggunakan blade metal Macintosh nomor 3 atau 4 oleh relawan terlatih. i. Intubasi dengan ETT polyvinyl chloride, low pressure high volume, ID 7 Fr untuk perempuan dan ID 7,5 Fr untuk laki-laki. j. Segera setelah intubasi cuff ETT diisi dengan udara sampai tidak ada kebocoran pada saat pemberian ventilasi positif. k. Kedalaman ETT ditentukan dengan mendengar suara napas paru kanan sama dengan paru kiri menggunakan stetoskop, ETT difiksasi. l. Pemeliharaan anestesi dengan Isoflurane 0,5-1 dan O2 : N2O 50 : 50 m. Pemeliharaan pelumpuh otot dengan Atracrium 0,1-0,2 mgkgBB setiap 15- 20 menit untuk kedua kelompok. n. Dilakukan pencatatan tekanan darah sistolik, diastolik, tekanan arteri rerata dan laju nadi sebelum pembeian reversal. Universitas Sumatera Utara 30 o. Pada akhir pembedahan digunakan oksigen 100 , antagonis pelumpuh otot diberikan setelah napas spontan dengan atropine 0,01 mgkgBB dan prostigmin 0,02 mgkgBB. p. Injeksi fentanil 1 ugkgBB 5 menit sebelum ekstubasi pada kelompok I, Injeksi placebo 2 menit sebelum ekstubasi pada kelompok I, Injeksi placebo 5 menit sebelum ekstubasi pada kelompok II dan Lidokain 1 mgkgBB 2 menit sebelum ekstubasi pada kelompok II q. Oropharingeal suction dilakukan sebelum ekstubasi dengan melihat langsung untuk mencegah trauma sampai bersih dari secret. r. Ekstubasi dilakukan setelah pasien memenuhi kriteria: dapat mengikuti perintah, orofaring dan hipofaring bersih tidak ada perdarahan aktif dan sekret, refleks gag intact, dapat mengangkat kepala selama 5 detik, dapat menggenggam dan kontrol nyeri adekuat. dari kepustakaan 9 s. Jalan napas tetap dijaga dan pasien dibawa ke ruang pemulihan dan diberikan oksigen melalui nasal kanul 2-3 litermenit t. Dilakukan pencatatan tekanan darah sistolik, diastolik, tekanan arteri rerata dan laju nadi pada waktu ekstubasi serta menit ke- 1, menit ke-2, menit ke-3, menit ke-4, menit ke-5 setelah ekstubasi. u. Analgetik setelah operasi diberikan ketorolak 0,5-1 mgkgBB IV v. Hasil pengamatan pada kedua kelompok dibandingkan secara statistik w. Penelitian dihentikan bila subjek menolak untuk berpartisipasi, dan terjadi kegawat daruratan jalan napas, jantung, paru dan otak yang mengancam jiwa. Universitas Sumatera Utara 31

3.6 Masalah etika

Dokumen yang terkait

Perbandingan Respon Hemodinamik Akibat Tindakan Laringoskopi dan Intubasi pada Pemberian Intravena Fentanyl 2 μg/kgBB + Magnesium Sulfat 30 mg/kgBB dengan Fentanyl 2 μg/kgBB + Lidokain 1,5 mg/kgBB

4 105 105

Perbandingan Premedikasi Klonidin 3 μg/KgBB Intravena Dan Diltiazem 0.2 mg/KgBB Intravena Dalam Menumpulkan Respon Hemodinamik Pada Tindakan Laringoskopi Dan Intubasi Endotrakhea

3 76 93

Perbandingan Propofol 2 Mg/Kgbb-Ketamin 0,5 Mg/Kgbb Intravena Dan Propofol 2 Mg/Kgbb-Fentanil 1µg/Kgbb Intravena Dalam Hal Efek Analgetik Pada Tindakan Kuretase Kasus Kebidanan Dengan Anestesi Total Intravena

0 38 101

Perbandingan Respon Hemodinamik Pada Tindakan Laringoskopi Dan Intubasi Pada Premedikasi Fentanil 2µg/kgBB Intravena + Deksketoprofen 50 mg Intravena Dengan Fentanil 4µg/kgBB Intravena

1 44 90

PERBANDINGAN EFEK DEKSMEDETOMIDIN 0,75 µg kgBB DENGAN FENTANIL 2 µg kgBB INTRAVENA TERHADAP KEBUTUHAN DOSIS INDUKSI PROPOFOL DAN RESPON HEMODINAMIK SE TINDAKAN LARINGOSKOPI DAN INTUBASI TRAKHEA | Amri | Healthy Tadulako 8732 28684 1 PB

0 0 14

Perbandingan Respon Hemodinamik Akibat Tindakan Laringoskopi dan Intubasi pada Pemberian Intravena Fentanyl 2 μg/kgBB + Magnesium Sulfat 30 mg/kgBB dengan Fentanyl 2 μg/kgBB + Lidokain 1,5 mg/kgBB

1 0 11

Perbandingan Respon Hemodinamik Akibat Tindakan Laringoskopi dan Intubasi pada Pemberian Intravena Fentanyl 2 μg/kgBB + Magnesium Sulfat 30 mg/kgBB dengan Fentanyl 2 μg/kgBB + Lidokain 1,5 mg/kgBB

1 0 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Perbandingan Respon Hemodinamik Akibat Tindakan Laringoskopi dan Intubasi pada Pemberian Intravena Fentanyl 2 μg/kgBB + Magnesium Sulfat 30 mg/kgBB dengan Fentanyl 2 μg/kgBB + Lidokain 1,5 mg/kgBB

0 0 40

BAB 1 PENDAHULUAN - Perbandingan Respon Hemodinamik Akibat Tindakan Laringoskopi dan Intubasi pada Pemberian Intravena Fentanyl 2 μg/kgBB + Magnesium Sulfat 30 mg/kgBB dengan Fentanyl 2 μg/kgBB + Lidokain 1,5 mg/kgBB

0 0 6

Perbandingan Respon Hemodinamik Akibat Tindakan Laringoskopi dan Intubasi pada Pemberian Intravena Fentanyl 2 μg/kgBB + Magnesium Sulfat 30 mg/kgBB dengan Fentanyl 2 μg/kgBB + Lidokain 1,5 mg/kgBB

0 0 13