Definisi operasional Rencana pengolahan data dan analisis data

31

3.6 Masalah etika

a. Pasien sebelumnya diberi penjelasan tentang tujuan, manfaat serta resiko dari hal yang terkait dengan penelitian. Kemudian diminta mengisi formulir kesediaan menjadi subjek penelitian informed consent . b. Sebelum anestesi dan proses penelitian dimulai dipersiapkan alat kegawat daruratan oronaso faringeal airway, ambu bag, sumber oksigen, laringoskop, endotrakeal tube, suction set, monitor pulse oximetry, tekanan darah, EKG, DC Shock, obat kegawatdaruratan adrenalin, atropine sulfas, efedrin, aminophilin, deksametason . c. Bila terjadi kegawatdaruratan jalan nafas, jantung, paru, dan otak selama proses penelitian berlangsung, maka segera dilakukan antisipasi dan penanganan sesuai dengan teknik, alat dan obat standar seperti yang sudah dipersiapkan sebelumnya.

3.7 Identifikasi variabel

3.7.1 Variabel independent

a. Fentanil 1 µgkgBB b. Lidokain 2 1 mgkgBB

3.7.2 Variabel dependent

Adapun yang menjadi variabel dependent pada penelitian ini adalah respon hemodinamik pada saat tindakan ekstubasi. Dinilai dari tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik , tekanan arteri rerata dan laju nadi.

3.8 Definisi operasional

a. Fentanil adalah suatu derifat opioid agonis sintetik yang strukturnya berupa phenylpiperidine, yang bekerja secara sentral di otak dan medula spinalis untuk menginhibisi transmisi dan modulasi nyeri. Universitas Sumatera Utara 32 b. Lidokain 2 adalah zat anetesi lokal golongan amida dengan konsentrasi 20 mgml cairan pelarut yang bekerja menghambat hantaran impuls saraf secara reversibel di pusat dan di perifer. c. Tekanan darah : hasil kali cardiac output dan tahanan perifer sistemik. Nilai normal untuk tekanan sistolik 90-120 mmHg dan tekanan diastolik 60-90 mmHg. Diukur dengan menggunakan alat standar non invasif otomatis merek Omron. d. Laju nadi : jumlah pulsasi yang dirasakan pada suatu arteri permenit. Normalnya 60-100 x permenit. e. Hipertensi adalah tekanan darah sistolik 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik 90 mmHg. f. Hipotensi adalah tekanan darah sistolik 90 mmHg dan tekanan darah diastolik 60 mmHg. g. Takikardi adalah denyut jantung 100 xmenit h. Bradikardi adalah laju jantung 60 xmenit

3.9 Rencana pengolahan data dan analisis data

a. Setelah data yang diperlukan telah terkumpul, kemudian data tersebut diperiksa kembali tentang kelengkapannya sebelum ditabulasi dan diolah. Lalu data tersebut diberikan pengkodean untuk memudahkan dalam mentabulasi. Data ditabulasi ke dalam master tabel dengan menggunakan software Microsoft office exel 2007. Setelah data ditabulasi, kemudian diolah dengan menggunakan software SPSS 15,0 for windows. b. Data numerik dari hasil pengukuran akan ditampilkan dalam nilai rata-rata + SD standard deviasi . Data demografi : Uji kenormalan data numerik digunakan Universitas Sumatera Utara 33 3.10 uji Kolmogorof-Smirnov test, Jika distribusi data normal digunakan t- independent test. Data katagorik digunakan uji chi-square. c. Untuk membandingkan perbedaan respon hemodinamik antara kedua kelompok perlakuan, digunakan analisa uji t t-test .Sedangkan untuk membandingkan perubahan respon hemodinamik dalam masing-masing kelompok digunakan analisa uji t berpasangan t-pair test . d. Interval kepercayaan 95 dengan nilai p0,05 dianggap bermakna secara signifikan. Universitas Sumatera Utara Alur penelitian 5menit 2 menit 5 menit 2 menit 34 POPULASI SAMPEL EKSKLUSI INKLUSI TD sistolik ,Diastolik, MAP, laju nadi Succinylcholin 1-2 mgkgBB IV Propofol 2-2,5 mgkgBB IV Premedikasi Midazolam 0,1 mgkgBB + Pethidin 1-2 mgkgBB TD sistolik ,Diastolik, MAP, laju nadi Succinylcholin 1-2 mgkgBB IV Propofol 2-2,5 mgkgBB IV Premedikasi Midazolam 0,1 mgkgBB + Pethidin 1 -2mgkgBB INTUBASI Pemeliharaan anestesi Isofluran 0,5-1 + O2 : N2O 50 : 50 Analisis Data Penelitian Tekanan Darah, Sistolik, Diastolik, MAP, Laju Nadi Ekstubasi Ekstubasi Placebo Reversal Reversal Placebo Fentanyl 1 ugkgBB Lidokain 2 1 mgkgBB Pemeliharaan anestesi Isofluran 0,5-1 + O2 : N2O 50 : 50 Universitas Sumatera Utara 35 BAB 4 4 HASIL PENELITIAN Penelitian dilakukan selama 2 bulan mulai Oktober, Nopember 2010, dilakukan terhadap 50 pasien yang bersedia dijadikan sampel penelitian. Sampel dibagi menjadi 2 kelompok, kelompok A mendapatkan fentanil 1 µgkgBB dan kelompok B mendapatkan lidokain 1 mgkgBB intravena yang diberikan 5 menit sebelum ekstubasi pada kelompok fentanil serta 2 menit sebelum ekstubasi pada kelompok lidokain.

4.1 KARAKTERISTIK SAMPEL PENELITIAN PADA KEDUA KELOMPOK

Dokumen yang terkait

Perbandingan Respon Hemodinamik Akibat Tindakan Laringoskopi dan Intubasi pada Pemberian Intravena Fentanyl 2 μg/kgBB + Magnesium Sulfat 30 mg/kgBB dengan Fentanyl 2 μg/kgBB + Lidokain 1,5 mg/kgBB

4 105 105

Perbandingan Premedikasi Klonidin 3 μg/KgBB Intravena Dan Diltiazem 0.2 mg/KgBB Intravena Dalam Menumpulkan Respon Hemodinamik Pada Tindakan Laringoskopi Dan Intubasi Endotrakhea

3 76 93

Perbandingan Propofol 2 Mg/Kgbb-Ketamin 0,5 Mg/Kgbb Intravena Dan Propofol 2 Mg/Kgbb-Fentanil 1µg/Kgbb Intravena Dalam Hal Efek Analgetik Pada Tindakan Kuretase Kasus Kebidanan Dengan Anestesi Total Intravena

0 38 101

Perbandingan Respon Hemodinamik Pada Tindakan Laringoskopi Dan Intubasi Pada Premedikasi Fentanil 2µg/kgBB Intravena + Deksketoprofen 50 mg Intravena Dengan Fentanil 4µg/kgBB Intravena

1 44 90

PERBANDINGAN EFEK DEKSMEDETOMIDIN 0,75 µg kgBB DENGAN FENTANIL 2 µg kgBB INTRAVENA TERHADAP KEBUTUHAN DOSIS INDUKSI PROPOFOL DAN RESPON HEMODINAMIK SE TINDAKAN LARINGOSKOPI DAN INTUBASI TRAKHEA | Amri | Healthy Tadulako 8732 28684 1 PB

0 0 14

Perbandingan Respon Hemodinamik Akibat Tindakan Laringoskopi dan Intubasi pada Pemberian Intravena Fentanyl 2 μg/kgBB + Magnesium Sulfat 30 mg/kgBB dengan Fentanyl 2 μg/kgBB + Lidokain 1,5 mg/kgBB

1 0 11

Perbandingan Respon Hemodinamik Akibat Tindakan Laringoskopi dan Intubasi pada Pemberian Intravena Fentanyl 2 μg/kgBB + Magnesium Sulfat 30 mg/kgBB dengan Fentanyl 2 μg/kgBB + Lidokain 1,5 mg/kgBB

1 0 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Perbandingan Respon Hemodinamik Akibat Tindakan Laringoskopi dan Intubasi pada Pemberian Intravena Fentanyl 2 μg/kgBB + Magnesium Sulfat 30 mg/kgBB dengan Fentanyl 2 μg/kgBB + Lidokain 1,5 mg/kgBB

0 0 40

BAB 1 PENDAHULUAN - Perbandingan Respon Hemodinamik Akibat Tindakan Laringoskopi dan Intubasi pada Pemberian Intravena Fentanyl 2 μg/kgBB + Magnesium Sulfat 30 mg/kgBB dengan Fentanyl 2 μg/kgBB + Lidokain 1,5 mg/kgBB

0 0 6

Perbandingan Respon Hemodinamik Akibat Tindakan Laringoskopi dan Intubasi pada Pemberian Intravena Fentanyl 2 μg/kgBB + Magnesium Sulfat 30 mg/kgBB dengan Fentanyl 2 μg/kgBB + Lidokain 1,5 mg/kgBB

0 0 13