lainnya dalam jangka waktu panjang dan mempengaruhi tingkah laku manusia dalam organisasi tersebut”. Cikmat dalam Nawawi, 2003:292 menyatakan bahwa
“lingkungan kerja adalah serangkaian sifat kondisi kerja yang dapat diukur berdasarkan persepsi bersama dari para anggota organisasi yang hidup dan
bekerjasama dalam suatu organisasi”. Lussier dalam Nawawi, 2003: 293 mengartikan bahwa “lingkungan kerja
adalah kualitas internal organisasi yang relatif berlangsung terus menerus yang dirasakan oleh anggotanya”. Sementara itu, menurut Steers dalam Agustini,
2006:8 berpendapat bahwa “lingkungan kerja merupakan ciri-ciri dalam organisasi yang mempengaruhi tingkah laku pekerja”. Lingkungan kerja adalah “lingkungan
kerja perkantoran meliputi semua ruangan, halaman, dan area sekelilingnya yang merupakan bagian atau yang berhubungan dengan tempat kerja untuk kegiatan
perkantoran dan merupakan bagian atau yang berhubungan dengan tempat kerja
untuk memproduksi ubarang hasil industri” http:www.azuar.tripod.com. Di
samping itu, Payne dan Pugh dalam Agustini, 2006: 8-9 telah mengemukakan lima dimensi mengenai lingkungan kerja yaitu otonomi, individu, kedudukan ,
imbalan, dan perhatian.
2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Lingkungan Kerja
Menurut Nawawi 2003: 226 faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan kerja adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
a. Kondisi fisik kondisi kerja merupakan keadaan kerja dalam perusahaan yang meliputi penerangan tempat kerja, penggunaan warna, pengaturan suhu udara,
kebersihan, dan ruang gerak. b. Kondisi non fisik iklim kerja sebagai hasil persepsi karyawan terhadap
lingkungan kerja tidak dapat dilihat atau disentuh tetapi dapat dirasakan oleh karyawan tersebut. Iklim kerja dapat dibentuk oleh para pemimpin yang berarti
pimpinan tersebut harus mempunyai kemampuan dalam membentuk iklim kerja tersebut. Iklim kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula bagi
kualitas kerja karyawan. Iklim kerja berhubungan dengan bagaimana sikap dan perilaku karyawan dalam membina hubungan kerja Nawawi, 2003: 227.
Adapun iklim kerja tersebut meliputi hubungan dengan karyawan dan hubungan karyawan dengan karyawan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan kerja adalah: 1. Lingkungan kerja fisik
2. Lingkungan kerja non fisik Faktor-faktor tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Lingkungan kerja fisik meliputi:
1. Keadaan bangunan Keadaan bangunan, gedung atau tempat bekerja yang menarik termasuk
di dalamnya ruang kerja yang nyaman dan mampu memberikan ruang gerak yang cukup bagi karyawan dalam menjalankan pekerjaannya
Universitas Sumatera Utara
serta mengatur ventilasi yang baik sehingga para kayawan merasa betah bekerja.
2. Tersedianya beberapa fasilitas Fasilitas yang dimaksud yaitu:
a. Peralatan pekerja yang cukup memadai sesuai dengan jenis pekerjaan masing-masing karyawan.
b. Tempat istirahat, tempat olahraga berikut kelengkapannya, kantin atau kafetaria, tempat ibadah, tempat pertemuan dan sebagainya.
c. Sarana transportasi khusus antar jemput karyawan. 3. Letak gedung yang strategis
Lokasi gedung harus strategis sehingga mudah dijangkau dari segala penjuru dengan kendaraan umum.
b. Lingkungan kerja non fisik meliputi: 1. Adanya perasaan aman
Perasaan aman dari diri karyawan dalam menjalankan pekerjaannya seperti: rasa aman dari bahaya yang mungkin timbul pada saat
menjalankan pekerjaannya, merasa aman dari pemutusan hubungan kerja yang sewenang-wenang dan merasa aman dari segala macam
bentuk tuduhan sebagai akibat dari saling curiga diantara para karyawan.
2. Adanya perasaan puas Perasaan puas akan terwujud apabila kebutuhan karyawan dapat
terpenuhi baik kebutuhan fisik maupun kebutuhan sosial.
Universitas Sumatera Utara
D. Kinerja Karyawan 1. Pengertian Kinerja