12
Ringkasan Eksekutif
8. Evaluasi fasilitas dan atasi kelemahannya. Rancang semua
laboratorium untuk memudahkan kerja eksperimen serta mengurangi kecelakaan. Keselamatan dan keamanan harus dipertimbangkan saat
merancang dan memelihara laboratorium dan ruang kerjanya.
9. Rencana untuk keadaan darurat Setiap laboratorium lembaga, departemen, dan individu harus memiliki rencana kesiapan
keadaan darurat. Langkah-langkah pengembangan rencana keadaan darurat meliputi:
– menilai jenis kecelakaan yang paling mungkin terjadi; – mengidentii kasi pembuat keputusan dan pemangku kepentingan,
seperti prioritas laboratorium; – membuat rencana keadaan darurat yang teridentii kasi dalam langkah
pertama; dan – melatih staf tentang prosedur yang dijabarkan dalam rencana tersebut.
10. Identii kasi dan atasi halangan kepatuhan terhadap keselamatan dan keamanan. Seperti dibahas sebelumnya, ada banyak halangan kepatuhan
terhadap sistem keselamatan dan keamanan, termasuk perubahan pegawai dan kondisi yang khusus satu laboratorium tertentu. Lembaga
harus mengidentii kasi halangan-halangan ini dan menetapkan insentif agar pegawai laboratorium mematuhi upaya keselamatan dan keamanan.
Keselamatan dan Keamanan Kimia di Tingkat Laboratorium
Budaya keselamatan laboratorium sangat tergantung pada kebiasaan kerja masing-masing kimiawan dan rasa kerja tim untuk melindungi diri mereka sendiri,
tetangga, dan komunitas dan lingkungan yang lebih besar. Pimpinan lembaga mensyaratkan agar pegawai laboratorium mengambil langkah-langkah berikut ini
untuk meningkatkan budaya keselamatan dan keamanan di fasilitas kerja:
1. Rencanakan semua eksperimen sebelumnya dan patuhi prosedur lembaga tentang keselamatan dan keamanan selama perencanaan.
2. Selama memungkinkan, minimalkan operasi laboratorium kimia untuk mengurangi bahaya dan limbah.
3. Asumsikan bahwa semua bahan kimia yang ada di laboratorium berpo- tensi beracun.
4. Pertimbangkan tingkat kemudahbakaran, korosivitas, dan daya ledak bahan kimia dan kombinasinya jika melakukan operasi laboratorium.
5. Pelajari dan patuhi semua prosedur lembaga terkait keselamatan dan keamanan.
13
1
Budaya Keselamatan dan Keamanan Laboratorium
Pada abad yang lalu, kimia telah membuat kita semakin memahami dunia i sika dan biologi serta kemampuan kita untuk
memanipulasinya. Sebagian besar benda yang kita gunakan dalam kehidupan modern ini melibatkan proses kimia sintetik atau alami, dan
pekerjaan yang dilakukan di laboratorium kimia di seluruh penjuru dunia terus memungkinkan terwujudnya kemajuan penting di dunia sains dan
rekayasa.
Sejak zaman alkimia, bahan kimia laboratorium sudah menunjukkan sifat yang mengejutkan dan berbahaya. Di masa lalu, mati
sebagai martir demi ilmu pengetahuan masih bisa diterima. Dalam pidatonya pada tahun 1890, kimiawan besar, August Kekulé, berkata: ‘’Jika
Anda ingin menjadi seorang kimiawan, seperti cerita Liebig kepada saya saat bekerja di laboratoriumnya, Anda harus mengorbankan kesehatan
Anda. Siapa yang tidak mau mengorbankan kesehatan dalam penelitiannya, maka dia tidak akan mencapai apa pun dalam bidang Kimia.”
Di zaman ini, sikap semacam itu nampaknya sama kunonya dengan alkimia. Selama bertahun-tahun, kami telah mengembangkan
teknik, prosedur, kendali lingkungan, dan peralatan khusus untuk menangani dan mengelola bahan kimia secara aman. Pengembangan
“budaya keselamatan” telah menghasilkan laboratorium yang aman dan lingkungan yang sehat untuk mengajar, belajar dan bekerja.
Sayangnya, saat ini timbul kekhawatiran tentang kemungkinan digunakannya bahan kimia laboratorium berbahaya oleh mereka yang
ingin melakukan tindak kejahatan terorisme. Ancaman keamanan ini memberikan tantangan baru untuk bekerja dengan bahan kimia di
laboratorium.
Menciptakan budaya keselamatan dan keamanan terletak pada kesadaran bahwa keselamatan masing-masing individu tergantung pada
kerja sama tim maupun tanggung jawab pribadi. Budaya ini harus menjadi
Catatan Penyunting: Dua ikon yang sering muncul dalam buku ini: Isi ada di Lampiran
Isi ada di Toolkit