Jangan meremehkan risiko. Anggap campuran bahan kimia Bersiaplah jika kecelakaan terjadi. Sebelum memulai
119
Bekerja dengan Bahan Kimia
9
Panduan umum berikut berlaku untuk pemilihan dan penggunaan sarung tangan pelindung:
1. Pilih sarung tangan dengan hati-hati untuk memastikan bahwa sarung tangan tidak dapat dilalui bahan kimia
yang digunakan dan memiliki ketebalan yang tepat untuk memungkinkan keterampilan yang wajar sekaligus memberi
perlindungan penghalang yang memadai.
– Secara umum, sarung tangan nitril sesuai untuk kontak insidental dengan bahan kimia.
– Baik sarung tangan nitril maupun lateks memberi perlindungan minimal dari pelarut berklorin dan tidak boleh
digunakan dengan asam yang beroksidasi atau korosif. – Sarung tangan lateks melindungi terhadap bahaya biologis tetapi
menawarkan perlindungan kurang baik terhadap asam, basa, dan sebagian besar pelarut organik. Selain itu, lateks dianggap sebagai
pemeka dan memicu reaksi alergi pada beberapa individu.
– Sarung tangan neoprena dan karet dengan penambahan ketebalan dianjurkan untuk digunakan dengan sebagian besar bahan tajam dan
berasam. – Sarung tangan kulit sesuai untuk menangani peralatan dari kaca
yang pecah dan memasukkan tabung ke sumbat, dimana perlindungan dari bahan kimia tidak
diperlukan.
– Sarung tangan berinsulasi harus digunakan saat bekerja dengan bahan
yang sangat panas atau sangat dingin. 2. Jangan
menggunakan sarung tangan yang
sudah kedaluwarsa. Kualitas sarung tangan menurun dari waktu ke waktu, bahkan
dalam kotak yang tidak dibuka.
3. Periksa sarung tangan untuk menemukan lubang kecil, robekan, dan tanda penurunan
kualitas sebelum digunakan. 4. Cuci sarung tangan dengan benar sebelum
melepasnya. Catatan: Beberapa sarung tangan, seperti kulit dan polivinil alkohol,
dapat menyerap air. Jika tidak dilapisi
Sarung tangan lab berat dipilih untuk
memberi perlindungan
memadai untuk tugas ini.
Tidak ada satu bahan sarung tangan yang
memberikan perlindungan untuk
semua penggunaan.
120
9
Bekerja dengan Bahan Kimia
dengan lapisan pelindung, sarung tangan polivinil alkohol akan menurun kualitasnya jika terkena air.
5. Cuci dan periksa sarung tangan pakai ulang setiap sebelum dan setelah digunakan. Ganti sarung tangan secara berkala karena kualitasnya
menurun bila sering digunakan, tergantung frekuensi penggunaan dan karakteristik perembesan dan penurunan kualitasnya relatif terhadap zat
yang ditangani.
6. Sarung tangan yang dapat terkontaminasi bahan beracun harus dijauhkan dari area terdekat biasanya tudung kimia laboratorium
tempat bahan kimia diletakkan. Sarung tangan ini lebih baik digunakan di luar laboratorium atau saat menangani item yang sering digunakan,
seperti gagang pintu, telepon, saklar, bolpoin, dan keyboard komputer.
7. Kenakan dua pasang sarung tangan jika satu bahan sarung tangan tidak memberi perlindungan memadai untuk semua bahaya yang ditemukan
dalam operasi yang dilakukan. Misalnya, operasi yang melibatkan bahaya kimia dan benda tajam mungkin memerlukan kombinasi penggunaan
sarung tangan tahan bahan kimia butil, viton, neoprena dan sarung
tangan tidak mudah sobek kulit, Kevlar, dll.. 8. Jika tidak digunakan, simpan sarung tangan di
laboratorium tetapi tidak di dekat bahan yang mudah menguap. Untuk mencegah kontami-
nasi, jangan menyimpan sarung tangan di kantor, ruang istirahat, atau ruang makan siang.
9. Pegawai yang diketahui mengidap alergi lateks tidak boleh menggunakan sarung tangan lateks
dan harus menghindari bekerja di area tempat sarung tangan lateks digunakan.
9.3.3
Perawatan
Laborarotium yang rapi adalah laboratorium yang aman. Sebaliknya, laboratorium yang tidak tertata dapat memperlambat atau membahayakan lembaga
tanggap darurat. Ikuti aturan perawatan berikut ini: 1. Jangan menghalangi akses ke jalan keluar dan peralatan darurat seperti
pemadam api dan pancuran keselamatan. Ikuti undang-undang kebakaran setempat untuk jalan keluar darurat, panel listrik, dan lebar lorong minimal.
2. Bersihkan daerah kerja secara teratur, termasuk lantai, untuk mengurangi bahaya pernapasan.
Sarung tangan diperlukan bahkan
saat menangani bahan kimia dalam
botol—yang dapat pecah.
121
Bekerja dengan Bahan Kimia
9
3. Beri label dengan benar dan simpan semua bahan kimia dengan rapi secara berurutan. Hadapkan label ke arah luar agar mudah dilihat. Wadah
harus bersih dan bebas debu. Untuk wadah dan label yang mulai rusak, ganti, kemas ulang, atau buang di tempat yang sesuai.
4. Kembalikan semua peralatan dan bahan kimia laboratorium ke tempat penyimpanan yang ditentukan di akhir hari.
5. Kencangkan semua tabung gas yang dimampatkan ke dinding atau bangku. 6. Jangan menyimpan wadah bahan kimia di lantai.
7. Jangan menggunakan lantai, tangga, dan koridor sebagai area penyimpanan.
9.3.4
Menangani Zat yang Mudah Terbakar
Material yang mudah terbakar dan gampang menyala merupakan bahaya laboratorium yang umum. Selalu pertimbangkan risiko kebakaran saat merencanakan
operasi laboratorium. 1. Untuk mengurangi risiko kebakaran, pelajari dahulu sifat
kemudahbakaran dan ledakan bahan yang digunakan. Baca label pelarut, lembar data keselamatan bahan MSDS, atau sumber informasi lainnya
untuk mengetahui titik nyala, tekanan uap, dan ambang ledakan di udara dari masing-masing bahan kimia yang ditangani.
2. Bila memungkinkan, singkirkan sumber penyulutan dan hindari adanya bahan bakar dan pengoksidasi secara bersamaan. Kendalikan, tampung,
dan kurangi jumlah bahan bakar dan pengoksidasi. Jangan menggunakan wadah yang memiliki bukaan besar msl., beaker, rencaman, bejana
dengan cairan yang sangat mudah terbakar atau dengan cairan di atas titik nyala. Pertimbangkan menggunakan gas lembam untuk menyelimuti
atau memurnikan bejana yang berisi cairan mudah terbakar.
3. Rencanakan untuk mencegah maupun menanggulangi tumpahan cairan yang mudah terbakar. Letakkan labu distilasi dan reaksi di perangkat
pengaman sekunder untuk mencegah penyebaran cairan yang mudah terbakar jika labu pecah.
4. Pelajari rencana dan prosedur kesiapan keadaan darurat lembaga dan laboratorium untuk menanggulangi kebakaran. Gunakan pemadam
api di dekat tempat eksperimen yang sesuai dengan bahaya kebakaran tertentu. Pasang nomor telepon yang harus dihubungi jika terjadi
keadaan darurat atau kecelakaan di tempat yang mudah terlihat. Untuk perencanaan keadaan darurat lebih lanjut, lihat Bab 3.
Semua sumber pemantik api,
seperti uji nyala untuk garam litium
ini, merupakan sumber api
potensial.
122
9
Bekerja dengan Bahan Kimia
9.3.5
Bekerja dengan Reaksi yang Diperbesar
Diperlukan perhatian dan perencanaan khusus untuk menjaga agar pekerjaan yang skalanya diperbesar tersebut tetap aman. Reaksi yang skalanya
diperbesar mencakup reaksi yang menghasilkan beberapa milligram atau gram hingga reaksi yang menghasilkan lebih dari 100 g produk, dan dapat meningkatkan risiko
secara signii kan. Meski prosedur dan kontrol untuk reaksi yang berskala besar mungkin sama dengan reaksi berskala kecil, dapat terjadi perbedaan besar dalam transfer panas,
efek pengadukan, waktu pelarutan, dan efek konsentrasi. Evaluasi bahaya reaksi yang skalanya diperbesar jika terdapat kondisi berikut:
Bahan awal dan perantara mengandung kelompok fungsional yang memiliki riwayat keterikatan ledakan atau yang dapat meledak sehingga
meningkatkan tekanan secara besar-besaran.
Reaktan atau produk tidak stabil di dekat suhu reaksi atau kerja uji dasar terdiri dari memanaskan sampel kecil dalam tabung titik leleh.
Reaktan dapat berpolimerisasi sendiri. Reaksi tertunda, artinya diperlukan periode induksi.
Terbentuk produk sampingan yang mengandung gas. Reaksi eksotermik, dan harus dibuat rencana untuk memberi atau
mendapat kembali kontrol reaksi jika mulai berjalan di luar kendali. Reaksi memerlukan periode rel ux yang panjang dan pelarut mungkin
hilang karena pendinginan kondensor yang buruk. Reaksi memerlukan suhu kurang dari 0°C dan dapat menimbulkan bahaya
jika dipanaskan hingga suhu ruang. Reaksi melibatkan pengadukan campuran reagen padat dan cair.
Ajukan pertanyaan seperti, Apakah pengadukan magnetik akan memadai pada skala besar atau diperlukan pengadukan mekanik dari
atas? Apa yang akan terjadi jika ei siensi pengadukan tidak dipertahankan pada skala besar?
Selain itu, fenomena termal yang menghasilkan efek signii kan pada skala besar mungkin tidak terdeteksi pada reaksi skala kecil sehingga kurang terlihat
dibanding bahaya racun atau lingkungan. Gunakan teknik analitis termal untuk menentukan apakah diperlukan modii kasi proses.
Pertimbangkan untuk meningkatkan skala proses dalam beberapa langkah kecil, dengan mengevaluasi masalah di atas pada masing-masing langkah. Pastikan
untuk mempelajari literatur dan sumber lainnya untuk sepenuhnya memahami sifat reaktif reaktan dan pelarut, yang mungkin tidak terjadi pada skala kecil.
123
Bekerja dengan Bahan Kimia
9
9.3.6
Membiarkan Eksperimen Tidak Dijaga dan Bekerja Sendirian
Tidak dianjurkan untuk bekerja sendirian di bangku dalam gedung laboratorium. Pegawai yang bekerja sendiri harus melakukan pengaturan untuk memeriksa satu sama
lain secara berkala atau meminta penjaga keamanan untuk memeriksa mereka. Jangan melakukan eksperimen berbahaya sendirian di dalam laboratorium.
Hindari meninggalkan operasi jika memungkinkan. Tetapi, kadangkala operasi laboratorium yang melibatkan zat berbahaya harus dilakukan secara
berkelanjutan atau sepanjang malam tanpa ada siapa pun. Dalam kasus tersebut, pegawai harus merancang eksperimen untuk mencegah pelepasan zat berbahaya jika
layanan utilitas seperti listrik, air pendingin, dan aliran gas lembam terganggu.
Untuk operasi yang tidak dijaga, tinggalkan laboratorium dalam keadaan menyala dan pasang tanda yang menunjukkan sifat eksperimen dan zat berbahaya
yang digunakan. Bila sesuai, buat pengaturan untuk pekerja lainnya agar memeriksa operasi secara berkala. Pasang informasi yang menunjukkan bagaimana cara
menghubungi orang yang bertanggung jawab jika terjadi keadaan darurat.
9.3.7
Menanggulangi Kecelakaan dan Keadaan Darurat
Semua pegawai laboratorium harus mengetahui apa yang harus dilakukan dalam keadaan darurat. Setiap laboratorium harus memiliki rencana tanggap darurat
tertulis yang mengatasi cedera, tumpahan, kebakaran, kecelakaan, dan keadaan darurat lainnya yang mungkin terjadi serta mencakup prosedur untuk komunikasi dan
penanggulangan. Pekerjaan laboratorium tidak boleh dilakukan tanpa mengetahui rencana tanggap darurat. Baca Bab 3 untuk informasi lebih lanjut tentang
menanggulangi keadaan darurat.
9.3.7.1
Menangani Pelepasan Zat Berbahaya Secara Tidak Disengaja
Selalu rancang eksperimen untuk mengurangi kemungkinan pelepasan zat berbahaya secara tidak disengaja. Staf laboratorium harus menggunakan jumlah bahan
berbahaya seminimal mungkin dan melakukan eksperimen sedemikian rupa sehingga, sebanyak mungkin, tumpahan apa pun tertampung.
Jika terjadi tumpahan skala laboratorium secara tidak disengaja, ikuti panduan umum berikut, secara berurutan:
1. Beri tahu pegawai laboratorium lainnya tentang kecelakaan tersebut. Dalam beberapa kasus, seperti insiden yang melibatkan
pelepasan zat sangat beracun atau tumpahan yang terjadi di area selain laboratorium, mungkin tepat untuk mengaktifkan alarm kebakaran
guna memperingatkan semua orang untuk mengevakuasi seluruh gedung. Hubungi lembaga tanggap darurat yang sesuai. Ikuti kebijakan
lembaga Anda untuk situasi semacam itu.
124
9
Bekerja dengan Bahan Kimia