Program Manajemen Sistem Ventilasi

52 5 Fasilitas Laboratorium 3. Letakkan sakelar pematian utilitas di luar atau di jalan keluar laboratorium. Tombol pembersih ruang harus diletakkan di jalan keluar laboratorium dengan diberi tudung. 4. Pasang banyak outlet pasokan listrik untuk mengurangi kebutuhan kabel ekstensi dan adaptor multi-steker. Letakkan panel listrik di area terjangkau. Pasang pemutus rangkaian salah arde GFCI di dekat wastafel dan area basah. 5. Sediakan daya darurat yang sesuai jika terjadi pemadaman listrik. 6. Bila memungkinkan, pasang loop saluran melingkar air dingin untuk peralatan yang memerlukan pendinginan untuk menghemat energi, air, dan biaya pemasangan pipa drainase. Lihat Lampiran D.1. Pertimbangan Rancangan untuk Casework, Perabotan, dan Peralatan Tetap untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang peralatan tetap dan perabotan laboratorium. 5.3 Program Inspeksi Laboratorium Setiap lembaga harus mengadakan program inspeksi laborato- rium berkala untuk menjaga keselamatan fasilitas, peralatan dan pegawai laboratorium. Untuk informasi lebih lanjut tentang program inspeksi, lihat Bab 4. Lihat Lampiran C.1. Jenis Inspeksi, Lampiran C.2. Unsur Inspeksi, dan Lampiran C.3. Item yang Dicakup dalam Inspeksi untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang inspeksi. Lihat Formulir: Daftar Periksa Inspeksi pada Toolkit yang disertakan. 5.4 Ventilasi Laboratorium Sistem ventilasi laboratorium penting untuk mengontrol bahan kimia yang terbawa di udara dalam laboratorium. Sistem ventilasi laboratorium yang dirancang dengan baik pasti disertai, minimal, pemanas dan pendingin yang memadai untuk kenyamanan pegawai dan pengoperasian peralatan, dan Pemadam api dan alarm kebakaran merupakan peralatan keselamatan standar untuk laboratorium. 53 Fasilitas Laboratorium 5 perbedaan antara jumlah udara yang dibuang dari laboratorium dan jumlah yang dipasok ke laboratorium untuk menjaga tekanan “negatif” antara ruang laboratorium dan ruang non-laboratorium di dekatnya. Perbedaan tekanan ini mencegah uap kimia meninggalkan laboratorium secara tidak terkendali. 5.4.1 Penilaian Risiko Ventilasi Ada banyak perangkat yang dapat digunakan untuk mengendalikan paparan atau kumpulan bahan laboratorium di atmosfer. Penilaian risiko membantu menentukan pilihan terbaik untuk operasi atau bahan tertentu. Untuk semua bahan, tujuannya adalah menjaga konsentrasi di udara berada di bawah batas paparan yang ditentukan lihat Bab 7. Jika tidak ada batas paparan yang ditentukan, bila ada campuran, atau jika reaksi dapat terjadi pada produk yang tidak diuraikan dengan lengkap, sebaiknya menjaga paparan serendah mungkin yang dapat dijangkau. Ini adalah prinsip ALARA as low as reasonably achievable - serendah mungkin yang dapat dijangkau. Untuk bahan kimia, cari tahu apakah bahan tersebut mudah terbakar atau reaktif atau apakah menyebabkan bahaya kesehatan jika terhirup. Jika ada bahan kimia yang menyebabkan risiko, lihat sifat i sik bahan kimia itu, terutama tekanan uap dan rapat uapnya. – Periksa tekanan uap bahan kimia. Tekanan uap rendah kurang dari 10 mm Hg menandakan bahwa bahan kimia tersebut tidak mudah membentuk uap pada suhu ruang dan ventiasi lab umum atau alternatif seperti belalai gajah atau snorkel mungkin sesuai. Tekanan uap yang tinggi menandakan bahwa bahan tersebut dengan mudah membentuk uap dan mungkin memerlukan kotak berventilasi, seperti tudung laboratorium. – Bandingkan kepadatan uap dengan udara, yang memiliki kepadatan 1. Bahan kimia yang memiliki kepadatan uap lebih besar dari 1 dapat dikendalikan dengan tudung laboratorium atau perangkat ventilasi yang menarik udara dari bawah, seperti meja downdraft, tudung lubang, atau belalai gajah dengan pipa buangan diarahkan ke bawah. Bahan kimia dengan kepadatan uap kurang dari 1 akan memerlukan perangkat ventilasi yang menarik udara dari atas, seperti belalai gajah atau snorkel dengan buangan diarahkan ke atas. Untuk bahan radioaktif atau biologi, pertimbangkan apakah pengoperasian dapat menyebabkan bahan berubah menjadi aerosol atau Ventilasi buang yang l eksibel membawa asap ke luar. 54 5 Fasilitas Laboratorium tersebar di udara dan apakah hal ini menimbulkan risiko bagi kesehatan atau lingkungan. Tentukan apakah i ltrasi atau penjebakan diperlukan atau dianjurkan. Untuk partikulat, tudung laboratorium atau peralatan serupa dengan aliran udara tinggi mungkin terlalu turbulen. Kotak penimbang atau kotak timbangan berventilasi lebih sesuai. Untuk bahan nano, pertimbangkan apakah tudung laboratorium mungkin terlalu turbulen. Tentukan juga apakah perlu menyaring buangan yang mengandung partikel kecil ini. Penelitian telah menunjukkan bahwa i lter HEPA high-ei ciency particulate air - udara partikulat ei siensi tinggi sangat efektif untuk partikel berukuran nano. Pertimbangkan juga bahwa tudung laboratorium memungkinkan kebocoran sangat kecil di di luar tudung, yang mungkin bervolume besar bila terkait partikel nano. Ventilasi lainnya, seperti lemari biokeselamatan, mungkin lebih sesuai. Lihat Bagian 5.5.3. 5.4.2 Ventilasi Laboratorium Umum dan Sistem Kendali Lingkungan Sistem ventilasi umum mengendalikan kuantitas dan kualitas jumlah udara yang dipasok ke dan dikeluarkan dari laboratorium. Sistem ventilasi umum harus mengganti udara secara terus menerus agar konsentrasi unsur yang berbau atau beracun tidak meningkat saat hari kerja dan tidak disirkulasi dari laboratorium ke laboratorium. Sistem pembuangan terdiri dari dua kategori utama: umum dan khusus. Sistem umum melayani laboratorium sebagai satu kesatuan dan mencakup perangkat seperti tudung laboratorium dan snorkel. Sistem khusus digunakan untuk tudung isotop, tudung asam perklorik, atau sumber bahaya tinggi lainnya yang memerlukan isolasi dari sistem pembuangan laboratorium umum. Lihat Lampiran D.2. Kontrol Ventilasi Laboratorium untuk mendapat gambaran umum tentang jenis sistem ventilasi dan penggunaannya. 5.4.3 Tudung Laboratorium Tudung laboratorium dikenal juga sebagai tudung asap kimia adalah komponen terpenting yang digunakan untuk melindungi pekerja laboratorium dari paparan bahan kimia dan bahan yang digunakan di dalam laboratorium. Tudung laboratorium standar adalah kotak tahan api dan bahan kimia yang memiliki satu bukaan muka di depan dengan daun pintu yang dapat digeser pintu geser untuk memungkinkan pengguna mengakses bagian dalam. Udara dalam volume besar ditarik melalui muka dan keluar dari atas untuk menampung dan menghilangkan kontaminan dari laboratorium. 55 Fasilitas Laboratorium 5 Tudung laboratorium harus dianggap sebagai perangkat keselamatan cadangan yang dapat menampung dan membuang bahan beracun, penyebab cedera, atau mudah terbakar saat perangkat eksperimen atau prosedur gagal dan uap atau debu keluar dari peranti yang sedang digunakan. Tudung laboratorium adalah piihan terbaik, terutama jika terdapat campuran atau produk yang tak dikenal dan ketika perlu mengelola bahan kimia menggunakan prinsip ALARA. 5.4.3.1 Panduan untuk Memaksimalkan Efi siensi Tudung Banyak faktor dapat mengganggu ei siensi pengoperasian tudung. Ikuti praktik berikut untuk memaksimalkan ei siensi tudung: 1. Tetap hidupkan kipas buang tudung laboratorium sepanjang waktu. 2. Bila mungkin, posisikan pintu geser tudung laboratorium sehingga pekerjaan dilakukan dengan mengulurkan lengan di bawah atau di sekitar pintu geser, dengan kepala di bagian depan pintu geser, dan mempertahankan pintu geser antara pekerja dan sumber bahan kimia. Pintu geser akan bertindak sebagai pembatas primer jika terjadi tumpahan, percikan, atau ledakan. 3. Hindari membuka dan menutup pintu geser tudung laboratorium dengan cepat, dan hindari pergerakan lengan dan tubuh dengan cepat di depan atau di dalam tudung. 4. Letakkan sumber bahan kimia dan peranti paling tidak 6 inci 15 cm di belakang muka tudung. Pertimbangkan untuk mengecat garis berwarna atau menempelkan pita ke permukaan kerja tudung sejauh 6 inci 15 cm ke arah belakang dari muka tudung untuk bertindak sebagai pengingat. Konsentrasi kontaminan di zona napas dari sumber yang terletak di depan muka tudung mungkin 300 kali lebih tinggi dari sumber yang terletak paling sedikit 6 inci ke belakang. 5. Letakkan peralatan sejauh mungkin ke bagian belakang tudung sepanjang masih praktis tanpa menghalangi sekat bawah. 6. Pisahkan dan naikkan masing-masing instrumen dengan menggunakan balok atau rak sehingga udara dapat mengalir dengan mudah di sekeliling semua peranti. Bekerja dengan bahaya besar dalam tudung terpisah dari kerja tujuan umum. 56 5 Fasilitas Laboratorium 7. Jangan menggunakan peralatan besar di dalam tudung, karena ini cenderung menghambat aliran udara dan mengurangi ei siensi tudung. 8. Jika peralatan besar mengeluarkan asap atau panas di luar tudung laboratorium, gunakan tudung khusus yang dirancang dan dipasang untuk memberi angin bagi perangkat tersebut. 9. Jangan mengubah tudung laboratorium dengan cara apa pun yang memperburuk kinerja tudung. Pengubahan meliputi penambahan, pelepasan, atau penggantian salah satu komponen tudung laboratorium, seperti sekat, pintu geser, airfoil, lapisan, dan koneksi buang. 10. Pastikan semua uap yang sangat beracun atau menyebabkan cedera telah dibersihkan dan diserap sebelum gas keluar dilepaskan ke sistem pembuangan tudung. 11. Pertahankan pintu geser tetap tertutup ketika tudung tidak digunakan secara aktif atau sedang tidak dijaga. 12. Jaga agar tudung laboratorium dan daerah kerja di sekitarnya bersih dan bebas puing sepanjang waktu. 13. Jaga agar benda dan bahan padat seperti kertas tidak masuk ke saluran buang tudung, karena dapat tertinggal di saluran atau kipas dan mengganggu pengoperasiannya. 14. Simpan peralatan dan pecah-belah yang tidak diperlukan di luar tudung sepanjang waktu dan simpan semua bahan kimia di kaleng, wadah atau lemari yang disetujui tidak di dalam tudung laboratorium. 15. Jaga kerapian dan kebersihan ruang kerja dalam pekerjaan yang melibatkan penggunaan tudung untuk menghindari gangguan, atau bahkan perusakan, pekerjaan yang sedang dilakukan. Lihat Lampiran D.3. Tudung Laboratorium untuk mendapatkan informasi lebih lanjut. 5.5 Sistem Khusus 5.5.1 Kotak Sarung Tangan Tidak seperti tudung laboratorium, kotak sarung tangan sepenuhnya tertutup dan di bawah tekanan negatif atau positif. Kotak sarung tangan biasanya berupa unit kecil dengan beberapa sarung tangan karet sepanjang lengan, yang digunakan operator untuk bekerja di dalam. 57 Fasilitas Laboratorium 5 Kotak sarung tangan yang beroperasi di bawah tekanan negatif biasanya digunakan untuk bahan yang sangat beracun, jika tudung laboratorium tidak menawarkan perlindungan memadai. Prinsip dasarnya adalah tudung laboratorium akan menawarkan perlindungan hingga 10.000 kali konsentrasi berbahaya langsung dari bahan kimia itu. Buangan kotak sarung tangan harus disaring atau dibersihkan sebelum dilepaskan ke sistem pembuangan. Karena kotak sarung tangan dirancang dengan tingkat aliran udara sangat rendah, maka tingkat pengenceran kontaminan minimal. Karena itu, perangkat ini harus diuji kebocorannya secara rutin. Jika ditemukan kebocoran, identii kasi dan perbaiki sumber pelepasan kontaminan sebelum melanjutkan pekerjaan apa pun. Kotak sarung tangan yang beroperasi di bawah tekanan positif mungkin digunakan untuk eksperimen yang memerlukan perlindungan dari embun atau oksigen maupun atmosfer lembam dengan kemurnian tinggi. Dalam banyak kasus, bilik diberi tekanan dengan argon atau nitrogen. Jika jenis kotak sarung tangan ini akan digunakan dengan bahan kimia berbahaya, periksa kebocoran kotak sarung tangan setiap kali sebelum digunakan. Gunakan metode untuk memantau integritas sistem, seperti katup penutup atau pengukur tekanan. 5.5.2 Ruang Bersih Ruang bersih adalah laboratorium khusus atau ruang kerja dimana udara dalam volume besar dipasok melalui i lter HEPA untuk mengurangi partikulat yang terdapat di dalam ruangan. Bahan konstruksi dan teknik konstruksi khusus, peralatan penanganan udara, i lter, garmen, dan prosedur diperlukan, tergantung tingkat kebersihan fasilitas. Berkonsultasilah dengan konsultan atau ahli laboratorium dalam pengoperasian ruang bersih sebelum ruang bersih dibangun atau digunakan. 5.5.3 Lemari Keselamatan Biologis Lemari keselamatan biologis BSC adalah perangkat penampung dan perlindungan biasa yang digunakan dalam laboratorium yang bekerja dengan agen biologis. BSC dirancang dan dibangun secara khusus untuk menawarkan perlindungan bagi pekerja serta udara bersih dan tersaring untuk bahan di dalam ruang kerja. Lemari ini mungkin juga efektif untuk mengendalikan nanopartikel. BSC dan fasilitas lainnya tempat menangani organisme hidup memerlukan konstruksi dan prosedur pengoperasian khusus untuk melindungi pekerja dan lingkungan. Tudung laboratorium konvensional tidak boleh sekali-kali digunakan untuk bekerja dengan sebagian besar agen biologis atau untuk menampung bahaya biologis. Kotak sarung tangan digunakan jika pegawai atau eksperimen memerlukan perlindungan khusus. 58 5 Fasilitas Laboratorium BSC tidak sesuai untuk bekerja dengan bahan kimia berbahaya. Sebagian besar BSC membuang udara terkontaminasi kembali ke lab melalui i lter HEPA yang tidak akan menampung banyak bahan berbahaya, terutama gas, asap, atau uap. 5.6 Program Manajemen Sistem Ventilasi Sistem ventilasi laboratorium adalah salah satu aspek terpenting dari keselamatan laboratorium dan mungkin juga konsumen energi tertinggi dalam gedung laboratorium. Mengelola semua segi dari sistem ventilasi itu penting untuk memaksimalkan keselamatan dan penghematan energi. Secara keseluruhan, ada tiga aspek utama dari program manajemen sistem ventilasi: kriteria rancangan, pelatihan untuk pegawai laboratorium, dan perawatan sistem. 5.6.1 Kriteria Desain Lembaga harus menentukan kriteria yang akan digunakan untuk semua tudung laboratorium dan sistem ventilasi lainnya. Kriteria ini dapat meliputi: pemeriksaan desain tudung laboratorium msl., kriteria kecepatan muka pada ketinggian pintu geser, desain pintu geser tertentu; jenis sistem pemantauan berkelanjutan yang disukai atau diperlukan msl., angka indikator kecepatan muka, indikator magnehelik; jumlah tudung asap yang tersedia per orang atau per total area gedung msl., faktor keberagaman; strategi konservasi energi; PERTIMBANGAN PEMANGKU KEPENTINGAN Perancang Laboratorium: Sistem ventilasi apa yang kita gunakan? Pegawai Laboratorium Terlatih: Sistem apa yang saya gunakan? Bagaimana dan kapan saya menggunakannya? Manajer Fasilitas: Seberapa sering dan bagaimana cara kita mempertahankan sistem? Manajer Laboratorium dan Manajer Keselamatan: Seberapa sering dan bagaimana cara kita menginspeksi sistem? Pelatihan apa yang diperlukan dan bagaimana cara memberikannya? 59 Fasilitas Laboratorium 5 sistem alarm; jenis pekerjaan saluran; kriteria kebisingan; preferensi untuk sistem volume udara variabel VAV msl., merancang satu kipas ekstra ke masing-masing sistem; dan sumber daya cadangan. 5.6.2 Program Pelatihan Pelatihan pegawai laboratorium itu penting dalam manajemen ventilasi. Semua manajer, pekerja, dan siswa harus mendapat perlatihan yang mencakup cara menggunakan peralatan ventilasi; konsekuensi penggunaan yang tidak benar; hal yang harus dilakukan jika terjadi kegagalan sistem; hal yang harus dilakukan jika terjadi pemadaman listrik; pertimbangan atau peraturan khusus untuk peralatan; dan pentingnya label, tanda, dan lain-lain. Adakan pelatihan dalam suatu format yang sesuai dengan lembaga, termasuk pelatihan satu lawan satu, di kelas, atau jarak jauh. Label dan tanda yang baik akan menyempurnakan pelatihan dan akan senantiasa menjadi pengingat. Pertimbangkan jenis label dan tanda berikut: posisi pintu geser untuk tudung laboratorium; pita atau bahan serupa pada pintu geser tudung laboratorium sebagai indikator kecukupan aliran udara; arti semua alarm audio atau visual; fungsi sensor penggunaan msl., mode setback dihubungkan dengan sakelar lampu; waktu henti jika sistem memiliki mode setback pada pengatur waktu; atau pengingat untuk menurunkan pintu geser jika tidak sedang digunakan secara aktif. Lihat Tanda pada Toolkit yang disertakan sebagai contoh. Monitor aliran udara membunyikan alarm jika aliran udara buang turun hingga di bawah tingkat yang ditentukan. 60 5 Fasilitas Laboratorium 5.6.3 Inspeksi dan Pemeliharaan Pemeliharaan adalah kunci program manajemen sistem ventilasi. Program harus menguraikan unsur-unsur program inspeksi dan pemeliharaan, antara lain siapa yang melakukan inspeksi dan seberapa sering; bagaimana cara inspeksi dicatat; kriteria inspeksi untuk tudung laboratorium, seperti – pengujian kecepatan muka, termasuk peralatan yang digunakan dan riwayatnya; – metode pencatatan kecepatan; – jenis informasi yang akan dipasang pada tudung; dan – apakah ketinggian pintu geser maksimal akan ditandai dan alasannya; kriteria untuk bekerja di atap dan di sekeliling tumpukan; jadwal pemeliharaan kipas; jadwal pemeliharaan sistem VAV; jadwal pemeliharaan alarm dan kontrol; dan jadwal pengawasan ulang untuk sistem ventilasi. Lihat Lampiran D.4. Perawatan Sistem Ventilasi untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang pelaksanaan perawatan sistem ventilasi. 61 6 Keamanan Laboratorium

6.1 Pendahuluan 62

6.2 Dasar Keamanan

62 6.3 Menentukan Tingkat Keamanan 63 6.3.1 Normal atau Tingkat Keamanan 1 63 6.3.2 Menengah atau Tingkat Keamanan 2 64 6.3.3 Tinggi atau Tingkat Keamanan 3 65

6.4 Mengurangi Bahaya Penggunaan-Ganda

Bahan Laboratorium 65 6.5 Menetapkan Keamanan Informasi 67 6.5.1 Membuat Cadangan Data 67 6.5.2 Melindungi Informasi Rahasia atau Sensitif 67

6.6 Melakukan Penilaian Kerentanan Keamanan

68 6.7 Membuat Rencana Keamanan 69

6.8 Mengelola Keamanan

70 6.9 Kepatuhan pada Peraturan 70

6.10 Keamanan Fisik dan Operasional

72 6.10.1 Penjaga dan Prosedur Keamanan 72 6.10.2 Kunci Pintu 72 6.10.3 Jaringan Televisi Tertutup 72 6.10.4 Tindakan Lainnya 72 62 6 Keamanan Laboratorium 6.1 Pendahuluan Keamanan telah menjadi komponen penting pengoperasian laboratorium. Sistem keamanan laboratorium yang baik dapat mengurangi sejumlah risiko, seperti pencurian atau penyalahgunaan peralatan yang sangat penting atau bernilai tinggi; pencurian atau penyalahgunaan bahan kimia atau bahan “penggunaan- ganda“ yang mungkin digunakan untuk kegiatan ilegal; ancaman dari kelompok aktivis; pelepasan atau pemaparan bahan berbahaya secara tidak sengaja atau sengaja; sabotase bahan kimia atau peralatan bernilai tinggi; publikasi informasi sensitif; dan pekerjaan ilegal atau eksperimentasi laboratorium yang tidak sah. Jenis dan tingkat sistem keamanan bergantung pada beberapa faktor, termasuk jenis ancaman yang diterima dan jumlah bahan dan peralatan; pengetahuan kelompok atau individu yang memberikan ancaman; riwayat pencurian, sabotase, dan kekerasan yang diarahkan ke atau di dekat laboratorium; persyaratan atau panduan peraturan; adanya sesuatu yang menarik perhatian; atau masalah terkait “penggunaan-ganda“ atau keamanan informasi. 6.2 Dasar Keamanan Program keamanan laboratorium akan menggunakan gabungan antara komponen manusia, i sik, elektronik, dan operasional dalam suatu sistem terpadu. Sumber daya manusia yang terlatih: penjaga keamanan yang cukup terlatih, mampu, dan sadar Keamanan i sik atau arsitektur: pintu, tembok, pagar, kunci, penghalang, dan akses atap Keamanan elektronik: sistem kendali akses, sistem alarm, dan sistem jaringan televisi tertutup Keamanan operasional: lembar atau catatan masuk, pengawalan penjaga keamanan, pengendalian kunci dan kartu akses, dan prosedur perizinan 63 Keamanan Laboratorium 6 Bergantung pada tingkat keamanan yang diperlukan, rancangan sistem keamanan untuk menghalangi akses yang tidak sah, sistem pemantauan untuk mendeteksi pelanggaran, dan pembuatan cadangan untuk mencegah kegagalan sistem jika terjadi kehilangan daya listrik atau perubahan lingkungan lainnya. nakan konsep lingkaran perlindungan konsentris, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 6.1, saat merencanakan sistem keamanan laboratorium. Keamanan dimulai dari batas luar perimeter gedung dan menjadi semakin ketat di bagian dalam yang sensitif. Upaya keamanan perlu dilaksanakan di zona intervensi. Sistem keamanan harus membantu: mendeteksi potensi masalah, termasuk pembobolan atau pencurian; menunda kegiatan kejahatan dengan membuat penghalang dalam bentuk pengendalian pegawai dan akses; dan menanggapi masalah. Fasilitas harus mempunyai rencana keamanan yang mengidentii kasi orang-orang yang bertanggung jawab, prosedur, dan kebijakan dan memberikan pemahaman yang jelas tentang peran bagian tanggap darurat internal dan eksternal, termasuk polisi. 6.3 Menentukan Tingkat Keamanan Lembaga harus menentukan tingkat keamanan yang diperlukan untuk laboratorium atau untuk bagian laboratorium. Penentuan tingkat keamanan memudahkan pengkajian keamanan yang diperlukan untuk laboratorium dan memastikan konsistensi penerapan prinsip-prinsip keamanan. Berikut ini sebuah contoh sistem manajemen keamanan laboratorium, yang menentukan tiga tingkat keamanan berdasarkan pengoperasian dan bahan. 6.3.1 Normal atau Tingkat Keamanan 1 Laboratorium atau daerah yang ditandai sebagai Tingkat Keamanan 1 mempunyai risiko yang rendah untuk bahaya kimia, biologis, atau radioaktif yang luar Zona intervensi Bagian Dalam Lobi Tembok Keliling Gedung Lokasi Gambar 6.1 Lingkaran perlindungan konsentris. 6 Keamanan Laboratorium biasa. Kehilangan akibat pencurian, tindakan membahayakan, atau sabotase akan memberikan dampak minimal terhadap pengoperasian laboratorium. Table 6.1 Fitur Keamanan untuk Tingkat Keamanan 1 Fisik • Pintu atau jendela dapat dikunci Operasional • Mengunci pintu saat tidak digunakan • Memastikan bahwa semua pegawai laboratorium menerima pelatihan kesadaran keamanan • Mengontrol akses terhadap kunci dan menggunakan penilaian sebelum memberikan kunci kepada pengunjung 6.3.2 Menengah atau Tingkat Keamanan 2 Laboratorium atau daerah yang ditandai sebagai Tingkat Keamanan 2 mempunyai risiko menengah untuk potensi bahaya bahan kimia, biologis, atau radioaktif. Laboratorium mungkin berisi peralatan atau bahan yang menarik bagi pencuri, dapat mengancam masyarakat, atau dapat disalahgunakan. Kehilangan akibat pencurian, tindakan membahayakan, atau sabotase akan memberikan dampak cukup serius pada program penelitian dan reputasi lembaga. Table 6.2 Fitur Keamanan untuk Tingkat Keamanan 2 Fisik • Pintu atau jendela, dan koridor lainnya dapat dikunci • Kunci pintu dengan inti keamanan tinggi • Pemisahan dari area publik • Pintu, rangka, dan kunci diperkeras • Tembok keliling perimeter yang dibangun dari lantai hingga langit-langit untuk mencegah akses dari satu area ke area lainnya melalui plafon gantung drop ceiling Operasional • Mengamankan pintu, jendela, dan koridor saat tidak digunakan • Memastikan bahwa semua pegawai laboratorium menerima pelatihan kesadaran keamanan • Mempekerjakan penjaga keamanan untuk mendeteksi pelanggaran keamanan • Mengawal pengunjung dan kontraktor dan mencatat mereka dalam catatan masuk Elektronik • Sistem kendali akses disarankan • Alarm pembobolan disarankan jika ada kekhawatiran terhadap sabotase, pencurian, atau penyalahgunaan 64