Mengumpulkan dan Menyimpan Limbah

168 11 Mengelola Limbah Kimia wadah yang tahan terhadap korosi. Jangan gunakan kaca jika ada bahaya pembekuan. – Wadah untuk Limbah Padat: Tempatkan limbah kimia padat, seperti produk sampingan reaksi atau i lter yang terkontaminasi atau media kromatograi , di wadah yang berlabel tepat untuk menunggu pembuangan. Pisahkan – reagen yang tidak diinginkan untuk dibuang di wadah asalnya, jika memungkinkan. Jika menggunakan wadah asli, pastikan labelnya utuh dan dapat dibaca. Pertimbangan Jumlah dan Lama Waktu: Secara umum, jangan simpan limbah di laboratorium dalam jumlah besar atau lebih dari satu tahun. Area pengumpulan pusat mungkin tepat untuk mengelola limbah dalam volume yang besar. Sebagian lembaga dan di beberapa tempat, peraturan mensyaratkan pencatatan tanggal dimulainya pengumpulan limbah. Dekontaminasi Wadah Kosong: Bilas wadah limbah kosong kaca, logam yang terkontaminasi bahan organik dengan pelarut bercampur air aseton, metanol. Lalu, bersihkan dengan air sebanyak tiga kali. Tambahkan bilasan ke wadah limbah kimia. Buang wadah yang terkontaminasi tersebut seperti sampah lain. 11.3.2 Pengumpulan Limbah di Area Pusat Pengumpulan Area pusat pengumpulan adalah komponen penting rencana manajemen bahan kimia. Prinsip-prinsip pengumpulan limbah di laboratorium yang dijelaskan di bagian atas juga berlaku untuk mengelola bahan kimia di area pengumpulan pusat. Ikutilah panduan-panduan berikut ini yang khusus berlaku di area pengumpulan pusat.

1. Pencampuran Bahan Kimia Berbeda: Penghematan biaya yang besar

bisa diperoleh dengan mencampurkan limbah yang kompatibel di area pengumpulan pusat sebelum dibuang. Pencampuran ini terutama cocok untuk limbah pelarut. Pembuangan cairan dalam wadah besar msl, drum 200 L secara umum jauh lebih hemat dibandingkan pembuangan volume yang sama di wadah yang kecil.

2. Pengangkutan Limbah: Pengangkutan limbah dari laboratorium ke

area pusat pengumpulan perlu memperhatikan keselamatan. Bahan- bahan yang diangkut harus ditampung di wadah yang tepat dan dilabeli dengan jelas. Harus terdapat rencana pengendalian tumpahan untuk berjaga-jaga jika terjadi kecelakaan selama proses pengangkutan.