melaksanakan kegiatan operasional usaha, gajiupahfasilitas lain yang diberikan serta pembagian tugas dan jadwal kerja.
d. Faktor Keuangan adalah keseluruhan aktivitas yang berhubungan dengan usaha untuk mendapatkan dana dan menggunakan atau mengalokasikan dana tersebut. Faktor
Keuangan modal, investasi, rincian pengeluaran atas biaya langsung biaya produksi dan biaya tidak langsung biaya-biaya pemasaran serta pajak.
F. Strategi Untuk Mempertinggi Kesempatan Sukses Usaha Keluarga
Manajemen strategi merupakan suatu sistem yang sebagai satu kesatuan memiliki berbagai kompenen yang saling berhubungan dan mempengaruhi. Kompenen pertama
adalah perencanaan strategi dengan unsur-unsurnya visi, misi, tujuan dan strategi utama organisasi.
Wirausahaan yang sukses dapat mengkomunikasikan visinya kepada orang-orang yang berada disekelilingnya. Pernyataan misi perusahaan menjawab pertanyaan pertama
di perusahaan jenis apa pun. Tujuan perusahaan harus bersifat dapat diukur, dapat dicapai, dan masuk akal. Strategi adalah peta jalan tindakan-tindakan yang disusun oleh
wirausahawan untuk mencapai misi, sasaran, dan tujuan perusahaan. Dengan kata lain, visi, misi dan tujuan menyatakan tujuan yang hendak dicapai, sedangkan strategi
menjelaskan proses untuk mencapai tujuan tersebut. Komponen kedua adalah perencanaan operasional dengan unsur-unsurnya, sasaran
dan tujuan operasional, pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen berupa fungsi pengorganisasian, fungsi pelaksanaan dan fungsi penganggaran, kebijaksanaan
Universitas Sumatera Utara
instituasional, jaringan kerja internal dan eksternal, fungsi kontrol dan evaluasi serta umpan balik.
G. Peran Kepemimpinan Dalam Kewirausahaan
Orang-orang yang memiliki kualitas kepemimpinan Leadpreneurship yang tinggi adalah mereka yang mampu mengubah sumber daya yang tadinya bernilai rendah
menjadi umber daya yang bernilai tinggi melaui pengambilan resiko-resiko yang terukur serta kepemimpinan yang efektif. Dalam Leadpreneurship, mengejar serta memanfaatkan
peluang lebih diutamakan daripada pertimbangan sumber daya yang dimiliki. Orang- orang yang memiliki jiwa Leadpreneurship yang kuat meyakini bahwa jika tidak
dimanfaatkan sekarang, peluang itu akan hilang dan belum tentu akan kembali lagi. Bagi seorang Leadpreneurship, apa yang dilihat sebagai masalah bagi orang lain
justru dianggapnya sebagai peluang. Bagi mereka, masalah yang muncul merupakan peluang sekaligus juga tantangan. Seorang Leadpreneurship sejati tidak sekedar melihat,
tetapi juga memilih peluang-peluang yang memang layak untuk dimanfaatkan. Ia bekerja secara sistematis dalam mengatasi tantangan yang ada. Dengan demikian, peluangnya
menjadi lebih besar. Tentu saja harus menguntungkan agar dapat mengakumulasi modal dan mengembangkan bisnisnya. Kegaiatan-kegiatan proaktif dan terarah ini merupakan
cerminan dan gabungan dari kualitas kepribadian, kepemimpinan, keterampilan dan landasan nilai-nilai.
Seorang Leadpreneur yang sukses memiliki daya analisis yang tinggi serta menunjukkan kemampuannya dalam mengidentifikasi, meneliti, memperbaiki, serta
menyederhanakan proses kerja yang komplek.
Universitas Sumatera Utara
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN