4. Faktor Keuangan
Dalam faktor keuangan peneliti menggunakan 4 empat indikator dan 5lima pertanyaan yang akan digunakan sebagai petunjuk untuk mengetahui apakah Responden
yang akan diwawancarai beranggapan bahwa faktor keuangan seperti adanya penilaian atas kelayakan potensi usaha, menganalisis kemampuan proyek untuk mendapatkan laba,
membuat rincian pengeluaran dan pendapatan usaha, menganalisis kemampuan perkembangan pelaksanaan kegiatan usaha dengan menyajikan tiga laporan keuangan,
serta memperhitungkan dan menganalisis kebutuhan modal usaha merupakan faktor keberhasilan dalam menjalankan usaha keluarga pada Rumah Makan Sop Sumsum
Langsa Jl. KL. Yos Sudarso No. 73 Medan dan Rumah Makan Sop Jamel Jl. Ampera No. 42 Medan.
Tabel 4. 5 Asosiasi Responden Terhadap Faktor Keuangan
Asosiasi Jumlah
Jawaban “ya”
Jumlah Jawaban
“tidak”
Melakukan penilaian atas kelayakan potensi
usaha 1
50 1
50 Menganalisis
kemampuan proyek untuk mendapatkan laba
yang diinginkan 1
50 1
50
Membuat rincian pengeluaran dan
pendapatan usaha 2
100 Menyajikan laporan
keuangan 1
50 1
50
Universitas Sumatera Utara
Memperhitungkan dan menganalisis kebutuhan
modal untuk investasi, dan modal kerja usaha.
1 50
1 50
Total Skor Jawaban 6
4
Sumber : Hasil penelitian, 2009 data diolah
Pada Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa skor jawaban “ya” atas pertanyaan yang menyangkut faktor keuangan dalam usaha nilai skornya adalah 6 sedangkan untuk skor
jawaban “tidak” atas pertanyaan yang menyangkut faktor keuangan dalam usaha nilai skornya adalah 4.
Persentase sebesar 100 diperoleh dari responden yang membuat rincian pengeluaran dan pendapatan usaha, berarti tidak satupun dari para pengusaha Rumah
Makan sop tersebut yang tidak membuat rincian pengeluaran dan pendapatan usahanya. Terdapat Responden dengan persentase sebesar 50 dalam usahanya melakukan
penilaian atas kelayakan potensi usaha sebelum menginvestasikan usahanya, menganalisis kemampuan proyek untuk mendapatkan laba yang diinginkan, menyajikan
laporan keuangan untuk di analisis kemampuan perkembangan pelaksanaan kegiatan usaha, serta memperhitungkan dan menganalisis kebutuhan modal untuk investasi, dan
modal kerja usaha. Sedangkan terdapat responden dengan persentase sebesar 50 dalam usahanya yang tidak melakukan penilaian atas kelayakan potensi usaha sebelum
menginvestasikan usahanya, tidak menganalisis kemampuan proyek untuk mendapatkan laba yang diinginkan, tidak menyajikan laporan keuangan untuk di analisis kemampuan
perkembangan pelaksanaan kegiatan usaha, serta tidak memperhitungkan dan menganalisis kebutuhan modal untuk investasi, dan modal kerja usaha.
Universitas Sumatera Utara
C. Perbedaan Rumah Makan Sop Sumsum Langsa Jl. KL. Yos Sudarso No. 73 Medan dengan Rumah Makan Sop Jamel Jl. Ampera No. 42 Medan.
Kedua Rumah Makan ini terdapat perbedaan-perbedaan di dalam usahanya, baik dari segi bentuk perusahaan, ciri dan konsep produk, lokasi, layout tata letak dan susunan
ruangan, maupun dari segi konsep pemasarannya. Data yang diperoleh merupakan hasil wawancara secara langsung dan terperinci dari masing-masing pemilik usaha Rumah
Makan Sop Sumsum Langsa Jl. KL. Yos Sudarso Medan dan Rumah Makan Sop Jamel Jl. Ampera No. 42 Medan.
1. Bentuk Perusahaan