Pengumpulan dana zakat Pelaksanaan

tertingginya 16 milyar, namun jumlah penerimaan ZIS pada tahun 2013 Hanya mencapai angka 2,89 milyar. Ini sangat jauh melenceng dari jumlah yang di targetkan yang 6 milyar, bahkan untuk mencapai angka 50 dari target saja tidak sanggup. 12 Apalagi jika total penerimaan dana ZIS di BAZNAS Kabupaten Tangerang dibandingkan dengan total penerimaan dana ZIS di BAZNAS Kab. Serang 13 dan di BAZNAS kota bogor 14 sebagai berikut: Tahun Total Penerimaan Dana ZIS BAZNAS Kab.Tangerang BAZNAS Kab.Serang BAZNAS Kota Bogor 2012 2,84 Milyar 5,4 Milyar 11,58 Milyar 2013 2,89 Milyar 6,3 Milyar 12,26 Milyar Sumber: Hasil pengolahan data penulis terhadap berbagai sumber. Dari perbandingan total penerimaan dana ZIS di BAZNAS Kabupaten Tangerang, di BAZNAS Kab. Serang dan di BAZNAS kota bogor jelaslah bahwa total penerimaan dana ZIS di BAZNAS Kabupaten Tangerang adalah yang paling terendah diantara 3 BAZNAS tersebut dan dapat diambil kesimpulan bahwa strategi yang dilakukan dalam menghimpun dana ZIS dari seluruh elemen masyarakat belum berjalan dengan baik. Dalam pengelolaan zakat, infak dan sedekah ZIS terdapat beberapa prinsip yang harus diikuti dan ditaati agar pengelolaan itu dapat berhasil guna sesuai dengan 12 Wawancara Pribadi dengan Bapak Triyoso, Bendahara Penerima. Tangerang, 10 September 2015. 13 Artikel diakses pada 2 September 2015 dari http:tangerangekspres.comzakat-infak-target- penerimaan-baznas-kabupaten-serang-rp-7-m. 14 Artikel diakses pada 2 September 2015 dari http:m.inilah.comnewsdetail2018443total-zis-kota- bogor-2013-capai-rp1226-miliar. yang diharapkan. Prinsip-prinsip tersebut adalah prinsip keterbukaan, sukarela, keterpaduan, profesionalisme dan kemandirian. 15 Prinsip pertama adalah prinsip keterbukaan, artinya dalam pengelolaan dana ZIS hendaknya dilakukan secara terbuka dan diketahui oleh seluruh masyarakat. Misalnya laporan total penerimaan dana ZIS tahunan dan penggunaan dana ZIS ini diperuntukkan untuk apa saja, lalu diberitahukan kepada masyarakat lewat media online dan juga media massa, jangan hanya diberitahukan informasinya jika ada yang membutuhkan saja. Hal ini perlu dilakukan agar BAZIS dapat dipercaya oleh umat islam dan juga agar kelihatan tindakan nyata nya. Prinsip kedua adalah prinsip sukarela. Prinsip sukarela berarti bahwa dalam pemungutan dan pengumpulan dana ZIS hendaknya senantiasa berdasar pada prinsip sukarela dari umat islam yang menyerahkan hartanya tidak boleh ada unsur pemaksaan, kecuali jika seseorang muslim benar-benar menentang perintah berzakat dengan terang-terangantidak mau berzakat maka orang seperti ini bisa saja dilakukan pemotongan gajinya langsung 2,5. Prinsip ketiga adalah prinsip keterpaduan. Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, maka sebagai organisasi berstruktur ke tingkat nasional BAZNAS mesti melaksanakan tugas dan perannya masing-masing secara terpadu diantara komponen UPZ yang telah dibentuknya. 15 Djazuli dan Yadi Janwari, Lembaga-Lembaga Perekonomian Umat, Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2005 h.46.