zakat, lalu menyuruhnya untuk dikembangkan atau disedekahkan lagi.Salim pun mengelolanya sampai ia mampu memberikan sedekah dari usahanya tersebut. Sejarah
itu menjadi tonggak awal bagaimana mengelola zakat sehingga menjadi sesuatu yang produktif dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama para mustahiknya.
21
Lembaga pengelola zakat memiliki dua sisi kegiatan yaitu mendistribusikan dana secara konsumtif dan secara produktif. Secara konsumtif berarti dana zakat
habis begitu saja dipergunakan untuk keperluan sehari-hari dan membiayai kesehatan. Secara Produktif berarti mengembangkan usaha-usaha produktif memberikan bantuan
dana modal untuk wirausaha dalam rangka meningkatkan kualitas income per capita pengusaha.
22
2. Tujuan Zakat
Tujuan utama zakat adalah untuk mengentaskan kemiskinan mustahiq orang- orang yang berhak menerima zakat dari kemiskinan, bahkan merubah mereka dari
mustahiq menjadi muzakki orang-orang yang membayar zakat.
23
Menurut Qosim Bukhori dalam buku Didin Hafidhuddin, Tujuan zakat ada tiga yaitu pertama membersihkan jasmani dan rohani, yag kedua memperbaiki taraf
hidup manusia, dan yang terakhir meningkatkan taraf kehidupan.
24
21
Fakhruddin, Fiqh dan Manajemen Zakat di Indonesia, h.223.
22
Lili Bariadi dkk, Zakat dan Wirausaha, h.76.
23
Fakhruddin, Fiqh dan Manajemen Zakat di Indonesia, h.215.
24
Didin Hafidhuddin, The Power Of Zakat: Studi Perbandingan Pengelolaan Zakat Asia Tenggara, UIN Malang Press, 2008, h.16.
Menurut Yusuf Qardhawi tujuan dari ajaran zakat itu dibagi menjadi dua, yaitu tujuan untuk kehidupan individu dan tujuan untuk kehidupan sosial
kemasyarakatan. Tujuan yang pertama meliputi pensucian jiwa dari sifat kikir, mengembangkan sifat suka berinfak atau memberi, mengobati hati dari cinta dunia
yang membabi buta, mengembangkan kekayaan batin dan menumbuhkan rasa simpati dan cinta sesama manusia. Esensi dari semua tujuan ini adalah pendidikan yang
bertujuan untuk memperkaya jiwa manusia dengan nilai-nilai spiritual yang dapat meninggikan harkat dan martabat manusia melebihi martabat benda dan
menghilangkan sifat materialisme dalam diri manusia. Tujuan yang kedua memiliki dampak pada kehidupan kemasyarakatan secara luas. Dari segi kehidupan
masyarakat, zakat merupakan suatu bagian dari sistem jaminan sosial dalam islam.
25
Tujuan zakat menurut Muhammad Daud Ali yaitu sebagai berikut:
26
a. Mengangkat derajat fakir miskin dan membantu keluar dari kesulitan hidup. b. Membantu pemecahan permasalahan yang dihadapi oleh para gharimin, ibnu
sabil dan mustahik lain. c. Membina tali persaudaraan sesama umat islam, dan umat manusia.
d. Menghilangkan sifat kikir dan rakus pemilik harta. e. Membersihkan sifat iri dan dengki kecemburuan sosial di hati orang-orang
yang miskin. f. Menjembatani jurang pemisah antara yang kaya dengan yang miskin.
25
Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, Bogor: Litera Antar Nusa, 1996, h.848.
26
Muhammad Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam: Zakat dan Wakaf, h.40.