SDM Masa PeralihanPergantian Pengurus Dana Modal Bergulir Macet

yaitu dengan cara mengadakan pertemuan di tiap kelurahan yang diadakan BAZNAS dengan menghadirkan seluruh perwakilan RW dan RT, lalu juga dibagikan surat yang berisi ajakan kepada masyarakat untuk membayarkan zakatnya di BAZNAS dan nantinya RW dan RT akan menyebarluaskan surat tersebut kepada seluruh warganya yang muslim. 2. Jarak Tempuh Solusinya adalah dengan cara membagi tugas dalam mendistribusikan dana ZIS pada tiap kecamatan masing-masing oleh pengurus BAZUPZ Kecamatan itu sendiri, sehingga orang yang berada di wilayah kecamatannya masing-masing itu dapat mengetahui jarak mana yang lebih cepat ditempuh dan lebih bagus jalannya. 3. SDM Solusinya adalah dengan cara mengumpulkan dana ZIS sebanyak banyaknya dan dapat menggunakan hak amil sebagiannya untuk menunjang kinerja dan membayarkan gaji para pengurus BAZNAS Kabupaten Tangerang.

4. Masa PeralihanPergantian Pengurus

Solusinya adalah dengan cara mempercepat pergantian pengurus tahun 2015 sesuai prosedur yang ditetapkan berdasarkan Peraturan baru BAZNAS No 3 tahun 2014 Pasal 31 agar pengelolaan ZIS di BAZNAS Kabupaten Tangerang pada tahun 2015 menjadi berjalan lancar dan tertib.

5. Dana Modal Bergulir Macet

Solusinya adalah agar sebelum akad peminjaman dana modal bergulir diturunkan, harus dipilihlah orang-orang yang jujur dan benar kepribadiannya menurut kordinatornya yaitu guru ngaji dan ketua UPZ kecamatan, jika orang itu track record nya agak jelek sifatnya dan orang itu sangat tidak bisa dipercaya, janganlah sampai diturunkan dana itu kepada orang tersebut, kecuali setelah ada perjanjian yang ketat dan mengikat kepada si peminjam tersebut. Jika mengalami macet dalam penagihan cicilannya perbulan maka kordinator menasehati si peminjam agar membayar tepat waktu demi kelancaran pembukuan keuangan dan agar dana modal bergulir itu dapat diputar dan digunakan oleh orang lain setelah pembayarannya selesai.

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya tentang strategi pengelolaan dana zakat secara produktif untuk pemberdayaan ekonomi, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Strategi yang dilakukan BAZNAS Kabupaten Tangerang dilakukan dengan 4

cara yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan. Perencanaan progam kerja BAZNAS Kabupaten Tangerang dilakukan oleh Badan Pelaksana Pengurus BAZNAS Kabupaten Tangerang. Pengorganisasian yang dilakukan BAZNAS Kabupaten Tangerang terdiri atas Dewan Pertimbangan, Komisi Pengawas dan Badan PelaksanaPengurus BAZNAS yang dibantu oleh Seksi Pengumpul, Seksi Pendistribusian, Seksi Pengembangan dan Seksi Pendayagunaan. Pelaksanaan terhadap rencanaprogam kerja tahunan yang telah dibuat BAZNAS Kabupaten Tangerang dilaksanakan oleh Badan PelaksanaPengurus BAZNAS Kabupaten Tangerang yang dibantu oleh Seksi Pengumpul, Seksi Pendistribusian, Seksi Pengembangan, Seksi Pendayagunaan dan UPZ sebagai ujung tombak. Pengawasan terhadap pengumpulan, distribusi dan pendayagunaan dana ZIS yang ada di BAZNAS Kabupaten Tangerang dilakukan oleh Komisi Pengawas. 70

2. Program pemberdayaan ekonomi yang bersifat produktif di BAZNAS

Kabupaten Tangerang ada 5 program yaitu Program bantuan modal bergulir, Program pelayanan kesehatan masyarakat dengan memberikan bantuan pengobatan cuma- cuma, Program bantuan biaya pengobatan melalui pengajuan proposal, Program bantuan bea siswa tingkat SDIbtidaiyah, SMPTsanawiyah dan Santri SalafiPonpes Kobong dan yang terakhir Program bantuan bea siswa tingkat SLAAliyah.

3. Persoalan-persoalan yang dihadapi pengurus BAZNAS Kabupaten Tangerang

di lapangan ada 5 persoalan yaitu Kurangnya Kesadaran Zakat Masyarakat ke BAZNAS dan solusinya melakukan sosialisasi secara intensif kepada masyarakat tentang cara membayar zakat yang tepat yaitu melalui BAZNAS Kabupaten Tangerang, Jarak Tempuh yang luas dan jauh dan solusinya dengan membagi tugas dalam mendistribusikan dana ZIS pada tiap kecamatan masing-masing oleh pengurus UPZ Kecamatan itu sendiri, SDM yang berkualitas diperlukan untuk dijadikan sebagai tenaga ahli di bidangnya masing-masing tetapi BAZNAS Kabupaten Tangerang terkendala masalah biaya operasionalnya yang tidak cukup untuk memberikan gaji bagi tenaga ahli itu dan solusinya dengan cara mengumpulkan dana ZIS sebanyak banyaknya dan dapat menggunakan hak amil sebagiannya untuk menunjang kinerja para pengurus BAZNAS Kabupaten Tangerang, Masa PeralihanPergantian Pengurus, Hal ini sangat mengganggu kegiatan pengelolaan ZIS pada tahun 2015, misalnya yang seharusnya awal bulan antara januari-april ada pelaporan rencana pendayagunaan untuk tahun 2015 dan laporan besarnya penerimaan ZIS tahun 2014, tapi kenyataannya belum dibuat laporan progam kerja untuk tahun 2015 sampai September 2015 dan solusinya dengan cara mempercepat pergantian pengurus tahun 2015 agar pengelolaan ZIS di BAZNAS Kabupaten Tangerang pada tahun 2015 menjadi lancar dan tertib, terakhir pembayaran cicilan Dana Modal Bergulir yang macet dan solusinya agar sebelum akad peminjaman dana modal bergulir diturunkan dipilihlah orang-orang yang jujur dan benar kepribadiannya.

B. Saran 1.

BAZNAS Kabupaten Tangerang sebaiknya menginstruksikan kepada UPZ di tingkat Kecamatan di seluruh wilayahnya agar mendata jumlah masjid di wilayahnya lalu mendatangi setiap pengurus Dkm masjid untuk diajak membentuk UPZ agar bermitra dengan BAZNAS Kabupaten Tangerang dalam menghimpun dana ZIS dan menyalurkannya, agar penerimaan ZIS di BAZNAS Kabupaten Tangerang meningkat dan yang terpenting agar penyaluran ZIS menjadi tepat sasaran dan merata.

2. BAZNAS Kabupaten Tangerang diharapkan menambah alokasi dana untuk

Program pemberdayaan ekonomi yang bersifat Produktif, agar para mustahik kedepannya bisa menjadi muzaki.

3. Pemerintah harus bersikap tegas dengan membuat undang-undang yang

memberikan sanksi kepada orang-orang kaya muslim yang tidak mau membayar kewajiban zakat minimal 50 melalui BAZNAS karena mayoritas penduduk NKRI adalah beragama Islam, hal ini perlu dilakukan agar dana ZIS tadi dapat dikelola dengan baik dan dapat menghindari dari kelalaian dan kesengajaan muzaki dari tidak membayar zakat. DAFTAR PUSTAKA Adi, Isbandi Rukminto. Pemikiran-pemikiran dalam Pembangunan Kesejahteraan Social. Jakarta: UI Press, 2003. Ali, Muhammad Daud. Sistem Ekonomi Islam: Zakat dan Wakaf. Jakarta: UI Press, 1988. Arikunto, Suharsimi. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2007. Bariadi, Lili dkk. Zakat dan Wirausaha. Ciputat: CED, 2005. Bariyah, N.Oneng Nurul, Ed. Total Quality Management Zakat: Prinsip dan Praktik Pemberdayaan Ekonomi. Wahana Kardofa FAI UMJ, 2012. BAZDA Kabupaten Tangerang. Pedoman Zakat. Tangerang, 2007. BAZNAS Kabupaten Tangerang, Profil BAZNAS Kabupaten Tangerang: Progam Kerja BAZNAS Kabupaten Tangerang Tahun 2014. Tangerang. BAZNAS Kabupaten Tangerang, Progam Pendayagunaan dana ZIS Tahun 2012, Progam Kerja BAZNAS Tahun 2013, Progam Kerja BAZNAS Tahun 2014. Tangerang. Dikutip dari Solo Pos, 16 September 2008. Djazuli dan Yadi Janwari. Lembaga-Lembaga Perekonomian Umat. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2005. Fakhruddin. Fiqh dan Manajemen Zakat Di Indonesia. Malang: UIN Malang Press, 2008. Hafidhuddin, Didin. The Power Of Zakat: Studi Perbandingan Pengelolaan Zakat Asia Tenggara. UIN Malang Press, 2008. Hafidhuddin, Didin. Zakat Dalam Perekonomian Modern. Jakarta: Gema Insani, 2002.