Manfaat Zakat Zakat Maal dan Zakat Produktif 1. Pengertian Zakat Maal dan Zakat Produktif

keluarga atau kelompok dari keadaan tidak memiliki kemampuankekuatankeberdayaan menuju keadaan yang lebih baik. 30

2. Tujuan dan Upaya Pemberdayaan Ekonomi a. Tujuan Pemberdayaan Ekonomi

Tujuan Pemberdayaan menurut Malcolm payne adalah untuk membantu klien memperoleh daya untuk mengambil keputusan dan menentukan tindakan yang akan ia lakukan terkait dengan dirinya termasuk mengurangi efek hambatan pribadi dan sosial dalam melakukan tindakan. 31 Pemberdayaan juga bertujuan untuk memberikan suatu power atau keberdayaan bagi pihak yang tidak diuntungkan. 32 Tujuan yang ingin dicapai dari pemberdayaan masyarakat menurut Sulistiyani adalah untuk membentuk individu dan masyarakat menjadi mandiri. Kemandirian tersebut meliputi kemandirian berfikir, bertindak, dan mengendalikan apa yang mereka lakukan tersebut. Untuk mencapai kemandirian masyarakat diperlukan sebuah proses. Melalui proses belajar maka secara bertahap masyarakat akan memperoleh kemampuan atau daya dari waktu ke waktu. 33

b. Upaya Pemberdayaan Ekonomi

Menurut Isbandi Rukminto Adi, upaya untuk memberdayakan ummatmasyarakat dapat dilakukan dengan cara, yaitu: 34 30 N.Oneng Nurul Bariyah, Ed, Total Quality Management Zakat. h.223. 31 Ibid.,h.55. 32 Ibid.,h.223. 33 Artikel diakses pada 15 Januari 2015 dari http:chikacimoet.blogspot.co.id201302pemberdayaan- masyarakat.html. 34 Isbandi Rukminto Adi, Pemikiran-pemikiran dalam Pembangunan Kesejahteraan Social,Jakarta: UI Press, 2003, h.237. 1 Menumbuhkan keinginan masyarakat untuk berwiraswasta, bergelut dalam aspek ekonomi, bertindak dengan merancang munculnya diskusi tentang apa yang menjadi masalah dalam masyarakat. 2 Memberikan informasi tentang pengalaman kelompok lain yang telah sukses dan sejahtera. 3 Membantu masyarakat untuk membuat analisis situasi usaha yang prospektif secara sistematik tentang hakekat dan penyebab dari masalah berbisnis. 4 Menghubungkan masyarakat dengan sumber yang dapat dimanfaatkan.

3. Instrumen dan Peran Zakat Dalam Pemberdayaan Ekonomi

Zakat merupakan sumber dana potensial dalam progam pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat level bawah. Potensi zakat untuk pemberdayaan ekonomi dengan berupaya menciptakan iklim masyarakat yang berjiwa wirausaha akan terwujud, apabila penyalurannya tidak langsung diberikan kepada mustahik untuk keperluan konsumtif, tetapi dihimpun, dikelola dan distribusikan oleh badanlembaga yang amanah dan profesional. 35 Zakat merupakan salah satu instrumen pemerataan pendapatan. Zakat yang dikelola dengan baik, mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pendapatan yang diterima ekonomi lemah, memiliki implikasi positif terhadap meningkatnya daya beli masyarakat, yang pada gilirannya mendorong peningkatan produksi. Monzer kahf mengatakan bahwa zakat dan sistem pewarisan islam, mendorong distribusi harta secara egaliter dan dinamis, sehingga dengan demikian harta akan 35 Lili Bariadi dkk, Zakat dan Wirausaha, h.1. selalu beredar, tidak menumpuk hanya kepada kalangan kaya. 36 Peranan zakat, baik zakat harta maupun fitrah terhadap pemerataan pendapatan akan lebih kentara kalau dihubungkan dan dilaksanakan bersama dengan nilai instrumental lainnya yaitu pelarangan riba. 37 Tujuan pemberdayaan zakat pada dasarnya apa saja yang dapat memberikan dan melanggengkan kemashalatan bagi seluruh masyarakat termasuk usaha kecil dan menengah dalam berwirausaha. Belum ekspansifnya pemberdayaan zakat selama ini untuk progam-progam keumatan yang kongkrit dan berjangka panjang, boleh jadi di samping keterbatasan dana juga perbedaan dalam penilaian terhadap prioritas dari pengembangan progam keumatan. Tetapi secara konsepsional, bahwa konsep zakat dan pemberdayaan zakat untuk perbaikan ekonomi umat bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan harkat dan martabat manusia sehingga tercapai kehidupan yang baik di dunia dan di akhirat. Afzalurrahman menegaskan bahwa tujuan zakat yang terpenting adalah mempersempit ketimpangan ekonomi masyarakat. 38 Prinsip zakat dalam sosial ekonomi bertujuan memberikan pihak tertentu yang membutuhkan untuk menghidupi dirinya. Zakat didistribusikan untuk dapat mengembangkan ekonomi baik melalui keterampilan yang menghasilkan maupun dalam bidang perdagangan. Zakat memberi solusi untuk mengentaskan kemiskinan dan kemalasan, pemborosan dan penumpukkan harta sehingga menghidupkan perekonomian mikro dan makro. 39 36 Ibid.,h.15. 37 Muhammad Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam: Zakat dan Wakaf, h.9. 38 Lili Bariadi dkk, Zakat dan Wirausaha, h.17. 39 Mursyidi, Akuntansi Zakat Kontemporer, Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2006, h.171.