Pengawasan Strategi Pengelolaan Dana Zakat Di BAZNAS Kabupaten Tangerang

Prinsip keempat adalah Prinsip Profesionalisme. Profesionalisme adalah berarti dalam pengelolaan dana ZIS haruslah dilakukan oleh mereka yang benar- benar ahli dalam bidangnya. Misalnya dalam bagian bidang pengembangan pekonomian umat semestinya posisi tersebut diisi oleh minimal orang-orang yang berpendidikan sarjana jurusan ekonomi syariah agar jangan sampai uang ZIS yang digulirkan melalui modal pinjaman terkena unsur bunga dan riba yang jelas haram, lalu dalam pencatatan laporan keuangan dana ZIS pun posisi itu diisi oleh sarjana jurusan akuntansi dan juga dalam komisi pengawas juga penting untuk diisi oleh orang-orang yang mengerti benar tentang hukum ekonomi islam. Agar BAZ dan LAZ bisa profesional dituntut kepemilikan data muzaki dan mustahik yang valid, penyampaian laporan keuangan kepada masyarakat secara transparan, diawasi akuntan publik dan memiliki amilin atau sumber daya manusia yang profesional dan memiliki progam kerja yang dapat dipertanggungjawabkan. Selain itu dalam pengelolaan dana zakat juga perlu ditunjang oleh penggunaan teknologi informasi untuk memudahkan pengelolaan dan pengorganisasian zakat. 16 Prinsip Terakhir adalah prinsip kemandirian. Yaitu dengan terwujudnya prinsip profesionalisme tadi, maka diharapkan BAZNAS mampu melaksanakan tugas dan fungsinya sendiri bersama komponen UPZ yang ada secara mandiri tanpa menunggu bantuan dari pihak lain. Selain dari prinsip itu, Strategi yang telah dibuat BAZNAS Kabupaten Tangerang dengan matang haruslah diimplementasikan dengan benar dan serius serta 16 Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, h.425. konsisten walaupun berbagai kendala di lapangan terjadi, Implementasi strategi adalah proses bagaimana melaksanakan strategi yang telah diformulasikan dengan tindakan nyata. 17 Untuk meningkatkan pengumpulan dana ZIS agar dapat memenuhi target, maka BAZNAS Kabupaten Tangerang diharapkan dapat menginstruksikan agar BAZ di 29 Kecamatan untuk mendata dan mendatangi masjid-masjid agar berupaya mau untuk diajak membentuk UPZ pada setiap DKM Masjid yang ada di seluruh Kecamatan Sekabupaten Tangerang, ini adalah cara yang paling efektif menurut penulis.

B. Program Pemberdayaan Ekonomi Yang Bersifat Produktif Di BAZNAS Kabupaten Tangerang

Pendayagunaan hasil pengumpulan zakat untuk pemberdayaan ekonomi ummat dilakukan dalam dua pola, yaitu pola konsumtif dan pola produktif. Program pendayagunaan zakat secara konsumtif bila dilakukan dengan cara untuk memenuhi kebutuhan hidup dasar ekonomi sehari-hari para mustahik melalui pemberian langsung kepada individu maupun melalui lembaga yang mengelola fakir miskin, panti asuhan dan tempat ibadah yang mendistribusikan dana zakat kepada masyarakat. Sedangkan Program pendayagunaan zakat secara produktif dapat dilakukan melalui program bantuan pengusaha lemah, pendidikan gratis dalam bentuk beasiswa dan pelayanan kesehatan gratis. 18 17 Mudrajad Kuncoro, Strategi: Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif, h.13. 18 Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, h.427. Adapun prosedur pendayagunaan pengumpulan hasil zakat untuk usaha produktif adalah: 19 g. Melakukan studi kelayakan, terutama kepada mustahik. Hal-hal yang perlu diuji kelayakannya adalah berdasarkan 5C character, capital, capacity, collateral, condition of economy. h. Menetapkan jenis usaha produktif. i. Melakukan bimbingan dan penyuluhan. j. Melakukan pemantauan, pengendalian dan pengawasan. k. Mengadakan evaluasi. l. Membuat pelaporan. Berdasarkan teori yang penulis cantumkan di bab 2, dan juga kriteria yang disebutkan di atas, dari total 22 program pemberdayaan ekonomi yang ada di BAZNAS Kabupaten Tangerang yang dibahas pada bab 3, maka dari itu yang termasuk program pemberdayaan ekonomi yang bersifat produktif di BAZNAS Kabupaten Tangerang hanya ada 5 program, yaitu:

1. Program yang berbentuk kegiatan berupa Bantuan Modal Bergulir dan

Keterampilan Usaha, dana tersebut dipinjamkan untuk usaha, yang cara pengembaliannya dicicil antara 5-10 bulan tanpa ada tambahanriba, dengan jumlah anggaran pada tahun 2014 mencapai Rp.50.000.000, dan anggaran tahun 2013 yang lalu adalah 98.000.000, Adapun cara mendistribusikannya melalui 2 cara yaitu: 20 19 Ibid.,h.427. 20 Wawancara Pribadi dengan Ibu Khoeroyaroh, Tim Ekonomi Zakat Dana Bergulir. Tangerang, 10 September 2015. a. Melalui lembaga majlis ta’lim, setiap lembaga majlis ta’lim yang terkordinir oleh BAZNAS Kabupaten Tangerang dikucurkan dana sebesar Rp.2.000.000. yang kemudian ditunjuklah guru dari majlis ta’lim itu sebagai kordinator untuk memberikan dana itu kepada 4 orang anggota masing-masing mendapatkan 500.000. untuk dipinjamkan bagi yang memiliki usaha yang nantinya cara pembayarannya dicicil perbulan murni tidak ada riba sampai 5- 10 bulan tergantung kesanggupannya dengan tujuan supaya mengajinya tambah rajin, selanjutnya guru ngaji itu pun yang bertanggungjawab melaporkan bagaimana perkembangan pembayaran cicilannya apakah lancar atau macet. Usaha yang dijalankan oleh anggota majlis ta’lim diantaranya adalah dagang gado-gado, nasi uduk, warung, gorengan dan lain lain. b. Melalui Kecamatan, ada 29 Kecamatan yang ada di BAZNAS Kabupaten Tangerang, setiap Kecamatan dikucurkan dana yang kemudian ditunjuklah bagian KESOS Kesejahteraan Sosial atau Ketua UPZ Kecamatan itu sebagai kordinator untuk memberikan dana itu kepada 7 orang anggota yang memiliki usaha.

2. Program yang berbentuk kegiatan berupa Pelayanan Kesehatan Masyarakat

dengan memberikan Bantuan Pengobatan Cuma-Cuma kepada keluarga pra sejahtera dan lansia melalui rumah sehat, dengan jumlah anggaran pada tahun 2014 mencapai Rp.80.000.000, dan anggaran tahun 2013 yang lalu adalah 122.365.000. 21 21 BAZNAS Kabupaten Tangerang, Progam Kerja BAZNAS Tahun 2013, Progam Kerja BAZNAS Tahun 2014 Tangerang.

3. Program yang berbentuk kegiatan berupa Bantuan Biaya Pengobatan melalui

pengajuan permohonan proposal, dengan jumlah anggaran pada tahun 2014 mencapai Rp.20.000.000. 22

4. Program yang berbentuk kegiatan berupa Membantu meringankan beban

biaya pendidikan kepada siswa dan santri kurang mampu dengan memberikan Bantuan Bea Siswa tingkat SDIbtidaiyah, SMPTsanawiyah dan Santri SalafiPonpes Kobong sebesar Rp.400.000orang kepada 522 orang, dengan jumlah anggaran pada tahun 2014 mencapai Rp.208.800.000, dan anggaran tahun 2013 yang lalu adalah 185.600.000 kepada 464 orang. 23

5. Program yang berbentuk kegiatan berupa Bantuan Bea Siswa tingkat

SLAAliyah bagi siswa yang kurang mampu sebesar Rp.600.000orang kepada 353 orang, dengan jumlah anggaran pada tahun 2014 mencapai Rp.211.800.000, dan anggaran tahun 2013 yang lalu adalah 229.200.000 kepada 382 orang. 24 C. Persoalan Yang Dihadapi Pengurus BAZNAS Kabupaten Tangerang Di Lapangan Dan Solusi Penyelesaiannya Penulis menjumpai bahwa dari hasil menelaah buku-buku dan data-data yang yang saya peroleh dan juga dari hasil wawancara penulis kepada narasumber di BAZNAS Kabupaten Tangerang bahwa persoalan-persoalan yang dihadapi pengurus 22 BAZNAS Kabupaten Tangerang, Profil BAZNAS Kabupaten Tangerang: Progam Kerja BAZNAS Kabupaten Tangerang Tahun 2014 Tangerang h.13. 23 BAZNAS Kabupaten Tangerang, Progam Kerja BAZNAS Tahun 2013, Progam Kerja BAZNAS Tahun 2014 Tangerang. 24 Ibid.,