BAZNAS Kabupaten Tangerang di lapangan diantaranya adalah sebagai berikut:
25
1. Kurangnya Kesadaran Zakat Masyarakat
Dalam  hal  ini  masyarakat  di  wilayah  Kabupaten  Tangerang  dalam  berzakat masih  banyak  yang  membayar  zakat  langsung  diberikan  kepada  para  tokoh
masyarakat,  Kiayi,  guru  ngaji,  DKM  masjid  dan  mushola  serta  orang  fakir  miskin yang mereka kenal, sehingga terjadi penumpukan zakat pada individu dan tempat itu.
Juga banyak masyarakat yang belum paham agar  pembayaran zakatnya diberikan ke BAZNAS sebagai salah satu badan zakat yang resmi. Adapun solusi yang ditawarkan
penulis adalah dengan cara melakukan sosialisasi  secara intensif kepada  masyarakat tentang  cara  membayar  zakat  yang  tepat  yaitu  melalui  BAZNAS  Kabupaten
Tangerang agar penyalurannya tepat sasaran dan merata, cara sosialisasi yang efektif yaitu dengan cara mengadakan pertemuan di tiap kelurahan yang diadakan BAZNAS
dengan menghadirkan seluruh perwakilan RW dan RT, lalu juga dibagikan surat yang berisi  ajakan  kepada  masyarakat  untuk  membayarkan  zakatnya  di  BAZNAS  dan
nantinya RW dan RT akan menyebarluaskan surat tersebut kepada seluruh warganya yang muslim.
2. Jarak Tempuh
Dalam  hal  ini  jauhnya  jangkauan  jarak  yang  ditempuh  ke  seluruh  wilayah Kabupaten  Tangerang  yang  luas  yaitu  terbagi  menjadi  29  Kecamatan,  yang  juga
menurut  pengamatan  penulis  dimana  medannya  pun  yang  tergolong  cukup  berat karena rusaknya jalan yang ada di sebagian wilayah Kabupaten Tangerang. Adapun
25
Wawancara Pribadi dengan Bapak Triyoso, Bendahara Penerima. Tangerang, 10 September 2015.
solusi  yang  ditawarkan  penulis  adalah  dengan  cara  membagi  tugas  dalam mendistribusikan  dana  ZIS  pada  tiap  kecamatan  masing-masing  oleh  pengurus
BAZUPZ  Kecamatan  itu  sendiri,  sehingga  orang  yang  berada  di  wilayah kecamatannya  masing-masing  itu  dapat  mengetahui  jarak  mana  yang  lebih  cepat
ditempuh dan lebih bagus jalannya.
3. SDM
Dalam  hal  ini  sumber  daya  manusia  yang  berkualitas  berpendidikan  tinggi diperlukan  untuk  dijadikan  sebagai  tenaga  ahli  di  bidangnya  masing-masing,  akan
tetapi BAZNAS Kabupaten Tangerang terkendala masalah biaya operasionalnya yang tidak  cukup  untuk  memberikan  gaji  bagi  tenaga  ahli  itu.  Selama  ini  pun  honor  dan
biaya  operasional  ditanggung  dan  dibiayai  oleh  dana  APBD  Kabupaten  Tangerang. Adapun solusi yang ditawarkan penulis adalah dengan cara mengumpulkan dana ZIS
sebanyak banyaknya dan dapat menggunakan hak amil sebagiannya untuk menunjang kinerja dan membayarkan gaji para pengurus BAZNAS Kabupaten Tangerang.
4. Masa PeralihanPergantian Pengurus
Berdasarkan  dengan  Peraturan  baru  BAZNAS  No  3  tahun  2014  Pasal  31 disebutkan bahwa Susunan Organisasi BAZNAS KabupatenKota terdiri atas Ketua,
Wakil  Ketua,  Bidang  Pengumpulan,  Bidang  Pendistribusian  dan  Pendayagunaan, Bagian  Perencanaan,  Keuangan  dan  Pelaporan,  Bagian  Administrasi,  Sumber  Daya
Manusia dan Umum, dan Satuan Audit Internal. Peraturan BAZNAS ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkannya yaitu pada