Upaya Pemberdayaan Ekonomi Tujuan dan Upaya Pemberdayaan Ekonomi a. Tujuan Pemberdayaan Ekonomi
Menurut Syahrin Harahap dalam buku Lili Bariadi, Pendekatan yang digunakan Islam dalam pemberdayaan masyarakat miskin ada tiga:
40
a. Pendekatan parsial kontinu, yaitu pemberian bantuan kepada masyarakat
miskin yang dilakukan secara langsung, hal ini diberikan terutama kepada orang yang tak sanggup untuk bekerja sendiri, misalnya: orang cacat abadi,
lansia, orang buta dll. b.
Pendekatan struktural, yaitu pemberian pertolongan secara kontinu agar masyarakat dapat mengatasi kelemahannya. Bahkan dari yang dibantu
diharapkan dapat turut membantu. Terutama diberikan kepada mereka status melalui perwujudan dan komitmen kemitraan yang memiliki potensi skill
untuk dikembangkan. c.
Mengupayakan perubahan dan suntikan dana zakat, infak dan shodaqoh secara struktural terhadap masyarakat yang aktif dan terampil dalam
mengembangkan usaha, baik skala kecil dan menengah.Pemberdayaan pada level ini telah mencapai tahap partispasipatoris.
Kemudian ketiga pendekatan tersebut diharapkan dapat menghantarkan pada tahap emansiopatif yaitu menjadi muslim yang berkualitas dan penyantun sesama.
Strategi pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan ekonomi kerakyatan diharapkan terjadi peningkatan kesejahteraan yang merata. Pemberdayaan masyarakat
merupakan upaya untuk memandirikan masyarakat lewat wirausaha perwujudan potensi kemampuan yang mereka miliki. Konsep pemberdayaan masyarakat tidak
40
Lili Bariadi dkk, Zakat dan Wirausaha, h.62.
dapat dilepaskan dari paradigma pembangunan yang memberikan kedaulatan kepada rakyat untuk menentukan pilihan kegiatan yang sesuai bagi kemajuan diri mereka
masing-masing. Setiap upaya pemberdayaan perlu diarahkan pada suatu lingkungan yang memungkinkan masyarakat untuk menikmati kehidupan yang lebih baik.
41
Progam pemberdayaan ekonomi masyarakat sebagai upaya kegiatan yang diarahkan untuk memperbesar akses pendapatan ekonomi masyarakat dalam
mencapai kondisi sosial-buadaya terutama ekonomi yang lebih baik, sehingga masyarakat diharapkan menjadi lebih mandiri dengan kualitas kehidupan dan
kesejahteraan yang lebih baik pula.
42
Konsep dasar pemberdayaan zakat dapat memberi peluang bagi para wirausahawan untuk mendapatkan pelayanan dan
mengembangkan potensi ekonomi yang mereka miliki.
43
Sistem distribusi zakat mempunyai sasaran dan tujuan. Sasarannya adalah pihak-pihak yang diperbolehkan menerima zakat, sedangkan tujuannya adalah
sesuatu yang dapat dicapai dari alokasi hasil zakat dalam kerangka sosial ekonomi, yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat sehingga memperkecil kelompok
masyarakat miskin dan yang nantinya meningkatkan kelompok muzakki.
44
Zakat memiliki fungsi dan peranan mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan keadilan sosial sehingga pada gilirannya dapat meningkatkan hasil guna dan daya
guna zakat.
45
41
Ibid.,h.72.
42
Ibid.,h.73.
43
Ibid.,h.75.
44
Mursyidi, Akuntansi Zakat Kontemporer, h.170.
45
Fakhruddin, Fiqh dan Manajemen Zakat di Indonesia, h.267.