Surat Kepada Kaisar Najasyi

Rasulullah untuk menyampaikan banyak surat seruan yang ditujukan kepada para pemimpin yang ada di Jazirah Arab maupun wilayah-wilayah lain di luar Jazirah Arab. 39 Alasan menampilkan lima surat Rasulullah ini dengan pertimbangan bahwa surat-surat tersebut sangat populer dan selalu menjadi salah satu kajian dan bagian dalam studi sejarah Islam permulaan. Adapun surat-surat yang pernah disampaikan oleh Rasulullah kepada para penguasa itu adalah sebagai berikut;

A. Surat Kepada Kaisar Najasyi

Surat Dakwah Rasulullah yang disampaikan pertama kali untuk penguasa di luar Jazirah Arab adalah surat yang ditujukan kepada Kaisar Najasyi. Surat seruan untuk masuk Islam ini disampaikan pada tahun ke-5 Hijriyah atau bertepatan dengan tahun 628 Masehi. Kaisar ini adalah seorang pemeluk keyakinan Nasrani Kristen. Nama lain yang biasa disebut bagi Najasyi pada saat itu adalah dengan sebutan “Ash-Hamah”. 40 Ia adalah seorang kaisar yang berkuasa atas wilayah Habsyah atau Habsyi. 41 Sebutan ini kemudian berkembang dan populer menjadi nama Abbesinia atau sekarang dikenal sebagai negara Ethiopia, suatu kawasan yang berada di timur laut benua Afrika. 39 Sebagai contoh adalah surat seruan Rasulullah yang ditujukan kepada Mundhir bin Sawa, seorang penguasa di Bahrain. Kedudukan Mundhir bin Sawa pada saat itu adalah sebagai Gubernur Wilayah Prekurator yang dibawah kekuasaan Kisra Eperwiz, Persia. Rasulullah juga menulis surat yang sama kepada Haudzah bin Ali, seorang penguasa al Yamamah yang terletak di sebala timur kota Makkah. Surat yang sama juga disampaikan kepada dua penguasa yang berada diwilayah Oman, yakni Jaifar dan Abdu bin Julandi. Lihat Kholid Sayyid Ali, Surat-surat Nabi Muhammad. Penerjemah H.A. Aziz Salim Basyarahil Jakarta: Gema Insani Press, 1991, h. 57, 63, 65. 40 Orang Arab pada saat itu sering menyebut kaisar ini dengan sebutan “An-Najasyi As- Shamah.” 41 H.M.H. Al Hamid Al Husaini, Membangun Peradaban, Sejarah Muhammad Saw, Sejak Sebelum Diutus Menjadi Nabi Bandung: Pustaka Hidayah, 2000, h. 750. Ada alasan kuat yang dijadikan sandaran Rasulullah untuk mengirimkan surat seruan kepada penguasa ini. Nama Kaisar Najasyi telah sangat dikenal oleh kaum muslimin beberapa tahun sebelum mereka melakukan hijarah ke Madinah. Pada saat kaum Muslimin di Mekkah berada dalam tekanan dan penindasan Kaum Quraish, Rasulullah pernah memerintahkan agar pengikutnya melakukan hijrah ke Habsyi. Bahkan pelaksanaan hijrah ke Habsyi ini berlangsung dua kali. 42 Kaisar ini dikenal sebagai penguasa yang mempunyai sifat-sifat sangat baik seperti adil, jujur, menghormati dan melindungi tamu serta tidak mudah termakan hasutan. Sifat dan sikap seperti inilah yang ditunjukkannya ketika menerima rombongan kaum Muslimin yang hijrah ke wilayahnya. Dengan demikian sebelum Rasulullah menyampaikan surat, antara umat Islam dengan Kaisar Najasyi telah tercipta hubungan yang sangat baik. Orang yang dipercayai oleh Rasulullah untuk menyampaikan surat seruan untuk masuk Islam kepada Kaisar Najasyi ini adalah Amru bin Umayyah Ad-Dhamiri. 43 Adapun isi dari surat seruan Rasulullah kepada Kaisar Najasyi itu adalah sebagai berikut: ﺮ ا ﺮ ا ﷲا ﺪ ر ﻮ ل ﷲا إ ا ﻰ ﺎ ﻚ ا ﺔ ﻚ إ ﷲا لﻮ ر ﺈ أ أ ا ، ﷲ ا ﺬ ي إ إ ه ﻮ ا ﻚ ا ﺪ و س ا م ا ﺆ ا ﻬ و ، أ ﻬ ﺪ أ ن ا ﻰ ﺮ ر و ح ﷲا و آ أ هﺎ إ ﺎ ﻰ ﺮ ا لﻮ ا ﺔ ا ﺔ 42 Ibid., h. 363-372. 43 Ya’cub, Sejarah dan Metode Dakwah Nabi, h. 49. ﻰ ر و و آ ﺎ دﺁ م ﺪ . وإ أ د ﻮ ك إ ﻰ ﷲا و ﺪ ﺮ ﻚ و ا ﻮا ة ﻰ ﺎ وأ ن و ﺆ ﺎ ﺬ ي ءﺎ ، ﺈ ر ﻮ ل ﷲا و إ أد ﻮ ك و ﻮ د ك إ ﷲا ﻰ ﺰ و . و ﺪ ﻐ و ﺎ ﻮ ا . وا م ﻰ ا ا ﻬ ﺪ ى . Artinya: “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Dari Muhammad utusan Allah, ditujukan kepada Kaisar An-Najasyi raja penguasa Habsyi.” Masuklah tuan ke dalam agama Islam, karena saya sesungguhnya mengucapkan puji kepada Allah ini kepadamu. Allah adalah Dzat yang tidak ada tuhan selain Dia. Yang Merajai, Yang Maha Suci, Yang maha Pemberi keselamatan dan Maha Pemberi keamanan serta Maha melindungi. Dan aku bersaksi bahwa Isa putera Maryam adalah ruh dan kalimat Allah yang disampaikan-Nya kepada Maryam, wanita yang tidak bersuami yang berperangai baik serta menjaga dirinya. Maka hamillah ia dengan mengandung Isa dan ruh dengan tiupan-Nya, sebagimana Allah menciptakan Adam dengan tangan-Nya. Dan sesungguhnya pula aku mengajak tuan untuk menyembah kepada Allah dengan mengesakan-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan hal yang lain, serta aku mengajak tuan untuk mengikuti aku dan beriman kepada wahyu yang datang kepadaku. Karena sesungguhnya aku adalah utusan Allah. Sesungguhnya aku mengajak tuan beserta seluruh balatentara tuan untuk menyembah kepada Allah yang Maha Perkasa. Selanjutnya aku telah menyampaikan ajakan ini kepada tuan sekaligus juga memberikan nasihat kepada tuan. Karena itu semoga bisa diterima nasihat ini. Salam sejahtera semoga dilimpahkan kepada orang-orang yang mengikuti petunjuk Allah .” 44 Surat Rasulullah yang ditujukan kepada penguasa Habsyi ini memang dibuat agak panjang. Rasulullah memahami betul situasi yang dialami Kaisar Najasyi yang dihadapkan pada pertentangan paham kepercayaan dalam 44 Sayyid Ali, Surat-surat Nabi Muhammad, h. 21. Teks asli lihat. Lamp. hal. …. keyakinan Kristen yang saat itu dipeluknya. Memang pada saat itu para penganut Kristen sedang dihadapkan pada pertentangan dua kubu yakni golongan Arius-Athanasius dan Nestorius. Kaisar Najasyi sendiri adalah penganut Kristen Nestorius yang pada saat itu mempunyai banyak pengikut dari umat Kristen yang berdomisili di wilayah Timur Tengah dan bagian utara Afrika. Sementara aliran Arius sendiri kebanyakan berasal dari masyarakat yang berdomisili di wilayah- wilayah yang menjadi wilayah kekuasaan Romawi. Dengan pemahaman terhadap situasi yang di alami olah obyek surat Kaisar An-Najasyi maka isi dari surat Rasulullah lebih menempatkan masalah teologis sebagai tema utama dari isi surat itu. Isi tentang kedudukan Isa Al Masih dan Maryam menjadi pokok utama dari isi surat. Hal ini memang sengaja dilakukan oleh Rasulullah karena pertentangan dalam internal para pemeluk Kristen pada saat itu sudah sedemikian parah dan berbahaya. Diriwayatkan, sikap yang ditunjukkan oleh Kaisar Najasyi dengan datangnya surat seruan dari Rasulullah ini sangat simpatik. Ia diberitakan menempatkan surat tersebut ke atas kepalanya sebagai simbol dan sikap hormatnya kepada Rasulullah sekaligus juga menghormati seruan yang disampaikan oleh Rasulullah. Sebagain riwayat lain menyatakan, Kaisar Najasyi kemudian membalas surat itu dengan antusias dan menyatakan diri mengikuti seruan dari Rasulullah yakni masuk Islam. 45 45 Sayyid Ali, Surat-surat Nabi Muhammad, h. 21. Namun begitu juga ada riwayat yang menyatakan bahwa Kaisar tersebut tetap kukuh dengan kepercayaannya namun sikapnya menunjukkan penghormatan dan penghargaaan atas upaya yang ditempuh oleh Rasulullah.

B. Surat Kepada Kaisar Heraclius .