Namun begitu juga ada riwayat yang menyatakan bahwa Kaisar tersebut tetap kukuh dengan kepercayaannya namun sikapnya menunjukkan
penghormatan dan penghargaaan atas upaya yang ditempuh oleh Rasulullah.
B. Surat Kepada Kaisar Heraclius .
Kaisar Heraclius adalah penguasa terkuat pada saat itu. Ia adalah kaisar pada imperium Romawi Timur Byzantium yang berpusat di Konstantinopel
sekarang menjadi Istanbul, bagian dari negara Turki. Dengan demikian Kaisar Heraclius adalah salah satu sosok yang tercatat sebagai salah satu
penerus dari kejayaan dan kebesaran kekuasaan Romawi. Semenjak awal naik tahta kekaisaran, Heraclius mendapatkan saingan berat dari kekuasaan Persia
yang juga berambisi dan ingin membangun imperium kekuasaan baru untuk menandingi kekuasaan Romawi Timur. Akibatnya pada masa itu kedua
wilayah ini terlibat dalam perseteruan dan peperangan yang berlarut-larut untuk saling mengalahkan satu dengan yang lain. Puncak dari perseteruan
kedua kubu ini adalah ditandai dengan kemenangan Kaisar Heraclius atas Persia setelah kedua negara ini terlibat peperangan yang panjang selama
kurang lebih sembilan tahun dari tahun 622 – 630 Masehi. Surat seruan untuk masuk Islam kepada Kaisar Heraclius ini
disampaikan pada tahun ke-6 Hijriyah atau bertepatan dengan 629 Masehi. Dengan begitu surat ini disampaikan satu tahun setelah Rasulullah bersama
kaum Muslimin di Madinah menyepakati Perjanjian Hudaibiyah. Surat seruan Rasulullah ini disampaikan ketika Kaisar Heraclius berada
di tengah-tengah pasukannya yang baru meraih kemenangan atas Persia
dengan merebut kota Yerussalem tahun 629 Masehi. Surat seruan itu sampai di tangan kaisar ketika mereka sedang berada dalam puncak kemenangan dan
kejayaan. Orang yang dipercayai untuk menyampaikan surat dari Rasulullah ini adalah Dahyah bin Khalifah al-Khattabi.
46
Isi surat itu adalah sebagai berikut:
ﺮ ا ﺮ ا ﷲا
ﺪ ر
ﻮ ل
ﷲا إ
ﻰ ه
ﺮ ﻈ
ﺮ ا و
م م
ﻰ ا
ا ﻬ
ﺪ ى
، أ
ﺎ ﺪ
. ﺈ
أ د
ﻮ ك
ﺪ ﺎ
ﺔ ﻹا
م ،
أ و
أ ﺆ
ﻚ ﷲا
أ ﺮ
ك ﺮ
، ﺈ
ن ﻮ
ﺈ ن
ﻚ إ
ﺛ رﻷا
. ﺎ
أ ه
ا ﻜ
بﺎ ﺎ
ﻮ إ ا
آ ﻰ ﺔ
ﻮا ء
و ﺎ ﻜ
أ ﺪ
إ ﷲا
و ﺮ
ك ﺌ
و ﺎ ﺬ
ﻀ ﺎ
ﻀ أ ﺎ
ر ﺎ
ﺎ د
و ن
ﷲا ،
ﺈ ن
ﻮ ﻮ
ا ﻮ
ا اﻮ ﻬ
ﺪ و
ا ﺄ
ﺎ ﻮ
ن .
Artinya: “Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Dari Muhammad hamba dan utusan Allah. Kepada Kaisar Heraclius penguasa Romawi.
Keselamatan bagi mereka yang mengikuti petunjuk. Aku mengajak tuan untuk memeluk Islam. Jika tuan melakukan hal itu, maka tuan akan selamat
dan aman. Jika tuan masuk ke wilayah Islam, Allah akan memberi tuan pahala yang berlipatganda dan jika tuan berpaling darinya, maka beban dosa
manusia akan ditanggung oleh tuan.
Wahai Ahli Kitab, marilah kita menuju kepada suatu kata sepakat antara kita dan kalian bahwa kita tidak akan menyembah kecuali kepada
Allah dan bahwa kita tidak akan memperserikatkan apapun dengan-Nya dan bahwa tidak akan seorangpun akan menjadikan yang lain sebagai tuhan
selain Allah. Maka jika mereka berpaling, katakanlah: Saksikanlah bahwa sesungguhnya kami ini Muslim
.”
47
46
Ibid., h. 25. Teks asli lihat. Lamp. h…..
47
Ibid., h. 27.
Sebagaimana diungkpakan di depan, surat Rasulullah sampai ke tangan Kaisar Heraclius ketika para pasukan Romawi beru saja berhasil merebut kota
Yerussalem dari tangan orang-orang Persia. Tujuan utama untuk merebut kota ini adalah agar para pemeluk Kristen di Romawi dapat berkunjung dan
berziarah ke tempat kelahiran Isa Al Masih tersebut. Pada saat kota ini berada dalam genggaman orang Persia, orang-orang Kristen Romawi tidak dapat
berzirah ke kota ini. Dengan begitu motif perebutan kota Yerussalem selain untuk menunjukkan supremasi kekuasan Romawi juga mempunyai tujuan
untuk memberi fasilitas dan kemudahan bagi orang-orang Kristen Romawi untuk berziarah dan beribadah di kota Yerussalem tersebut.
Diriwayatkan bahwa Kaisar Heraclius menerima surat itu pada saat merayakan kemenangan atas keberhasilan merebut kota suci tersebut dari
genggaman Persia. Surat seruan untuk masuk Islam tersebut hadir di tengah suasana perayaan kemenangan dan kegagahan gegap-gempita Balatentara
Romawi. Setelah menerima dan membaca surat Rasulullah Kaisar Heraclius
berada dalam satu kesadaran bahwa antara dirinya dengan Rasulullah adalah sama-sama Ahli Kitab di mana keyakinannya yang sedang dipeluknya dengan
keyakinan Rasulullah disandarkan kepada ajaran yang datangnya dari kitab suci yang diturunkan Allah. Dalam berbagai riwayat disebutkan Kaisar
Heraclius membenarkan semua ungkapan yang dituliskan dalam surat itu. Meski begitu Kaisar Heraclius masih penasaran dan ingin tahu lebih
banyak tentang sosok Rasulullah yang telah menyampaikan surat seruan itu.
Untuk itu dimintanya kafilah atau orang Arab yang ketika itu berada di Yerussalem, salah satunya adalah Abu Sofyan.
48
Di hadapan Kaisar Heraclius, Abu Sofyan ini mengatakan tentang sosok Rasulullah yang di mata masyarakat Arab adalah diakui sebagai pribadi yang
sangat dipercaya dan terjaga semua keinginan, perkataan serta kejujurannya. Dari penjelasan ini, secara pribadi Kaisar Heraclius menerima kebenaran atas
kedudukan Rasulullah sebagai utusan Allah sekaligus juga membenarkan semua seruan yang ditujukan kepadanya.
49
Namun begitu, Kaisar Heraclius memutuskan untuk memegang keyakinan Kristennya. Kaisar Heraclius
menyatakan, ia dapat membenarkan ajaran yang disampaikan Rasulullah sekaligus memberikan penghormatan yang tinggi kepada Rasulullah.
C. Surat Kepada Kisra Eperwiz