Pembiayaan Multijasa LANDASAN TEORI

4 Surat dari BRI Syariah No. B. 02-DPSUUS042004 perihal permohonan Fatwa DSN tentang Pembiayaan Multijasa 3. Fatwa DSN-MUI Pembiayaan Multijasa Menurut Fatwa DSN-MUI, Pembiayaan Multijasa adalah pembiayaan yang diberikan oleh lembaga keuangan syariah kepada nasabah dalam memperoleh manfaat atas suatu jasa. DSN-MUI memandang perlu Menetapkan membuat fatwa tentang pembiayaan multijasa sebagai pedoman pelaksanaan transaksi tersebut agar sesuai dengan prinsip syariah dalam memenuhi kebutuhan masyarakat yang berkaitan dengan jasa. Fatwa ini ditetapkan dari Hasil Rapat Pleno DSN-MUI pada tanggal 11 Agustus 2004 dan dibuat karena datangnya surat permohonan dari Bank Rakyat Indonesiapada tanggal 28 April 2004 dan dari Bank Danamon. Fatwa ini substansi dari Fatwa DSN-MUI No. 09DSN- MUIIV2000 tentang pembiayaan ijarah dan No. 11DSN-MUIIV2000 tentang pembiayaan Kafalah. Dalam Fatwa No. 44DSN-MUIVII2000 tentang pembiayaan multijasa, terdapat beberapa ketentuan, yaitu sebagai berikut : a. Ketentuan Umum 1 Pembiayaan Multijasa hukumnya boleh jaiz dengan menggunakan akad ijarah atau kafalah. 2 Dalam hal Lembaga Keuangan Syariah menggunakan akad ijarah, maka harus mengikuti semua ketentuan yang ada dalam Fatwa Ijarah. 3 Dalam hal Lembaga Keuangan Syariah menggunakan akad kafalah, maka harus mengikuti semua ketentuan yang ada dalam Fatwa Kafalah. 4 Dalam kedua pembiayaan multijasa tersebut, lembaga keuangan syariah dapat memperoleh imbalan jasa ujrah atau fee. 5 Besar ujrah atau fee harus disepakati di awal dan dinyatakan dalam bentuk prosentase. b. Penyelesaia Perselisihan Jika salah satu pihak tidak menunaikan kewajibannya atau terjadi perselisihan di antara kedua belah pihak, maka penyelesaiannya dilakukan melalui Badan Arbitrase Syariah setelah tidak tecapai kesepakatan melalui musyawarah. c. Ketentuan Penutup Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan, jika di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan, akan dirubah dan disempurnakan sebagaimana mestinya. 36

BAB III GAMBARAN UMUM BMT UBASYADA CIPUTAT

A. Sejarah Singkat

Dilatar belakangi keinginan yang besar untuk berperan serta dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat strata ekonomi lemah, sekelompok pemuda yang tergabung dalam jamaah pengajian malam Kamis dengan mayoritas berprofesi sebagai pedagang kecil PK-5 memiliki gagasan untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha yang sedang dijalankan, khususnya dalam segi permodalan serta cara penyediaan dana untuk perjuangan dakwah amar ma’ruf nahi mungkar, karena dakwah tanpa didukung oleh dana atau ekonomi yang kuat akan sulit tercapai. Dengan pemikiran tersebut diatas, maka pada tanggal 04 Agustus 1999 terbentuklah Usaha Bersama As-Syuhada yang lebih dikenal dengan sebutan “UBASYADA” yang pada awalnya didirikan oleh 22 dua puluh dua anggota pendiri yang berhasil mengumpulkan modal awal sebesar 2.750.000,00 dua juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah. 1 Pada tanggal 05 Maret 2003, UBASYADA yang merupakan lembaga usaha berbadan hukum koperasi yang menerapkan prinsip-prinsip syariah dalam kegiatan usahanya telah disahkan Menteri Koperasi dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Pembinaan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia dengan Nomor 518y7 BH Dis. KUK dengan nama Koperasi Serba Usaha UBASYADA yang beralamat di 1 Profil Lembaga Keuangan Mikro Syariah, BMT Ubasyada Jalan Dewi Sartika Gg. Nangka Cimanggis No. 2 RT 001010 Desa Ciputat, Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan, Provinsi Banten 021 7424651. Seiring perkembangannya, UBASYADA boleh dikatakan berkembang dengan maju dan cukup menggembirakan. Hal ini dapat diketahui dari jumlah anggota yang tercatat saat ini 5.785 data tahun 2010 anggota yang terdiri dari anggota penuh dan anggota muda dengan jumlah dana yang berhasil dihimpun UBASYADA hingga saat ini adalah sebesar ± Rp 4.000.000.000,00 empat milyar rupiah.

B. Visi dan Misi, Maksud dan Tujuan

1. Visi dan Misi

Visi dan misi KSU UBASYADA adalah menegakkan syariat Islam dalam sector perekonomian dan membangun masyarakat ekonomi pedagang yang islami. 2. Maksud Adapun maksud didirikannya KSU UBASYADA adalah sebagai alat bantu atau sarana dalam menegakkan syariat Islam pada sektor perekonomian.

3. Tujuan

Tujuan utama KSU UBASYADA adalah untuk membangun, memberdayakan dan meningkatkan ekonomi umat Islam. 2 2 Ibid

4. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi BMT Ubasyada mulai dari kekuasaan tertinggi adalah Rapat Anggota Tahunan RAT, Pengurus, Manager dan lain-lain. Dapat dijelaskan dalam gambar berikut ini : 3 Gambar : 4 Struktur Organisasi BMT Ubasyada 3 Dokumen Data Struktur Kepengurusan dan Keanggotaan BMT Ubasyada RAT DPS dan MANAJEMEN PENGURUS MANAGER Ka. UNIT SIMPAN PINJAM BAG. TABUNGAN BAG. PEMBIAYAAN COLLECTOR BAG. ADMINISTRASI DEBT COLLECTOR SURVEYOR Ka. UNIT USAHA BAG. PENGADAAN BAG. ADMINISTRASI SURVEYORCOLLECTOR Ka. KEUANGAN PEMBUKUAN KASIR 1. Kepengurusan Pengurus merupakan pemegang kekuasaan atau mandataris dari Rapat Anggota dan bertindak sebagai pelakasana dari keputusan dan kebijakan yang dihasilkan dan ditetapkan oleh Rapat Anggota. Pengurus juga bertindak sebagai kontrol dari seluruh aktivitas manajemen yang dilaksanakan di KSU UBASYADA sebagaimana fungsi dan kewenangannya sebagai pengurus, adapun pertanggung jawabannya atas seluruh tugas dan kewajibannya dilaporkan pada Rapat Anggota. Berdasarkan keputusan Rapat Anggota Tahunan RAT pada hari Kamis tanggal 09 Februari 2006 telah dipilih melalui proses pemilihan yang demokratis oleh Rapat Anggota, ditetapkan susunan kepengurusan Koperasi Serba Usaha Ubasyada periode 2006-2010 sebagai berikut ; Ketua : Anang Abdul Manan Sekretaris : Dudung Abdul Wahab Bendahara : Rokim Nurhakim Namun pada tanggal 01 Oktober 2009 Bapak Dudung Abdul Wahab mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Sekretaris dengan alasan bahwa usaha Mie Bakso yang baru dirintisnya membutuhkan keseriusan waktu, tenaga dan pikirannya. Oleh karena itu, pada tanggal 9 Oktober dilaksanakan Rapat Anggota Luar Biasa, yang salah satu keputusannya adala menerima pengunduran diri Bapak Dudung Abdul Wahab dari Jabatan Sekretaris Badan Pengurus dan memilih serta menetapkan Bapak Dedi untuk