IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN POPULASI HASIL UJI COBA ALAT UKUR

28

BAB III METODE PENELITIAN

Penelitian ini adalah penelitian korelasional. Berikut akan dijelaskan lebih lanjut mengenai identifikasi variabel penelitian, definisi operasional, populasi, alat ukur penelitian, validitas, reliabilitas, uji daya beda aitem dan metode analisis data.

A. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN

Variabel bebas : Budaya organisasi Variablel tergantung : Komitmen Afektif

B. DEFINISI OPERASIONAL 1. Komitmen Afektif

Komitmen afektif adalah perasaan karyawan terhadap organisasi yang terikat secara emosional sehingga mengidentifikasikan dirinya sebagai bagian dari organisasi, terlibat secara mendalam, dan menetap dalam organisasi tersebut karena menginginkannya. Semakin tinggi nilai yang diperoleh dari skala komitmen afektif menunjukkan semakin tinggi tingkat komitmen afektif karyawan dan sebaliknya, semakin rendah nilai yang diperoleh dari skala komitmen afektif menunjukkan semakin rendah tingkat komitmen afektif karyawan. Universitas Sumatera Utara

2. Budaya Organisasi

Budaya organisasi adalah persepsi yang ditimbulkan karyawan terhadap model budaya organisasi yang diciptakan oleh pihak menajemen mengenai nilai-nilai, kepercayaan, dan prinsip dalam suatu organisasi dimana dapat mengarahkan pemikiran dan tindakan karyawan dalam menghadapi suatu masalah dan mengetahui cara berperilaku yang benar dalam organisasi. Budaya organisasi diukur dengan skala budaya organisasi yang disusun oleh peneliti berdasarkan level budaya organisasi oleh Edgar Schein dalam Rollinson, 2005 yaitu: a. Surface Level Merupakan struktur dan proses organisasi yang tampak dan dapat di observasi. Terdiri dari segala sesuatu yang berasal dari rancangan fisik suatu bangunan, cara berpakaian, cara berbicara dengan orang lain sampai dengan hal yang dibicarakan. b. Espoused Values Merupakan nilai untuk mendirikan gambaran publik yang ingin ditunjukkan oleh pemimpin organisasi. Nilai tersebut secara sadar dibangun dan secara moral atau etis mengarahkan perilaku dengan mengembangkan asumsi ke dalam perilaku. Oleh karena itu, nilai mengarahkan perilaku dalam organisasi. Universitas Sumatera Utara c. Basic Assumptions Merupakan level terdalam pada budaya. Hal ini merupakan dasar beliefs yang dianut oleh banyak orang tanpa disadari. Setiap organisasi juga cenderung berbeda dalam basic assumptions yang ada dalam budaya mereka. Semakin tinggi skor yang dimiliki subjek pada skala ini menunjukkan semakin positif persepsi karyawan terhadap budaya organisasi yang diciptakan oleh perusahaan dan sebaliknya, semakin rendah total skor pada skala ini, semakin negatif persepsi karyawan terhadap budaya organisasi yang diciptakan oleh perusahaan.

C. POPULASI

Populasi didefinisikan sebagai kelompok subjek yang memiliki ciri-ciri atau karakteristik-karakteristik bersama yang membedakannya dari kelompok subjek yang lain dan hendak digeneralisasikan Azwar, 2010. Adapun karakteristik atau ciri dari populasi dalam penelitian ini adalah karyawan yang telah bekerja minimal selama dua tahun, dengan alasan bahwa karyawan dengan lama kerja 2 – 4 tahun sudah masuk kepada tahap metamorphosis yaitu tahap dimana setiap pekerja akan berubah dan telah menyerap nilai organisasi dengan baik Robbins, dalam Mariatin, 2009. Dalam penelitian ini, peneliti menargetkan populasi sebagai subjek penelitian. Adapun subjek penelitian yang memenuhi kriteria populasi adalah sebanyak 47 orang. Universitas Sumatera Utara

D. ALAT UKUR PENELITIAN

Dalam penelitian ini, alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah alat ukur yang disusun oleh peneliti berdasarkan teori komitmen afektif dan budaya organisasi.

1. Skala Komitmen Afektif

Skala komitmen afektif disusun berdasarkan indikator-indikator perilaku dari salah satu tipe komitmen organisasi yang dikemukakan oleh Meyer dan Allen 1997 yaitu komitmen afektif. Skala ini menggunakan skala model Likert. Skala terdiri dari pernyataan dengan lima pilihan jawaban yaitu: Sangat Sesuai SS, Sesuai S, Netral N, Tidak Sesuai TS, dan Sangat Tidak Sesuai STS. Setiap elemen di atas akan diuraikan ke dalam pernyataan favourable mendukung dan unfavourable tidak mendukung. Untuk pernyataan favourable, pilihan SS mendapatkan skor 5, pilihan S mendapatkan skor 4, pilihan N mendapatkan skor 3, pilihan TS mendapatkan skor 2 dan pilihan STS mendapatkan skor 1. Untuk pernyataan unfavourable, pilihan SS mendapatkan skor 1, pilihan S mendapatkan skor 2, pilihan N mendapatkan skor 3, pilihan TS mendapatkan skor 4 dan pilihan STS mendapatkan skor 5. Skala komitmen afektif akan disusun berdasarkan definisi dari tiap kategori. Semakin tinggi skor yang dimiliki subjek pada skala ini menunjukkan semakin tinggi komitmen afektif karyawan dan sebaliknya, semakin rendah total skor pada skala ini, maka semakin rendah pula komitmen afektif karyawan. Universitas Sumatera Utara Blueprint yang digunakan untuk penyusunan skala komitmen afektif adalah sebagai berikut: Tabel 1. Blueprint Skala Komitmen Afektif Sebelum Uji Coba No. Komitmen Afektif Item Favourable Item Unfavourable Jumlah 1. Komitmen Afektif 1, 3, 5, 7, 9, 11, 13, 15, 17, 19, 21, 23, 25, 27, 29 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14 22 Jumlah 15 7 22

2. Skala Budaya Organisasi

Skala budaya organisasi disusun berdasarkan level pada budaya organisasi yang dikemukakan oleh Edgar Schein dalam Rollinson, 2005. Skala ini menggunakan skala model Likert. Skala terdiri dari pernyataan dengan lima pilihan jawaban yaitu: Sangat Sesuai SS, Sesuai S, Netral N, Tidak Sesuai TS, dan Sangat Tidak Sesuai STS. Setiap elemen di atas akan diuraikan ke dalam pernyataan favourable mendukung dan unfavourable tidak mendukung. Untuk pernyataan favourable, pilihan SS mendapatkan skor 5, pilihan S mendapatkan skor 4, pilihan N mendapatkan skor 3, pilihan TS mendapatkan skor 2 dan pilihan STS mendapatkan skor 1. Untuk pernyataan unfavourable, pilihan SS mendapatkan skor 1, pilihan S mendapatkan skor 2, pilihan N mendapatkan skor 3, pilihan TS mendapatkan skor 4 dan pilihan STS mendapatkan skor 5. Skala budaya organisasi Universitas Sumatera Utara akan disusun berdasarkan definisi dari tiap kategori pada elemen-elemen budaya organisasi. Blueprint yang digunakan untuk penyusunan skala budaya organisasi adalah sebagai berikut: Tabel 2. Blueprint Skala Budaya Organisasi Sebelum Uji Coba No. Level budaya organisasi Favourable Unfavourable Jumlah 1. Surface level 1, 7, 13, 18, 21, 24, 27, 28, 30, 33, 35 4, 10, 16 14 2. Espoused values 2, 8, 14, 19, 22, 25, 29, 31, 34, 36, 38, 40 5, 11, 17 15 3. Basic Assumptions 3, 9, 15, 20, 23, 26, 32, 37, 39 6, 12 11 Jumlah 32 8 40

E. VALIDITAS, RELIABILITAS, DAN UJI DAYA BEDA AITEM 1. Uji Validitas

Validitas adalah derajat yang menyatakan suatu tes mengukur apa yang seharusnya diukur Kaplan dan Saccuzzo, 2005. Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Validitas isi merupakan hal yang utama dalam suatu tes yang biasanya dinilai dengan menggunakan pertimbangan pakar Azwar, 2000. Universitas Sumatera Utara Oleh karena itu. peneliti akan meminta pertimbangan professional judgment yaitu dosen pembimbing peneliti dalam menilai aspek-aspek yang diukur.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran dari suatu alat ukur dapat dipercaya Azwar, 2000. Reliabilitas dianggap memuaskan bila koefisiennya mencapai minimal rxx’ = 0,900 Azwar, 2012. Teknik analisis yang digunakan untuk menghitung reliabilitas dari alat ukur dalam penelitian ini adalah teknik koefisien alpha cronbach formula. Penghitungan selanjutnya diolah dengan menggunakan aplikasi komputer SPSS 16.0 for windows.

3. Uji Daya Beda Aitem

Daya beda aitem akan diuji dengan menggunakan Pearson Product Moment. Jika kolerasi aitem total mencapai nilai minimal 0.3 maka daya beda aitem tersebut dianggap memuaskan Azwar, 2012.

F. HASIL UJI COBA ALAT UKUR

Uji coba terhadap kedua instrumen penelitian dilaksanakan pada 18 Maret 2013 sampai dengan 23 Maret 2013. Uji coba dilakukan dengan menyebarkan skala ke suatu perusahaan distributor. Uji coba alat ukur melibatkan 50 orang. Dari hasil uji coba diperoleh 22 aitem untuk skala I dan 40 aitem untuk skala II. Reliabilitas skala kecenderungan komitmen afektif adalah 0,931 dan reliabilitas skala budaya Universitas Sumatera Utara organisasi adalah 0,948. Distribusi aitem setelah uji coba dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3. Blueprint Skala Komitmen Afektif Setelah Uji Coba dan Penomoran Baru No. Komitmen Afektif Item Favourable Item Unfavourable Jumlah 1. Komitmen Afektif 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14 13 14 Jumlah 13 1 14 Tabel 4. Blueprint Skala Budaya Organisasi Setelah Uji Coba dan Penomoran Baru No. Level Budaya Organisasi Item Favourable Item Unfavourable Jumlah 1. Surface Level 1, 10, 17, 20, 21, 23, 26, 28 8 9 2. Espoused Values 2, 6, 11, 13, 15, 18, 22, 24, 27, 29, 31 4, 9 13 3. Basic Assumptions 3, 7, 12, 14, 16, 19, 25, 30, 32 5 10 Jumlah 28 4 32

G. PROSEDUR PELAKSANAAN PENELITIAN 1. Tahap Persiapan Penelitian

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF DENGAN KOMITMEN ORGANISASI KARYAWAN Hubungan Antara Persepsi Terhadap Gaya Kepemimpinan Partisipatif Dengan Komitmen Organisasi Karyawan.

0 3 15

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF DENGAN KOMITMEN ORGANISASI KARYAWAN Hubungan Antara Persepsi Terhadap Gaya Kepemimpinan Partisipatif Dengan Komitmen Organisasi Karyawan.

0 2 16

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP BUDAYA ORGANISASI DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PADA KARYAWAN PT. BCA HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP BUDAYA ORGANISASI DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PADA KARYAWAN PT. BCA KANTOR CABANG UTAMA SOLO.

0 0 17

HUBUNGAN ANTARA BUDAYA ORGANISASI DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PADA KARYAWAN HUBUNGAN ANTARA BUDAYA ORGANISASI DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PADA KARYAWAN.

0 0 16

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP BUDAYA ORGANISASI DENGAN Hubungan Antara Persepsi karyawan Terhadap Budaya Organisasi Dengan Tingkat Stres Kerja Karyawan.

0 0 15

Hubungan antara persepsi terhadap dukungan organisasi dengan komitmen afektif karyawan PT. Madusari Nusaperdana.

0 1 118

A. UJI COBA DAN HASIL UJI COBA ALAT UKUR 1. Reliabilitas Skala Komitmen Afektif Case Processing Summary - Hubungan Antara Persepsi Karyawan Terhadap Budaya Organisasi Dengan Komitmen Afektif

0 0 29

Hubungan Antara Persepsi Karyawan Terhadap Budaya Organisasi Dengan Komitmen Afektif

0 0 15

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Hubungan Antara Persepsi Karyawan Terhadap Budaya Organisasi Dengan Komitmen Afektif

0 0 12

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP BUDAYA ORGANISASI DENGAN KOMITMEN AFEKTIF SKRIPSI

0 1 13