10
Pendapat yang lain tentang pengertian belajar juga diungkapkan oleh Lester D. Crow dalam Sagala, 2009 ; 13 yaitu : belajar ialah upaya untuk memperoleh kebiasaan-
kebiasaan, pengetahuan dan sikap. Belajar dikatakan berhasil manakala seseorang mampu mengulangi kembali materi yang telah dipelajarinya dan kemudian mampu disampaikan dan
diekspresikan dalam bahasa sendiri. Dari berbagai pendapat para ahli tentang pengertian belajar di atas dapat dipahami
bahwa belajar itu adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar melalui berbagai pengalaman sehingga terjadi perubahan yang progresif dalam diri individu.
2.1.2. Hakekat Matematika
Matematika secara harfiah berasal dari kata mathema. Dalam bahasa Yunani diartikan sebagai science, ilmu pengetahuan, atau belajar. Matematika lahir dan berkembang
karena adanya keinginan manusia untuk mensistematiskan pengalaman hidupnya, menatanya, dan membuatnya mudah dimengerti, supaya dapat meramalkan dan bila mungkin
mengendalikan pristiwa yang akan terjadi pada masa depan. P.Hiltan dalam Gunawan, 2007.
Jujun S Sumantri dalam http:mellyirzal.blogspot.com
mengatakan bahwa matematika merupakan bahasa yang melambangkan serangkaian makna dari pernyataan yang
ingin kita sampaikan. Lambing- lambang matematika bersipat artivisial yang baru mempunyai arti setelah sebuah makna diberikan padanya, tampa itu matematika hanya merupakan
kumpulan rumus-rumus yang mati. Pada hakekatnya matematika berkenaan dengan ide- ide yang abstrak, dimana
susunan materi harus berturut, saling terikat satu sama lain dan tidak terjadi pertentangan konsep antara yang satu dengan yang lainnya. Ambarita 2007 menjelaskan ada beberapa
karakteristik cirri-ciri khusus matematika yaitu : a. memiliki objek kajian yang abstrak
11
b. bertumpu pada kesepakatan c. berpola piker deduktif
d. memiliki simbul yang kosong dari arti e. memperhatikan semesta pembicaraan
f. konsisten dalam sistemnya
2.1.3. Pengertian belajar Matematika
Matematika merupakan cabang ilmu yang spesifik yang mempelajari objek-objek yang abstrak. Objek matematika adalah fakta, konsep, operasi dan prinsip yang semuanya
berperan dalam membentuk pola pikir yang matematis dan logis. Pembelajaran matematika perlu disesuaikan dengan perkembangan kognitif siswa, dimulai dari yang konkrit menuju
abstrak. Walaupun objek dari matematika itu adalah abstrak, tetapi guru harus mampu menyajikan hal- hal yang kongkrit agar lebih mudah dipahami peserta didik.
Z.P Dienes dalam http:hafismuaddab.wordpress.com berpendapat bahwa : Setiap konsep atau prinsip matematika dapat dimengerti secara sempurna hanya
jika pertama-tama disajikan kepada siswa dalam bentuk kongkrit. Proses pembelajaran matematika di sekolah harus dimulai dari konsep yang sederhana
ke konsep yang komplek. Hal ini dikarenakan matematika tersusun dari konsep-konsep yang hirarkis, ketat, terstruktur, logis dan sistematis oleh karena itu belajar matematika tidak boleh
melompat- lompat tetapi harus tahap demi tahap dari ide yang sederehana ke ide yang lebih komplek. Robert Gagne dalam http:hapizmuaddab.wordpress.com mengungkapkan :
Belajar matematika harus didasarkan kepada pandangan bahwa tahap belajar yang lebih tinggi berdasarkan atas tahap yang lebih rendah.
Jadi secara umum dapat disimpulkan bahwa belajar matematika adalah belajar tentang rangkaian-rangkaian pengertian konsep dan rangkaian pertanyaan-pertanyaan
sipat,teorema,dalil,prinsip. Untuk mengungkapkan tentang pengertian dan pernyataan diciptakan lambang- lambang, nama- nama istilah dan perjanjian-perjanjian fakta. Konsep
12
yaitu pengertian abstrak yang memungkinkan seseorang dapat membedakan suatu objek dengan yang lain.
2.1.4. Komunikasi Matematika 2.1.4.1. Pengertian Komunikasi Matematika