38 observasi yang telah disediakan. Keaktifan siswa yang diamati yaitu: membaca materi,
mendengarkan dan memperhatikan penjelasan dari guru, mencatat penjelasan dari guru atauteman, aktif dalam diskusi kelompok, mengajukan pertanyaan, menjawab
pertanyaan, mengemukakan idependapatnya, dan partisipasi dalam mengerjakan tugas kelompok.
Adapun indikator komunikasi siswa yang akan di amati oleh observer adalah sebagai berikut: representasi, mendengarkan, berbicara, membaca dan menuliskan
gagasanpendapat. Hasil observasi tersebut akan digunakan guru untuk dianalisis.
3.6. Prosedur Analisis
Sesuai dengan jenis penelitian ini yaitu penelitian tindakan kelas, maka penelitian dirancang kedalam beberapa tahap yang merupakan suatu siklus. Karena keterbatasan guru,
maka penelitian ini direncanakan akan dilakukan dalam dua siklus. Akan tetapi jika setelah siklus kedua belum tercapai peningkatan kemampuan komunikasi matematika yang
signifikan, maka akan dilanjutkan ke siklus berikutnya. Kriteria keberhasilan setiap siklus adalah ketercapaian kriteria tingkat kemampuan komunikasi matematika siswa. Presedur
penelitian tindakan kelas untuk setiap siklusnya meliputi: Permasalahan, Alternatif pemecahan perencanaan tindakan, Pelaksanaan Tindakan, Observer, Evaluasi dan Refleksi.
Dalam penelitian ini setiap siklus berisi dua kali pertemuan.
3.6.1. Siklus I
Permasalah I
Permasalahan awal yang diduga penulis dalam penelitian ini adalah kemampuan komunikasi matematika siswa masih rendah. Dugaan ini berdasarkan hasil seleksi
penerimaan siswa baru khususnya pada pelajaran matematika.
39
Perencanaan Tindakan I
Alternatif pemecahan untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang dialami siswa pada materi prasyarat, maka dirancang alternatif pemeca han yang berisi kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe bertukar pasangan yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk meningkatkan kemampuan
komunikasi matematikanya.
Pelaksanaan tindakan I
Pada tahap pelaksanaan semua yang telah direncanakan pada tahap sebelumnya harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Dengan demikian harapan agar dapat
diperoleh hasil yang baik dapat terwujud. Guru melaksanakan pembelajaran harus sesuai dengan skenario yang telah disusun. Pada akhir tindakan I diberikan post test untuk
melihat peningkatan kemampuan komunikasi siswa setelah pemberian tindakan I.
Observasi I
Observasi dilakukan selama proses belajar mengajar berlangsung. Dalam penelitian ini guru mata pelajaran Matematika SMP Negeri 1 Wih Pesam bertindak sebagai observer.
Observasi dilakukan terhadap aktivitas yang berhubungan dengan ko munikasi matematika siswa dengan berpedoman pada lembar observasi yang telah dirancang.
Analisis Data I
Data yang diperoleh dari tes, observasi dan wawancara kemudian dianalisis dalam tahap-tahap berikut :
a. Reduksi Data Data yang diperoleh dari hasil tes, angket, wawancara, dan observasi diseleksi dan ditata
dengan mengelompokkan kedalam beberapa kategori dan mengorganisasikannya menjadi informasi yang bermakna.
b. Memaparkan Data
40 Setelah data yang terkumpul direduksi, selanjutnya data dipaparkan dita mpilkan secara
sederhana dalam bentuk paparan naratif agar data tersebut lebih jelas dan mudah dipahami.
c. Analisis data Data yang diperoleh dianalisis secara persentase untuk memperoleh peningkatan
kemampuan komunikasi matematika siswa. Hasil analisis dari setiap siklus di bandingkan apakah ada peningkatan yang signifikan.
d. Penyimpulan Kegiatan yang dilakukan adalah mengambil intisari atau menarik kesimpulan terhadap
hasil dari data-data yang diperoleh. a. Tes
Dari hasil jawaban tes, maka diperoleh data untuk tingkat kemampuan komunikasi siswa. Untuk mengetahui persentase tingkat kemapuan komunikasi siswa secara individual
digunakan rumus :
TKK = x 100
Keterangan :
TKK = Tingkat Kemampuan Komunikasi
B = Skor Perolehan Siswa
N = Skor Total
Kriteria Kemampuan Komunikasi yang digunakan adalah : 90 - 100
= Kemampuan sangat tinggi 80 - 89
= Kemampuan tinggi 65 - 79
= Kemampuan sedang 55 - 64
= Kemampuan rendah
41 0 - 54
= Kemampuan sangat rendah Selamjutnya untuk mengetahui persentase tingkat kemampuan komunikasi
matematika siswa secara klasikal digunakan rumus ;
PKK = x 100
Keterangan : PKK
= Presentase Kemampuan Komunikasi X
= Jumlah Siswa yang kemampuan komunikasinya 65 N
= Jumlah siswa seluruhnya b. Observasi
Hasil observasi terhadap aktivitas siswa yang berhubungan dengan komunikasi matematika dianalisis untuk mengetahui peningkatan kemampuan komunikasi matematika
siswa. Analisis yang digunakan adalah analisis persentase dengan rumus sebagai berikut :
P = x 100
Keterangan : P = Persentase pelaksanaan setiap Indikator
S = Jumlah skor Perolehan untuk Setiap Indikator N = Jumlha Skor Total
Dengan Kriteria : 65 T 100
Tingkat Komunikasi Tinggi 0 T 65
Tingkat Komunikasi Rendah
Refleksi I
Pada akhir siklus I dilakukan refleksi terhadap tuntas tidaknya pelaksanaan tindakan I. Refleksi didasarkan pada data yang diperoleh dari hasil observasi, tes dan catatan-
42 catatan guru serta observer. Jika siklus I belum mencapai ketuntasan, maka guru akan
melanjutkan ke siklus II.
3.6.2. Siklus II