Uji Reliabilitas Instrumen Tingkat kesukaran TK Daya Pembeda DP

32 Soal tes dikonsultasikan dengan dosen pembimbing terlebih dahulu kemudian dikonsultasikan kepada guru mata pelajaran matematika kelas VIII SMPN 26 Bandar Lampung. Tes yang dikategorikan valid adalah yang telah dinyatakan se- suai dengan kompetensi dasar dan indikator yang diukur berdasarkan penilaian guru mitra. Penilaian terhadap kesesuaian isi tes dengan isi kisi-kisi tes yang diukur dan kesesuaian bahasa yang digunakan dalam tes dengan kemampuan bahasa siswa dilakukan dengan menggunakan daftar cek lis oleh guru. Setelah dikonsultasikan dengan guru mitra soal tes dinyatakan valid, maka soal tes diujicobakan. Uji coba dilakukan diluar sampel penelitian tetapi masih dalam populasi yang sama yaitu pada siswa kelas VIII G. Setelah diadakan uji coba, selanjutnya adalah melakukan validitas butir soal menggunakan SPSS. Dari hasil perhitungan validitas butir soal dengan SPSS lampiran B.4, soal nomor 2a dinyatakan tidak valid. Langkah selanjutnya adalah melakukan analisis hasil uji coba untuk mengetahui niali reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda soal.

a. Uji Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas digunakan untuk menunjukkan sejauh mana instrumen dapat diperca- ya atau diandalkan dalam penelitian.Dalam penelitian ini, pengujian reliabilitas instrumen dengan menggunakan rumus Alpha sebagai berikut. 2 2 11 1 1 t b k k r Keterangan : 11 r : koefisien reliabilitas instrumen tes k : banyaknya item 2 b : jumlah varians dari tiap-tiap item tes 33 2 t : varians total Arikunto. 2006:195 Tabel 3.5 Interpretasi Reliabilitas Besarnya r 11 Interpretasi 0.800 1.000 Sangat tinggi 0.600 0.800 Tinggi 0.400 0.600 Cukup 0.200 0.400 Rendah 0.000 0.200 Sangat rendah Setelah dianalisis hasil uji coba, diperoleh nilai r 11 =0,75 untuk postes 1, sedangkan untuk soal postes 2 diperoleh nilai r 11 =0,79 dan menurut interpretasi reliabilitas, kedua soal tes tersebut memiliki reliabilitas yang tinggi.

b. Tingkat kesukaran TK

Tingkat kesukaran soal adalah pernyataan tentang seberapa mudah atau seberapa sukar sebuah butir soal itu bagi siswa terkait. Masmud 2009 untuk menghitung tingkat kesukaran soal digunakan rumus : = Keterangan: TK = Tingkat Kesukaran B = Jumlah skor semua siswa untuk masing-masing soal N = Jumlah siswa Untuk menginterpretasi tingkat kesukaran suatu butir soal digunakan kriteria in- deks kesukaran seperti tabel berikut. Tabel 3.6 Interpretasi Nilai Tingkat Kesukaran. Besarnya TK Interpretasi Kurang dari 0,2 Sangat Sukar 0,20-0,39 Sukar 0,4 0,8 Sedang Lebih dari 0,81 Mudah Masmud,2009 34 Setelah dianalisis hasil uji coba soal postes 1 diperoleh tingkat kesukaran soal nomor 1, 2b, 2c, 3, 4 dan 5 memiliki tingkat kesukaran sedang, sedangkan soal nomor 2a memiliki tingkat kesukaran sulit dan untuk soal postes 2 diperoleh ting- kat kesukaran masing-masing soal adalah sedang, hasil perhitungan tingkat kesukaran postes 1 dan postes 2 dapat dilihat pada tabel 3.8.

c. Daya Pembeda DP

Untuk menghitung daya pembeda, terlebih dahulu diurutkan dari siswa yang memperoleh nilai tertinggi sampai siswa yang memperoleh nilai teren- dah.Kemudian diambil 20 siswa yang memperoleh nilai tertinggi disebut ke- lompok atas dan 20 siswa yang memperoleh nilai terendah disebut kelompok bawah.Untuk menghitung daya beda digunakan rumus: DP = Keterangan : U = jumlah skor kelompok atas L = jumlah skor kelompok bawah N = jumlah siswa kelompok atasbawah. Hasil perhitungan daya pembeda diinterpretasi berdasarkan klasifikasi yang tertera dalam tabel berikut. Tabel 3.7 Interpretasi Nilai Daya Pembeda . Nilai Interpretasi 0,00 0,19 Buruk 0,20-0,39 Cukup 0,40-0,69 Baik 0,70-1,00 Sangat Baik Bertanda negatif Buruk sekali Dari perhitungan tes uji coba postes 1 terhadap 7 butir soal didapatkan daya beda sebagai berikut: untuk soal nomor 2a memiliki daya beda buruk, sehingga harus 35 dibuang sedangkan soal nomor 1,2b, 2c, 3, 4, dan 5 memiliki daya beda baik. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel 3.8. Dari perhitungan tes uji coba postes 2 terhadap 6 butir soal didapatkan masing- masing soal memiliki daya beda yang baik. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel 3.8. Adapun rekapitulasi hasil uji coba soal postes 1 dan postes 2 diperoleh data validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran yang disajikan pada tabel 3.8. Tabel 3.8 Rekapitulasi Hasil Tes Uji Coba Possttest. No Soal Validitas Reliabilitas Tingkat Kesukaran Daya Pembeda Possttest 1 1 Valid 0,75 Tinggi 0,67 Sedang 0,42 Baik 2a Tidak Valid 0,23 Sukar 0,04 Buruk 2b Valid 0,77 Sedang 0,50 Baik 2c Valid 0,47 Sedang 0,42 Baik 3 Valid 0,77 Sedang 0,53 Baik 4 Valid 0,42 Sedang 0,44 Baik 5 Valid 0,62 Sedang 0,6 Baik Possttest 2 1 Valid 0,79 Tinggi 0,78 Sedang 0,50 Baik 2 Valid 0,75 Sedang 0,42 Baik 3 Valid 0,57 Sedang 0,40 Baik 4a Valid 0,68Sedang 0,69 Baik 4b Valid 0,68Sedang 0,64 Baik 5 Valid 0,67 Sedang 0,42 Baik Berdasarkan rekapitulasi validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda soal nomor 2a untuk postes 1 harus dibuang karena tidak valid dan memiliki daya beda yang buruk. Berdasarkan hasil perhitungan terhadap 6 butir soal pada postes 1 setelah revisi diperoleh nilai reliabilitas yaitu 0,76.

2. Lembar Observasi

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VIII MTs Negeri Kedondong Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 3 53

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS (Studi pada Siswa Kelas V SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 5 68

EFEKTIVITAS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 12 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 7 68

EFEKTIVITAS MODEL GROUP INVESTIGATION DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 8 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 14 56

EFEKTIVITAS METODE MIND MAPPING DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Xaverius 4 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 4 58

EFEKTIVITAS METODE MIND MAPPING DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Xaverius 4 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 13 58

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 10 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 8 31

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 28 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 4 66

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL RECIPROCAL TEACHING TERHADAP AKTIVITAS DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 26 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 10 63

PENGARUH PENERAPAN MODEL PERAIHAN KONSEP TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 13 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 7 43