Pemahaman Konsep Matematika Kajian Teori 1. Belajar dan Pembelajaran Matematika

15 Aktivitas yang akan diamati dalam penelitian ini adalah memperhatikan penjelasan guru, bertanya, menjawab pertanyaan, mengerjakan LKSlatihan, ber- diskusi, dan mempresentasikan atau menanggapi hasil diskusi.

4. Pemahaman Konsep Matematika

Matematika Wardhani,2008:8 merupakan pelajaran utama dalam pendidikan, mata pelajaran matematika ada disetiap jenjang pendidikan, dari SD, SMP, SMA, sampai Perguruan Tinggi. Tujuan mata pelajaran matematika di sekolah adalah agar siswa memiliki kemampuan: 1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep, dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah. 2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika. 3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model, dan menafsirkan solusi yang diperoleh. 4. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah. 5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah. Tujuan pertama mata pelajaran matematika Wardhani,2008: 11 adalah siswa mampu memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat , efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah. Soedjadi 2000: 13 mengungkapkan bahwa konsep adalah ide abstrak yang digunakan untuk menggolongkan atau mengklasifikasikan sekumpulan objek yang biasanya dinyatakan dengan suatu istilah atau rangkaian kata. Suatu konsep biasa dibatasi dalam suatu ungkapan yang disebut definisi. 16 Dalam proses pembelajaran, konsep memegang peranan penting. Hamalik 2002: 164 menyatakan bahwa dalam suatu pembelajaran konsep berperan sebagai berikut. 1. Konsep mengurangi kerumitan lingkungan. 2.Konsep membantu siswa untuk mengidentifikasi objek-objek yang ada di sekitar mereka. 3. Konsep dan prinsip untuk mempelajari sesuatu yang baru, lebih luas dan lebih maju. Siswa tidak harus belajar secara konstan, tetapi dapat menggunakan konsep-konsep yang telah dimilikinya untuk mempelajari sesuatu yang baru. 4. Konsep mengarahkan kegiatan instrumental. 5. Pemahaman konsep merupakan salah satu aspek dalam ranah kognitif dari tujuan pembelajaran. Sesuai dengan yang dikemukakan Anderson, L.W. Krathwohl, D.R.: 2001 yaitu mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, meng- evaluasi, dan mencipta. Sehingga pemahaman konsep akan memberikan suatu pe- mahaman dan kemampuan untuk mengaplikasikan konsep yang telah dikuasai. Menurut Herdian 2010, terdapat tiga pemahaman konsep matematik yaitu : pengubahan translation, pemberian arti interpretasi dan pembuatan ekstrapo- lasi ekstrapolation. Pemahaman translasi digunakan untuk menyampaikan infor- masi dengan bahasa dan bentuk yang lain dan menyangkut pemberian makna dari suatu informasi yang bervariasi. Interpolasi digunakan untuk menafsirkan maksud dari bacaan, tidak hanya dengan kata-kata dan frase, tetapi juga mencakup pemahaman suatu informasi dari sebuah ide. Sedangkan ekstrapolasi mencakup estimasi dan prediksi yang didasarkan pada sebuah pemikiran, gambaran kondisi dari suatu informasi, juga mencakup pembuatan kesimpulan dengan konsekuensi yang sesuai dengan informasi jenjang kognitif ketiga yaitu penerapan 17 application yang menggunakan atau menerapkan suatu bahan yang sudah di- pelajari ke dalam situasi baru, yaitu berupa ide, teori atau petunjuk teknis. Menurut Skemp dalam Muaddap, 2010 pemahaman pada pembelajaran dapat dibedakan menjadi dua. Pemahaman yang pertama disebut pemahaman instruk- sional instructional understanding. Pada tingkatan ini dapat dikatakan bahwa siswa baru berada di tahap tahu atau hafal tetapi dia belum atau tidak tahu menga- pa hal tersebut dapat terjadi. Siswa pada tahapan ini belum bisa menerapkan hal tersebut pada keadaan baru yang berkaitan. Pemahaman yang kedua adalah pemahaman relasional relational understanding. Pada tahapan ini, siswa tidak hanya sekedar hafal tetapi juga tahu bagaimana dan mengapa hal tersebut dapat terjadi dan dapat menggunakannya untuk menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan. Dalam penelitian ini, hasil belajar diperoleh berdasarkan hasil tes pemahaman konsep. Dalam kaitan itu pada penjelasan teknis Peraturan Dirjen Dikdasmen Depdiknas Nomor 506CKepPP2004 tanggal 11 November 2004 Wardhani,2008:11 tentang rapor pernah diuraikan bahwa indikator siswa me- mahami konsep matematika adalah mampu: 1. Menyatakan ulang sebuah konsep. 2. Mengklasifikasi objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya. 3. Memberi contoh dan bukan contoh dari suatu konsep. 4. Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematika 5. Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup dari suatu konsep. 6. Menggunakan dan memanfaatkan serta memilih prosedur atau operasi tertentu. 7. Mengaplikasikan konsep atau algoritma pada pemecahan masalah.

5. Model Pembelajaran Reciprocal Teaching

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VIII MTs Negeri Kedondong Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 3 53

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS (Studi pada Siswa Kelas V SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 5 68

EFEKTIVITAS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 12 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 7 68

EFEKTIVITAS MODEL GROUP INVESTIGATION DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 8 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 14 56

EFEKTIVITAS METODE MIND MAPPING DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Xaverius 4 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 4 58

EFEKTIVITAS METODE MIND MAPPING DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Xaverius 4 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 13 58

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 10 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 8 31

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 28 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 4 66

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL RECIPROCAL TEACHING TERHADAP AKTIVITAS DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 26 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 10 63

PENGARUH PENERAPAN MODEL PERAIHAN KONSEP TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 13 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 7 43