Kerangka Pikir TINJAUAN PUSTAKA

22 Masing-masing strategi tersebut dapat membantu siswa membangun pemahaman terhadap apa yang sedang mereka pelajari. The process begins with the instructor modeling the step Reciprocal Teaching. The instructor reads the title and subtitle of the text segmen and raises questions as to what might be covered in the text. Then the passage is read and the points are summed up at every point of transition. Next the instructor asks the students a question to which the students respond orally. The student ask a question of the instructor about the text for the purpose of clarification. The process is repeated by the instructor until students are familiar with the sequence of activities and the skill involved. Proses dimulai dengan instruktur memodelkan langkah-langkah reciprocal teaching. Instruktur membaca judul dan subjudul dari segmen teks dan menimbulkan pertanyaan apa yang mungkin dibahas dalam teks. Kemudian bagian itu dibaca dan poin diringkas di setiap titik transisi. Berikutnya instruktur bertanya kepada siswa dan siswa merespon secara lisan. Siswa mengajukan pertanyaan kepada instruktur tentang teks untuk tujuan klarifikasi. Proses ini diulang oleh instruktur sampai siswa akrab dengan urutan kegiatan dan keterampilan yang terlibat. Secara diagram model Reciprocal Teaching dapat digambar sebagai berikut : Gambar 2.1 Diagram Model Reciprocal Teaching

B. Kerangka Pikir

Reciprocal Teaching Summarizing Predicting Clarifying Questioning 23 Penelitian tentang efektivitas pembelajaran matematika dengan model Reciprocal Teaching terhadap aktivitas dan pemahaman konsep matematika siswa terdiri satu variabel bebas dan dua variabel terikat. Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel bebas adalah model pembelajaran Reciprocal Teaching dan variabel terikatnya adalah aktivitas dan pemahaman konsep matematika siswa. Dalam pembelajaran matematika, masih banyak menggunakan pembelajaran kon- vensional menjadikan guru mendominasi pembelajaran. Model pembelajaran ini membuat rendah aktivitas belajar siswa di kelas karena siswa hanya menjadi pen- dengar sedangkan semua kegiatan pembelajaran berpusat pada guru. Keadaan ini sering membuat siswa merasa jenuh untuk belajar dan menyebabkan siswa kurang memperhatikan materi pelajaran. Keadaan ini berlangsung kontinu dan berakibat pada rendahnya pemahaman konsep matematika siswa. Untuk meningkatkan aktivitas dan pemahaman konsep matematika siswa dapat dilakukan beberapa hal, salah satunya dengan memilih model pembelajaran yang efektif dan efisien. Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran. Guru harus selektif dalam menentukan model pembelajaran. Karena pemilihan model pembelajaran yang kurang tepat menghambat tercapainya tujuan pembelajaran. Model pembelajaran yang dipilih hendaklah yang dapat menciptakan suasana pembelajaran siswa aktif, kreatif, dan mudah memahami konsep matematika. Salah satu model yang dapat digunakan yaitu Reciprocal Teaching. 24 Model Reciprocal Teaching adalah prosedur pembelajaran yang dirancang untuk mengajarkan kepada siswa tentang strategi-strategi kognitif serta untuk membantu siswa memahami bacaan. Pembelajaran dengan Reciprocal Teaching didasarkan pada empat strategi pemahaman, yaitu memprediksi, merangkum bacaan, meng- ajukan pertanyaan dan mengklarifikasi. Tahap prediksi siswa menghubungkan pengetahuan sebelumnya dan pengetahuan baru yang diperoleh dari bacaan untuk memprediksi cakupan materi yang akan dipelajari. Dengan adanya tahap ini maka siswa akan lebih siap dalam berdiskusi karena telah memiliki gambaran materi yang akan didiskusikan bersama teman se- kelompoknya. Pada tahap merangkum, siswa merangkum informasi atau poin- poin penting yang telah diperoleh setelah membaca teks. Dengan adanya tahap ini siswa sudah mengetahui konsep-konsep yang sedang dipelajari. Tahap me- nanyakan yaitu dengan siswa membuat pertanyaan dan menentukan jawaban dari setiap pertanyaan tersebut. Setiap pertanyaan tersebut ditanyakan dengan teman satu kelompoknya. Tahap menanyakan ini untuk melihat tingkat pemahaman sis- wa terhadap konsep yang telah dipelajari. Selanjutnya yaitu klarifikasi, pada tahap ini siswa mengungkapkan jawaban dari setiap pertanyaan dan siswa juga dituntut menjelaskan hasil yang diperoleh kepada orang lain. Pada tahap ini siswa dapat mengidentifikasi konsep yang belum paham dan bertanya kepada guru, sehingga tahap klarifikasi akan membantu siswa mempertajam pemahaman konsep yang telah diperoleh dari membaca. Dengan empat strategi yang ada pada model pembelajaran Reciprocal Teaching, pembelajaran akan menekankan pada pemahaman konsep. 25 Pembelajaran dengan Reciprocal Teaching tidak hanya menekankan pada pe- mahaman konsep saja, namun mengutamakan peran aktif siswa dalam pem- belajaran untuk membangun proses berfikir siswa sehingga siswa dapat lebih berfikir kreatif. Siswa akan dituntut melakukan aktivitas bertanya, memberikan pendapat dan berdiskusi, sedangkan dalam pembelajaran konvensional proses tersebut tidak terjadi. Dengan demikian, penerapan model ini akan menghasilkan pemahaman konsep matematika siswa yang lebih baik dibandingkan pembelajaran konvensional dan persentase siswa yang aktif saat proses pembelajaran dengan model Reciprocal Teaching lebih dari 50. Gambar 2.2 Kerangka Pikir Penelitian

C. Hipotesis

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VIII MTs Negeri Kedondong Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 3 53

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS (Studi pada Siswa Kelas V SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 5 68

EFEKTIVITAS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 12 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 7 68

EFEKTIVITAS MODEL GROUP INVESTIGATION DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 8 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 14 56

EFEKTIVITAS METODE MIND MAPPING DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Xaverius 4 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 4 58

EFEKTIVITAS METODE MIND MAPPING DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Xaverius 4 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 13 58

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 10 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 8 31

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 28 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 4 66

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL RECIPROCAL TEACHING TERHADAP AKTIVITAS DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 26 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 10 63

PENGARUH PENERAPAN MODEL PERAIHAN KONSEP TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 13 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 7 43