2
Chaterine Tinambunan | 110406073
masyakarat dan pekerja sekitar merasa nyaman untuk berpindah tempat baik menggunakan, sepeda, jalan kaki, maupun mobil.
Jika melihat konsep TOD maka bertempat tinggal di lokasi yang dekat dengan stasiun kereta api yang menjadi moda utama transportasi merupakan hal
yang menguntungkan bagi masyarakat. Masyarakat dapat berjalan kaki menuju stasiun yang membuat pengeluaran untuk bahan bakar kendaraan lebih hemat
serta efisiensi waktu yang lebih cepat. Akan tetapi, lahan untuk tempat tinggal di sekitar stasiun dibatasi untuk pembangunan fungsi lain yang menunjang konsep
TOD sehingga permukiman yang tepat untuk kawasan ini adalah hunian vertikal berupa apartemen yang dapat menampung banyak keluarga. Konsep hunian dalam
bentuk apartemen ini sudah lama dikembangkan di Indonesia akan tetapi permasalahan sosial seperti kurang mengenalnya antar penghuni apartemen
menjadi permasalahan utama dalam kehidupan apartemen sehingga dibutuhkan ruang yang dapat membuat para penghuninya tertarik untuk berinteraksi antar
sesama penghuni apartemen.
1.2. Maksud dan Tujuan
Berdasarkan penjelasan-penjelasan pada sub-bab Latar Belakang, proyek ini direncanakan dan dikonsepkan dengan maksud sebagai konsep pembangunan
apartemen mixed use bagi masyarakat kota Binjai. Berdasarkan maksud tersebut, maka tujuan dari proyek ini adalah :
1. Menciptakan konsep perancangan apartemen yang berada dekat dengan
transit utama kota Binjai, yaitu Stasiun Kereta Api Binjai. 2.
Merancang hunian apartemen yang menciptakan ruang sosialisasi bagi seluruh penghuninya.
3. Menciptakan konsep hunian apartemen yang sustainable.
Universitas Sumatera Utara
3
Chaterine Tinambunan | 110406073
1.3. Rumusan Masalah
Dari penelaahan Latar Belakang dan penelusuran maksud dan tujuan dari proyek ini, adapun permasalahan-permasalahan dari berbagai aspek yang
menyangkut proyek ini adalah sebagai berikut : Bagaimana merancang hunian yang nyaman untuk tinggal, beristirahat dan
berkumpul bagi para penghuni apartemen. Bagaimana cara merancang ruang sosial atau ruang komunal dalam hunian
apartemen sehingga penghuni apartemen tertarik untuk bersosialisasi di ruang terebut.
Bagaimana merancang konsep hunian apartemen yang berkonsep sustainable.
1.4. Lingkup Batasan Proyek
Permasalahan perancangan dan perencanaan apartemen mixed-use ini agar dapat ditangani dengan jelas, dalam pembahasan dan perencanaan ini diadakannya
batasan-batasanan berikut: 1. Hunian ini dikhususkan untuk kisaran jumlah keluarga modern Keluarga
Berencana yang dicanangkan oleh Pemerintah sehingga jumlah kamar untuk keluarga besar tidak dimasukkan.
2. Hunian ini direncanakan untuk proyek TOD sehingga memakai peraturan yang diatur untuk kawasan TOD sehingga standar apartemen yang belum
diberlakukan untuk TOD tidak dapat dibandingkan dengan apartemen ini.
Universitas Sumatera Utara
4
Chaterine Tinambunan | 110406073
1.5. Pendekatan Perancangan
Pendekatan yang ada dalam perancangan ini menggunakan beberapa metoda sebagai berikut:
a. Studi Literatur
Metoda yang digunakan dengan cara mempelajari permasalahan yang ada pada perancangan dengan menggunakan pemecahan masalah, pengambilan teori,
penggunaan data berdasarkan referensi-referensi yang dianggap relevan, kontekstual, dan mendukung dalam proses perancangan.
b. Studi Banding
Metoda yang digunakan untuk melakukan perbandingan terhadap pendekatan masalah, pendekatan pemecahan masalah, dan perbandingan kasus
yang memiliki kesamaan isu ataupun tema yang diambil dari berbagai sumber seperti buku, internet, majalah, dan lainnya.
c. Survey Lapangan
Metoda menganalisis dan survey lapangan secara langsung.
1.6. Kerangka Berfikir