Memberi Tanggapan terhadap Puisi

Bahasa Indonesia SMK MAK Set ara Tingkat Unggul Kelas XII 91 daunan kering merata mentari turun ke beting senja dengung kumbang pulang ke sarang dan jengkrik yang mengerik pilu mengisahkan musim panas yang panjang Puisi yang dimulai dengan kalimat: Maghrib musim panas ini diberi judul Maghrib Musim Panas Apa yang dapat ditangkap pembaca pada bait pertama adalah suasana sedih pada saat maghrib tiba. Suasana sunyi dan bahkan mati. Untuk memperkuat sunyi dan mati itu, ditambah dengan baris daunan tak satu menari. Rasa sedih dan sepi tak hanya digambarkan pada dedaunan yang tak bergerak, tapi juga pada sungai yang biasanya mengalir riang. Namun di mata hati Bertino, sungai Blumei tak riang beriak sumur mati tanah kering tak berseri. Penyair Bertino Vulkan memiliki nama asli Suparno, kemudian membuat nama samaran Bertino Vulkan. Penyair Bertino lahir di Tanjung Morawa, Deli Serdang, 8 Juni 1933. Pendidikan yang ditempuhnya hanya hingga SMP. Kemudian, ia berkecimpung dalam dunia kewartawanan. Ketika terjun ke dunia pers itulah, Bertino mengembangkan bakatnya dalam penulisan kreatif. Ia menulis, puisi, cerita pendek, dan juga naskah drama. Karya-karyanya berupa puisi dan prosa itu pernah dimuat di majalah Mimbar Indonesia, Konfrontasi, Indonesia, Budaya, dan Horison. Karya- karyanya juga sudah tentu dimuat di ruang budaya koran-koran yang terbit di Medan, Sumatra Utara. Dalam puisi Maghrib Musim Panas, selain suasana sedih, sebenarnya juga kita dapat menangkap rasa religius yang kental pada penyair membuat suasana sedih dapat tergambar dalam puisi itu. Puisi lainnya yang bersuasana religius yang lahir dari tangan Bertino berjudul Dzikir. Berikut ini kutipannya: Hening malam hening diriku Merasuklah engkau Menyatu dalam dzikir Dalam nada-nada terakhir Engkau Alif keesaan Bahasa Indonesia SMK MAK Set ara Tingkat Unggul Kelas XII 92 Hilang segalanya Diriku tiada Hening malam hening diriku Menyatu dalam cipta Rasa Dan ruh yang bahagia Dalam nur Apakah yang didambakan oleh seorang manusia yang taat menyembah Allah ? Mungkin salah satu adalah: menyatu dalam dzikir. Hilang segalanya, diriku tiada. Yang ada hanya Engkau. Adalah rasa bahagia yang tinggi telah dicapai bila ruh bahagia berada dalam nur. Sebagai penyair, Bertino telah memperlihatkan diri dalam sosok puisi. Puisi-puisinya selain dimuat di koran dan majalah, juga dapat ditemukan dalam sejumlah antologi. Misalnya: Terminal Puisi 77 dan Seribu Sajak. Sebuah sajaknya yang bercerita tentang ladang, dikutip petikannya di bawah ini. LADANG H IJAU Dari bukit ke bukit turun h ijau menghampar derai deru daun bambu sebelah timur batas ladangku kacang kuning jua berbulu tanah hitam yang longgar subur dan gatal daun jagung goresan-goresan pedih merangkum harapan hasil tahun ke tahun mengambang merangsang hari depan dalam ciptaan Akhir-akhir ini, penyair dari Tanjung Morawa ini banyak menaruh perhatian pada cerita anak-anak. Ia telah menulis sejumlah cerita anak-anak, namun belum sempat diterbitkan. Konon, sang penyair sedang menunggu penerbit yang bersedia menerbitkan karya cerita anak-anaknya. Bahasa Indonesia SMK MAK Set ara Tingkat Unggul Kelas XII 93 Contoh menginterpretasi sebuah puisi : STASI KELIMA Di sini anak-anak bangsa diuji Mau jadi pedagang, tukang pukul atau pegawai asuransi Di sini anak-anak rakyat jelata ditempa Untuk menantang nasib, menggarap hidupnya Jakarta Bersama ribuan sopir, pengecer tekstil Pedagang buah, pencatut karcis dan makelar mobil Kuberi Chris perasaan sukses Seperti seorang direktur pemasaran Insinyur pertanian dan opsir-opsir di lapangan Kubuat ia tersenyum di pasar, di pentas lumba-lumba Di kerumunan Lenong dan Topeng Betawi Bersama para badut yang bersuara lembek Yang mengemis perhatian ekstra Sebagai bekas jongos dan babu Lalu bicara tentang masa depan bangsa Memadukan harapan dan mimpi sederhana Dengan jiwa merantau Minangkabau Keberanian Bugis, kelugasan Batak Kearifan Jawa. Keluwesan Bali Ketegaran Aceh dan keanggunan Menado Maka jadilah Chris, jadilah Jakarta Jadilah Chris Jakarta Karya: Eka Budianta Sajak Christoper Eka Budianta itu melukiskan tokoh aku Tuhan Yang Mahamurah Kuberi Chris perasaan sukses dan Mahakuasa Kubuat ia tersenyum.... yang berkisah tentang perjuangan seorang urban tokoh Chris menghadapi kehidupan Jakarta yang amat keras. Bagi urban, rakyat jelata yang papa, seperti Chris, supir, pedagang buah, pencatut, Jakarta yang keras lebih banyak mendatangkan tekanan bathin daripada kesenangan. Untunglah, Tuhan selalu dekat dan kasih dengan orang papa. Tuhan menghibur orang papa itu dengan memberi harapan dan mimpi. Artinya, Tuhan hanya memberi perasaan sukses, bukan sukses itu sendiri. Bahasa Indonesia SMK MAK Set ara Tingkat Unggul Kelas XII 94 Mimpi si papa itu memang luar biasa. Ia bermimpi bagai seorang eksekutif direktur pemasaran yang sukses dan manajer operasional insinyur pertanian atau opsir yang jagoan. Lebih hebat lagi, si papa itu bermimpi mampu mengatur dan menentukan masa depan bangsa, mempu memadukan puncak-puncak nilai atau watak kelompok etnik seperti kearifan Jawa dan keberanian Bugis. Akhir kisah, jadilah Chris , si papa itu, Chris Jakarta, Chris pemimpi, si papa pemimpi. Sajak Budianta di atas adalah sebuah ironi. Sajak ini menyampaikan pesan dengan cara kebalikan, dengan sindiran kelabu. Dalam realitas, kaum papa ini memang pemimpi berat. Coba saja kita amati, orang yang rajin ber-togel-ria adalah orang-orang dari lapisan bawah. Orang-orang ini umumnya memiliki banyak waktu luang, tetapi mereka tidak cukup memiliki kreativitas dan keterampilan untuk memanfaatkan waktu luang itu. Tentu cara yang paling gampang untuk memanfaatkan waktu luang itu adalah bermimpi menjadi jutawan lewat togel pasang togel. Pesan yang ditawarkan sajak itu jelas, yaitu janganlah menjadi pemimpi. Hadapilah kehidupan Kota Jakarta yang keras ini dengan sikap yang lebih pragmatis, seperti sikap pedagang. Syukur-syukur kalau sikap pragmatis ini masih dapat dihiasi dengan bunga idealisme. Pesan inilah salah satu jawaban atas teka-teki sajak Stasi Kelima karya Eka Budianta itu. Stasi Kelima, yang artinya penghentian kelima, adalah ajakan kepada kita untuk berhenti sejenak dalam perjalanan hidup untuk merenung, menilai, dan mencari makna kehidupan secara mendalam. Renungan atau refleksi ini dapat membebaskan kita dari kehidupan yang rutin dan dangkal. Tanggapan terhadap puisi di atas: Sajak ini memang membuat orang yang membacanya penasaran terhadap maksud dari ungkapan-ungkapan penyair. Namun, dari segi diksi, bahasa penyair terlalu lugas dan penggunaan kalimatnya cukup lengkap sehingga puisi ini terkesan sebuah cerita atau prosa jika saja tipografi atau susunannya berbentuk paragraf. Jika agak alegoris sedikit mungkin lebih indah untuk dibacakan dan didengarkan. Namun sekali lagi dalam membuat puisi semua pilihan berada pada sang penyair. Tak ada aturan yang mengikat pada puisi modern. Jadi, apa pun bentuk dan cara pengungkapannya, semua sah-sah saja asal tetap mengandung banyak makna yang dapat diinterpretasikan oleh siapa saja. Bahasa Indonesia SMK MAK Set ara Tingkat Unggul Kelas XII 95 RANGKUMAN

A. Diksi , Makna Idiomatik, Ungkapan, Majas, Peribahasa

Diksi ialah pilihan kata. Artinya seseorang memilih dan menggunakan kata yang tepat untuk menyatakan sesuatu. Kata dapat diartikan secara leksikal dan kontekstual dalam mengungkapkan maksud, yaitu sebuah kata dapat bermakna konotatif maupun denotatif. Di dalam bahasa Indonesia selain makna konotatif dan denotatif, terdapat makna idiomatik seperti ungkapan, majas, serta peribahasa. - Ungkapan adalah satuan bahasa kata, frasa, atau kalimat yang tidak dapat diramalkan berdasarkan unsur-unsur pembentuknya. - Majas adalah bahasa kias yang dipergunakan untuk menimbulkan kesan imajinatif atau menciptakan efek-efek tertentuk bagi pembaca atau pendengarnya. Majas terdiri atas majas perbandingan, majas sindiran, majas penegasan, dan majas pertentangan.

B. Menangkap Pesan yang Tersirat dalam Karya Sastra

Salah satu unsur intrisik adalah amanat. Amanat merupakan pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang lewat cerita atau karya sastra. Pesan ada yang diungkapkan secara tersurat dan juga tersirat. Pesan tersurat pada prosa dapat diketahui setelah membaca seluruh isi cerita, sedangkan dalam puisi dengan melakukan pengamatan terhadap penggunaan kata-katanya.

C. Memberi Tanggapan terhadap Prosa

Seseorang dapat memberikan tanggapan terhadap sebuah karya sastra baik prosa maupun puisi dalam bentuk resensi. Tujuan penulisan resensi adalah memberikan informasi kepada pembaca mengenai keunggulan dan kelemahan fiksi atau non fiksi tersebut.

D. Memberi Tanggapan terhadap Puisi

Memberi tanggapan terhadap puisi tak jauh berbeda dengan tanggapan terhadap prosa atau karya sastra yang lainnya. Bahasa Indonesia SMK MAK Set ara Tingkat Unggul Kelas XII 96 Bentuklah kelompok terdiri atas 4 orang Guru Anda akan membacakan sebuah cerita pendek untuk didengarkan dengan saksama. Setiap kelompok membagi anggotanya untuk melakukan tugas berikut: 1. mencatat keunggulan dan kelemahan cerpen, 2. membuat sinopsis untuk diceritakan kembali, 3. mencatat pemakaian ungkapan, majas, atau peribahasa dalam cerpen, dan 4. mencatat pesan atau amanat yang tersirat. Setelah selesai mengerjakan tugas setiap kelompok mengungkapkan hasil pekerjaannya kepada guru secara lisan. TUGAS KELOMPOK: