Bahasa Indonesia SMK MAK Set ara Tingkat Unggul Kelas XII
192
publik tersebut akhirnya mendorong keinginan petani untuk menjadi perajin.
2. Dukungan sosial keluarga dan masyarakat Keluarga, kerabat dekat, dan komunitas yang melatari
kehidupan petani sering memberikan saran dan harapan yang besar untuk menjadi perajin. Mereka selalu memandang orang-
orang yang telah sukses berkat usaha menjadi seorang perajin industri kecil meskipun mereka masih berstatus magang atau
buruh kontrak.
3. Sistem perekonomian Indonesia yang lebih mengutamakan sektor industri daripada pertanian
Perekonomian negara kita yang terbawa arus globalisasi dan kepentingan neoliberalisme para pemilik modal telah mendorong
lajunya industrialisasi. Oleh karena itu, tidak mengherankan bahwa investasi yang mereka tanamkan lebih mengarah pada
sektor industri.
4. Tingkat pendidikan yang rendah Rendahnya tingkat pendidikan mereka dan keahlian yang
belum memadai membuat mereka tidak memiliki sistem kontrol diri yang kuat. Konsep diri yang lemah ini menyebabkan mereka
mudah terbawa arus zaman.
V. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan para petani melakukan mobilitas sosial menjadi
perajin. Jika tidak ada suatu program penyadaran baik dari pemerintah maupun masyarakat setempat, dapat dipastikan hasil produksi pertanian
akan makin berkurang sehingga negara pun akan mengimpor beras dari luar negeri.
Akhirnya, diharapkan penelitian ini mampu memberikan penyadaran pada masyarakat dan dapat menjadi masukan untuk pihak-pihak yang
berwenang memberikan kebajikan. Pihak-pihak tersebut misalnya para dewan legislatif dan eksekutif supaya memberikan arahan dan rencana
pembangunan yang lebih berpihak pada sektor pertanian, terutama masyarakat miskin pedesaan.
Sumber : Rank Karsidi, Paedagogia Jilid 3, Nomor 1
Bahasa Indonesia SMK MAK Set ara Tingkat Unggul Kelas XII
193
RANGKUMAN
A. Pengertian laporan
Laporan ialah karya tulis ilmiah yang dibuat oleh seseorang atau sekelompok orang yang berhubungan secara struktural atau
kedinasan setelah melaksanakan tugas yang diberikan.
B. Sistematika laporan ilmiah
Laporan ilmiah dapat berbentuk naskah atau buku karena berisi hal-hal yang terperinci berkaitan dengan data-data yang akurat
dan lengkap. Laporan ilmiah atau laporan formal terdiri atas bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir.
C. Langkah-langkah membuat laporan
Agar dapat menyusun laporan yang baik dan efektif, perlu di persiapkan dengan matang. Hal-hal yang perlu dilakukan
adalah menetapkan tujuan laporan, menentukan bahan laporan, menentukan cara pengumpulan data, mengevaluasi data, dan
membuat kerangka laporan.
D. Teknik pengutipan
Kutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang ahli, penulis, dan ucapan seorang terkenal. Dalam kutipan dicantumkan
sumber informasi kutipan. Sumber informasi berisi nama, tahun, dan halaman. Sumber dapat disajikan sebagai kutipan langsung
dan kutipan tidak langsung.
E. Teknik penulisan da ar pustaka
Da ar pustaka atau bibliografi yang berisi buku, makalah, artikel, atau bahan lainnya mempunyai pertalian dengan sebuah tulisan atau
sebagian dari tulisan yang sedang dibuat. Unsur-unsur yang ditulis dalam da ar pustaka secara berturut-turut meliputi: nama penulis,
tahun penerbitan, judul tulisan, kota tempat penerbitan, dan nama penerbit.