Pengertian Puisi Memahami Puisi

Bahasa Indonesia SMK MAK Set ara Tingkat Unggul Kelas XII 40 wujud ekspresi pikiran dan batin seseorang melalui kata-kata yang terpilih dan dapat mewakili berbagai ungkapan makna sehingga menimbulkan tanggapan khusus, keindahan, dan penafsiran beragam. Dalam pengertian bebas yang lain, puisi disebut juga ucapan atau ekspresi tidak langsung atau ucapan ke inti pati masalah, peristiwa, ataupun narasi Pradopo, 2005: 314. Pemilihan kata dan penataan kalimat yang terdapat dalam puisi bertujuan untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan atau pengalaman bathin yang utuh. Hal itu menjadikan puisi mengandung unsur kepadatan, keselarasan, dan keterpaduan. Puisi yang hanya terdiri atas beberapa baris atau satu bait jika mengungkapkan makna yang utuh dan selaras mungkin lebih bernilai daripada sajak yang panjang namun tak utuh dan selaras. Perhatikan contoh puisi di bawah ini. SENYUM DAN TAWAMU Dalam senyummu yang khas ternyata pikiranmu seperti benang kusut Dalam tawamu yang riang ternyata pikiranmu penuh berbagai urusan Oh .....Papa, jangan bohongi aku. Anita, Jakarta Jakarta. Jakarta : Anita Marta, 1980 Bandingkanlah dengan puisi berikut ini: ANGIN Ketika aku kecil aku hanya tahu angin yang suka menerbangkan kertas-kertasku Mama bilang, itu angin nakal Dan aku tidak boleh seperti angin itu Bahasa Indonesia SMK MAK Set ara Tingkat Unggul Kelas XII 41 Lalu mama bercerita tentang angin yang meniup bunga-bunga mawar di kebunku Sekarang aku sudah tahu angin dapat juga membuat aku sakit Kalau aku berangin-angin dan badanku sedang berkeringat Kemarin, papa bercerita tentang angin yang sangat nakal angin itu bernama angin topan Papa bilang, angin itu dapat merobohkan rumah-rumah Oh ..... aku takut sekali Papa membelaiku kau tidak usah takut jika kau rajin berdoa dan tidak nakal Papa aku berjanji tidak nakal dan rajin berdoa Agar Tuhan tidak meniup angin yang sangat menakutkan itu Sumber Tugas Siswa Lucia Marian Djunjung, SMP Ricci kelas 2A Jakarta Barat Puisi modern tidak terlalu mementingkan bentuk fisik atau tipografi tertentu. Sebuah uraian disebut puisi meskipun bentuknya mirip prosa tidak berbentuk bait atau baris, tetapi mengandung pengertian yang dalam dari sekadar ungkapan bahasanya, seperti contoh puisi atau sajak Sapardi Djoko Damono di bawah ini. Bahasa Indonesia SMK MAK Set ara Tingkat Unggul Kelas XII 42 AIR SELOKAN “Air yang di selokan itu mengalir dari rumah sakit,” katamu pada suatu hari Minggu pagi. Waktu itu kau berjalan-jalan bersama istrimu yang sedang mengandung—ia hampir muntah karena bau sengit itu. Dulu di selokan itu mengalir pula air yang digunakan untuk memandikanmu waktu kau lahir: campur darah dan amis baunya. Kabarnya tadi sore mereka sibuk memandikan mayat di kamar mati. Senja ini ketika dua orang anak sedang berak di tepi selokan itu, salah seorang tiba-tiba berdiri dan menuding sesuatu: “Hore, ada nyawa lagi terapung-apung di air itu—alangkah indahnya” Tetapi kau tak mungkin lagi menyaksikan yang berkilau-kilauan hanyut di permukaan air yang anyir baunya itu, sayang sekali,

2. Hakikat Puisi

Puisi bukan lagi sebuah bentuk karya sastra yang kaku dan penuh persyaratan. Puisi dalam pengertian modern adalah puisi yang bebas. Puisi merupakan aktualisasi ekspresi dan ungkapan jiwa penulisnya. Oleh sebab itu, siapa saja dapat membuat puisi, meskipun tentu tetap ada bentuk khas sebuah puisi sebagai ukuran standar yang membedakannya dengan bentuk karya sastra yang lain. Artinya setiap orang dapat menggunakan sarana-sarana kepuitisan seperti rima, irama, diksi, dan lainnya untuk mengintensitaskan ekspresi dan pengalaman jiwanya, bukan menjadikannya syarat pengikat. Sebagai sebuah karya sastra, puisi tetap harus memiliki kemampuan menampung segala unsur yang berkaitan dengan kesastraan. Setidaknya ada tiga aspek yang perlu diperhatikan untuk memahami hakikat puisi. Tiga aspek tersebut, yaitu: sifat seni, kepadatan, dan ekspresi tidak langsung.

a. Sifat atau Fungsi Seni

Sebagai karya sastra, di dalam puisi harus terdapat unsur estetika atau keindahan. Unsur ini dapat dibangun dengan Bahasa Indonesia SMK MAK Set ara Tingkat Unggul Kelas XII 43 pemanfaatan gaya bahasa. Gaya bahasa meliputi semua penggunaan bahasa secara khusus untuk mendapatkan efek tertentu seperti, bunyi, kata, dan kalimat. Semua unsur bahasa di dalam puisi dapat digunakan untuk menampilkan sisi keindahan di dalam puisi. Perhatikan permainan kata menjadi nada atau tinggi rendahnya bunyi serta menimbulkan keindahan di pendengaran tanpa mengurangi kepaduan atau ke selarasan maknanya pada puisi Hartojo Andangdjaja di bawah ini. NYANYIAN KEMBANG LALANG Putih di padang-padang putih kembang-kembang lalang putih rindu yang memanggil-manggil dalam dendang orang di dangau orang di ladang putih jalan yang panjang kabut di puncak Singgalang sepi yang menyanyup di ujung pandang putih bermata sayang wajah rawan tanah minang

b. Kepadatan

Di dalam puisi, ungkapan yang ingin disampaikan tidak semuanya diuraikan. Puisi hanya mengungkapkan inti masalah, peristiwa, atau cerita. Puisi hanya mengungkapkan esensi atau sari pati sesuatu. Maka, untuk menulis puisi, penyair harus pandai memilih kata yang akurat. Terkadang sebuah kata diambil bentuk dasarnya saja dan hubungan antar-kalimat terjadi secara implisit, bahkan kata-kata yang tak perlu dapat dihilangkan. Yang terpenting adalah setiap unsur di dalam puisi memiliki keterikatan dan keterpaduan makna. Maka, salah satu cara untuk mengungkapkan kandungan isi dalam puisi ialah membuat parafrasa puisi menjadi prosa dengan menyempurnakan kalimat atau memberikan pengertian pada kata-katanya agar menjadi jelas atau lugas. Perhatikanlah puisi Chairil Anwar berikut ini.