Memberi Tanggapan terhadap Prosa
Bahasa Indonesia SMK MAK Set ara Tingkat Unggul Kelas XII
86
3. Latar a. Kapan dan di manakah peristiwa atau cerita itu terjadi?
b. Apakah latar berperan dalam pengembangan cerita? Menguatkan atau bahkan melemahkan?
4. Tokoh a. Bagaimana karakter tokoh cerita ditampilkan oleh pengarang?
Apakah secara langsung atau melalui dialog tokoh lainnya? b. Apakah karakter tokoh dalam cerita memang wajar atau terkesan
dibuat-buat? c. Bagaimana hubungan antar-tokohnya?
d. Apakah peranan tokoh dapat menghidupkan alur cerita? e. Bagaimana peranan tokoh dalam menghidupkan tema?
5. Sudut Pandang
a. Dari sudut siapakah pengarang memaparkan ceritanya? b. Apakah sudut pandang yang dipilih pengarang konsisten dalam
seluruh ceritanya? 6. Amanat
a. Bagaimana pengarang memberikan pesan atau amanat dalam ceritanya?
b. Apakah amanat yang disampaikan pengarang dalam ceritanya? c. Bagaimana pengarang menyampaikan amanat ceritanya terkesan
menggurui atau tidak? 7. Bahasa
a. Gaya bahasa apakah yang dipakai pengarang dalam bercerita? b. Apakah bahasa yang dipergunakan berkesan dan sugestif?
c. Apakah gaya bahasa yang digunakan wajar, tepat, dan hidup?
Dalam meresensi prosa, penulis resensi dapat pula mengupas sedikit mengenai unsur ekstrinsik prosa yang diresensi. Unsur-unsur
Bahasa Indonesia SMK MAK Set ara Tingkat Unggul Kelas XII
87
ekstrinsik karya sastra antara lain sebagai berikut: 1 latar belakang pengarang
2 tujuan membuat karya 3 kondisi sosial budaya dan lingkungan yang memengaruhi karya
itu tercipta 4 kultur budaya pengarang
5 pengalaman pengarang Di samping mengamati unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsiknya, kita
juga harus melihat keunggulan dan kelemahan karya sastra tersebut. Keunggulan bukan hanya dari sisi cerita saja tapi juga dari segi fisik buku,
misalnya gambar sampul, ilustrasi, pembagian subjudul, atau kualitas kertas. Demikian juga pada aspek kelemahan atau kekurangannya.
Contoh resensi novel:
KISAH KEHIDUPAN MANUSIA
Judul : Belenggu
Pengarang :
Arm ijn Pane
Penerbit :
Dian Rakyat
Tahun : 1983, Cetakan XVII 1995
Novel karya Arm ijn Pane dengan tebal 150 halaman ini mempunyai
sejarah yang menggemparkan. Cerita ini pernah ditolak oleh Balai Pustaka, ramai dipuji dan dicela, tetapi akhirnya urung menjadi salah satu novel
klasik modern Indonesia yang harus dibaca oleh orang terpelajar di Indonesia.
Arm ijn Pane ialah seorang romantikus yang suka mengembara dalam
jiwanya. Ia identik dengan zaman baru. Hal ini memengaruhi isi cerita ini sehingga dianggap sebagai sesuatu yang baru.
Alur yang digunakan dalam novel ini adalah alur campuran, namun dominan menggunakan alur maju. Walaupun demikian, dapat membawa
para pembacanya menelusuri cerita demi cerita. Cara pengarang menggambarkan tokoh-tokoh dalam cerita ini
berlainan dengan cara yang biasa dipakai pengarang lain. Tokoh Sumartini
Bahasa Indonesia SMK MAK Set ara Tingkat Unggul Kelas XII
88
digambarkan sebagai seorang modern yang mandiri dan memiliki ego yang tinggi. Rohayah digambarkan sebagai sosok yang lemah lembut, penyayang,
penuh perhatian, tetapi memiliki masa lalu yang kelam.
Gaya bahasa yang dipergunakan dianggap sebagai gaya yang baru dan berbeda. Pengarang novel ini banyak menggunakan bahasa Melayu
dan bahasa Belanda yang membuat para pembacanya tidak mengerti dan harus menerka sendiri maksudnya. Di dalam karyanya, pengarang pandai
menyelipkan ungkapan-ungkapan yang disusun secara menarik sehingga menimbulkan suasana romantik.
Para tokoh yang dilukiskan dalam novel ini hampir menyerupai karikatur karena terlalu berlebihan. Dalam melukisnya, pengarang
melukiskan pikiran dan semangatnya. Gambaran Arm ijn terhadap tokohnya
tidak tegas dan konsekuen. Namun demikian, buku ini membawa kemajuan bagi sastra Indonesia karena cara penyampaiannya yang unik. Tidak rugi
kita mencoba membacanya.
Novel ini banyak mengandung amanat yang sangat bermanfaat bagi pembacanya, pengarang mengajarkan kita untuk berbagi dan berkorban
untuk orang lain. Hal yang menarik dari cerita ini permainan perasaan pengarang yang memberikan suasana romantis. Pengarang menyelipkan
pertanyaan yang tersirat dari awal hingga akhir cerita.
Namun dengan segala keindahan dan kelebihannya, buku ini membuat kesulitan bagi pembacanya untuk menangkap maksud pengarang karena
banyaknya menggunakan bahasa Melayu dan bahasa Belanda. Pemakaian ungkapan dan kiasan dalam kalimat membuat cerita ini terasa berat. Meski
demikian cerita ini tetap memikat dan penuh dengan muatan pesan yang dapat direnungkan dan diterjemahkan lebih dalam.
Panduan Materi SMAMA UAN dari Strategi Sukses oleh Agus P. 165-167
Bahasa Indonesia SMK MAK Set ara Tingkat Unggul Kelas XII
89
Contoh resensi prosa nonfiksi:
SIKAP KRITIS DIPERLUKAN DALAM MEMAHAMI IKLAN
Judul : Jalan Tengah Memahami Iklan
Pengarang : Ratna Novianti
Penerbit : Pustaka Pelajar
Tahun :
2002
Iklan sekarang ini sudah tak asing lagi bagi kita. Hampir setiap hari mata kita ditabrak iklan. Iklan di mana-mana. Karena itu, survei menunjukkan
bahwa tak kurang dari 70 persen responden mengaku suka menirukan iklan yang ditayangkan media, baik ucapan atau narasi, jinggle atau lagu,
gerakan hingga meniru sosok yang menjadi pemeran iklan. Proses imitasi ini menurut Ratna Novianti terjadi mulai anak-anak, remaja, hingga orang
dewasa.
Buku ini ingin mengetengahkan bagaimana iklan itu menyebar dan bagaimana sejarah iklan itu sendiri. Kajian ini sesungguhnya mengarah
pada bagaimana iklan itu harus dibaca. Iklan sudah terbesar di berbagai tempat. Pesatnya periklanan di negeri kita terjadi setelah Orde Lama
tumbang. Orde Baru cenderung memberi perhatian pada masalah ekonomi sehingga memberi angin segar industri periklanan.
Periklanan mulai diakui secara jelas dan fungsinya sebagai tangan panjang pemasaran barang atau jasa. Ditambah kian maraknya media,
semakin terbukanya situasi ekonomi menyebabkan industri periklanan tumbuh subur.
Studi tentang bagaimana membaca iklan objek kajiannya adalah teks- teks iklan. Menurut Ratna pada awal tahun 1970-an, presentasi iklan sangat
terbatas pada teknologi dan sumber daya yang tersedia. Presentasinya didominasi naskah atau copy. Pada dekade tahun 1980-an, iklan tidak lagi
menerapkan pendekatan demografi dalam mendekati audiens. Pendekatan psikografi mulai menjadi tema utama. Pola bahasa iklan mengalami
perkembangan sesuai gaya hidup yang dilekatkan pada produk.
Era baru dalam periklanan Indonesia diawali berkembangnya iklan televisi. Dengan kekuatan audio visualnya, televisi menjadi sebuah media
iklan yang efektif. Apalagi ekonomi masyarakat dewasa ini diwarnai hasrat berbelanja yang luar biasa. Mereka belanja terkadang karena membaca
iklan di media. Sistem ekonomi yang berbasis perilaku komsumtif tumbuh
Bahasa Indonesia SMK MAK Set ara Tingkat Unggul Kelas XII
90
lewat citraan dan pemirsa terhipnotis produk yang ditawarkan. Ratna menyarankan kepada pembaca soal sikap kritis dalam menerima
iklan. “Apalagi iklan juga merupakan salah satu media yang digunakan dalam upaya penguatan ideologi. Dengan demikian, kajian kritik ideologi
atas isi media tetap revelan untuk dilakukan,” begitu simpulannya halaman 143. Dan buku ini kiranya sangat menarik sebagai kajian memahami
iklan.
Kedaulatan Rakyat : Arwan Tuti Artha dalam Strategi Sukses, oleh Agus P. 168