Bahasa Indonesia SMK MAK Set ara Tingkat Unggul Kelas XII
43
pemanfaatan gaya bahasa. Gaya bahasa meliputi semua penggunaan bahasa secara khusus untuk mendapatkan efek
tertentu seperti, bunyi, kata, dan kalimat. Semua unsur bahasa di dalam puisi dapat digunakan untuk menampilkan sisi keindahan
di dalam puisi. Perhatikan permainan kata menjadi nada atau tinggi rendahnya bunyi serta menimbulkan keindahan di pendengaran
tanpa mengurangi kepaduan atau ke selarasan maknanya pada puisi Hartojo Andangdjaja di bawah ini.
NYANYIAN KEMBANG LALANG
Putih di padang-padang putih kembang-kembang lalang
putih rindu yang memanggil-manggil dalam dendang orang di dangau orang di ladang
putih jalan yang panjang kabut di puncak Singgalang
sepi yang menyanyup di ujung pandang putih bermata sayang
wajah rawan tanah minang
b. Kepadatan
Di dalam puisi, ungkapan yang ingin disampaikan tidak semuanya diuraikan. Puisi hanya mengungkapkan inti masalah,
peristiwa, atau cerita. Puisi hanya mengungkapkan esensi atau sari pati sesuatu. Maka, untuk menulis puisi, penyair harus pandai
memilih kata yang akurat. Terkadang sebuah kata diambil bentuk dasarnya saja dan hubungan antar-kalimat terjadi secara implisit,
bahkan kata-kata yang tak perlu dapat dihilangkan.
Yang terpenting adalah setiap unsur di dalam puisi memiliki keterikatan dan keterpaduan makna. Maka, salah satu cara untuk
mengungkapkan kandungan isi dalam puisi ialah membuat parafrasa puisi menjadi prosa dengan menyempurnakan kalimat
atau memberikan pengertian pada kata-katanya agar menjadi jelas atau lugas. Perhatikanlah puisi Chairil Anwar berikut ini.
Bahasa Indonesia SMK MAK Set ara Tingkat Unggul Kelas XII
44
SELAMAT TINGGAL
Aku berkaca Ini muka penuh luka
Siapa punya?
Kudengar seru menderu – dalam hatiku? –
Apa hanya angin lalu?
Lagu lain pula Menggelepar tengah malam buta
Ah ..... Segala menebal, segala mengental
Segala tak kukenal .....
Selamat tinggal .....
c. Ekspresi Tidak Langsung
Selain mengandung nilai estetika atau keindahan serta bentuk pilhan kata dan tata kalimat yang mengandung pengertian yang padat,
puisi juga merupakan media pengungkapan ekspresi secara tidak langsung. Pengungkapan ekspresi tidak langsung ini terbukti dengan
dominannya penggunaan kata yang bermakna konotasi atau kiasan.
Di dalam puisi, juga penyair dapat menggunakan idiom, pepatah, majas, atau peribahasa dalam mengungkapkan sesuatu
secara implisit. Ini dilakukan agar puisi memiliki cita rasa tersendiri dengan penggunaan kata berjiwa atau stilistika sehingga pembaca
atau pendengar memiliki rasa ingin tahu kandungan makna yang tersembunyi dalam sebuah puisi atau hal yang sesungguhnya ingin
diungkapkan penyair lewat puisinya. Dalam pandangan awam puisi memang harus mengandung daya tarik atau kemisterian.
Seorang kritikus sastra mengatakan puisi bukanlah susunan kata- kata yang membentuk baris dan bait melainkan sesuatu yang
terkandung di dalam kata, baris, dan bait itu.