4
terus membangkang terhadap Islam.
6
Dan pada masa pemerintahan Muawiyah bin Sufyan yang memberikan pengampunan kepada narapidana dengan
membebaskan seorang yang bersalah dalam kasus pencurian dan dihukumi potong tangan.
7
Pengampunan dalam Islam memang ada akan tetapi tidak semua tindak pidana bisa mendapatkan pengampunan karena tergantung pada
pertimbangan kemashlahatan umat dan hanya hukuman-hukuman ringan yang tidak membahayakan kepentingan umum yang boleh diampuni oleh kepala
Negara Presiden. Pemberian grasipengampunan kepada Deni dianggap melukai rasa
keadilan masyarakat karena ia adalah terpidana narkoba. Narkoba merupakan tindak pidana extra ordinary crime yang bahayanya dapat merusak diri sendiri
dan merusak generasi bangsa, sehingga pemberian grasi kepada terpidana narkoba dipandang sebagai sebuah langkah mundur dalam upaya
pemberantasan tindak pidana narkoba dan melemahkan perjuangan pemberantasan narkotika di Indonesia.
Menurut pengamat Hukum Tata Negara Universitas Indonesia UI, Budi Darmono, Pemberian grasi menjadikan sebuah pesan keliru yang
6
Munawar Chalil, Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad SAW, Jakarta : Bulan Bintang, 1977, Jus 2. h.81
7
Imam al-Mawardi, al-Ahkam as-Sultaniyah, Beirut: Dar al-Fikr, t.t, h. 228
5
membuat mereka jauh lebih berani dan menyepelekan hukum Indonesia. Mereka beranggapan bahwa hukum yang ada di Indonesia bisa dijualbelikan.
8
Berdasarkan dari pemaparan yang penulis sampaikan di atas, penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam penulisan skripsi dengan judul
“Pemberian Grasi Terhadap Terpidana Mati Narkoba Keputusan Presiden Nomor 7G2012 Kajian Hukum Pidana Islam
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Di dalam penulisan skripsi ini hanya membahas tentang pemberian grasi oleh Presiden dalam memberikan grasi kepada terpidana mati narkotika
Deni Setia Maharwan pada tahun 2012 berdasarkan tinjauan hukum baik hukum Islam maupun hukum positif..
Untuk mendapatkan pembahasan yang objektif, maka dalam skripsi ini penulis merumuskan permasalahannya sebagai berikut:
1. Bagaimana pelaksanaan pemberian grasi kepada Deni Setia Maharwan Keppres No.7G2012?
2. Bagaimana pandangan hukum Islam terhadap alasan pemberian grasi oleh Presiden terhadap terpidana mati narkoba Deni Setia
Maharwan Keppres No.7G2012?
8
Isnaini, Adanya Grasi Pengedar Mulai Sepelekan Hukum di Indonesia dalam http:news.Okezone.comread
. Diakses pada tanggal 2 Juli 2015
6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan penelitian
Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui bagaimana mekanisme tentang pemberian grasi
Keppres No.7G2012 terhadap Deni Setia Maharwan
b. Untuk mengetahui pandangan hukum pidana Islam terhadap alasan pemberian grasi oleh Presiden kepada Deni Setia Maharwan
Keppres No. 7G2012. 2. Manfaat penelitian
Penulisan skripsi ini juga diharapkan bermanfaat untu berbagai hal diantaranya:
a. Secara teoritis, sebagai sumbangan pengetahuan di bidang hukum Islam dan hukum Pidana mengenai pemberian grasi tindak pidana
narkoba.
b. Secara praktis, diharapkan dapat menambah pemahaman kepada semua pihak mengenai masalah grasi oleh Presiden kepada terpidana
narkotika, Deni Setia Maharwan pada tahun 2012.
C. Tinjauan Review Kajian Terdahulu
Pada penulisan skripsi ini, penulis sepenuhnya menggunakan studi review yaitu dengan melihat penelitian-penelitian yang pernah dibahas oleh
penulis sebelumnya dan sama-sama membahas masalah skripsi yang berkaitan
7
dengna judul penulis serta karya ilmiah lainnya. Guna dijadikan acuan dan rujukan, penulis telah menemukan hasil penelitian yang ditulis oleh
mahasiswa Fakultas Syari‟ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang berjudul:
Karya ilmiah mahasiswa skripsi yang ditulis pada tahun 2003 oleh Zubaedah, di fakultas Syari‟ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
yang berjudul “Grasi dan Amnesti Dalam Kaitannya Dengan Penghapusan Hukuman Tindak Pidana Komparasi Hukum Islam dan Hukum Pidana
Indonesia. Skripsi ini hanya membahas tentang perbandingan hukum Islam dan hukum pidana Indonesia dalam menghapus hukuman dalam tindak
pidana. Karya ilmiah mahasiswa skripsi yang ditulis pada tahun 2004 oleh
Eneng Anasiyah Aminah, Eneng, di fakultas Syari‟ah dan Hukum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang berjudul “Pemberian Grasi Menurut Hukum Islam
dan Hukum Pidana di Indonesia Studi Komparatif. Skripsi ini hanya membahas tentang pemberian grasi yang dilihat dari hukum pidana di
Indonesia dan Hukum Islam lalu membandingkan keduanya. Skripsi yang ditulis pada tahu 2014 oleh Fuji Abdul Rohman, di
fakultas Syari‟ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang berjudul Kewenangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Dalam Memberikan Grasi
Kepada Terpidana Narkotika Analisis Kasus Pemberian Grasi kepada Terpidana Narkotika, Schapelle Leigh Corby Tahun 2012. Skripsi ini
8
membahas mengenai grasi secara normatif berdasarkan peraturan perundang- undangan tentang grasi dengan mengkaitkannya dengan kasus hukum.
Dari pemaparan di atas dapat terlihat bahwa berbagai penelitian yang telah dilakukan tentang grasi hanya terbatas pada pengertian saja. Penulis
menilai bahwa belum ada penelitian yang mengkaji tentang pemberian grasi terhadap terpidana mati narkoba Keppres Nomor 7G2012 kajian hukum
pidana Islam.
D. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah
metode penelitian hukum normatif
9
, yaitu penelitian yang memuat deskripsi tentang masalah yang diteliti berdasarkan bahan-bahan hukum tertulis.
Penelitian ini bersifat kepustakaan yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mengkaji buku-buku, literature dan bahanpustaka yang ada relevansinya
degan judul skripsi ini. 2. Teknik Pengumpulan Data
9
Fahmi Muhammad Ahmadi, Jaenal Aripin, Metode Penelitian Hukum, Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010, Cet I, h. 10