Tata Cara Grasi Prosedur Pemberian Grasi 1. Hak dan Wewenang Pemberian Grasi
22
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, tetapi hanya 10 orang yang dikabulkan.
17
Pemberian grasi oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada empat terpidana narkoba yang mendapatkan grasi diantaranya: , Deni Setia
Maharwan alias Rafi Mohammad Majid mendapatkan grasi Keppres Nomor 7G2012 pada Januari 2012, Meirika Franola alias Ola mendapatkan grasi
Keppres Nomor 35G2011 pada September 2011, Schapelle Leigh Corby Keppres Nomor 22G2012 dan Peter Achim Franz Grobmann mendapatkan
grasi Keppres Nomor 23G2012 pada Mei 2012.
18
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah memberikan grasi kepada Deni Setia Maharwan sebagai salah satu bentuk pelaksanaan perundangan
tentang grasi. Deni sebagai tersangka tindak pidana narkoba membawa narkotika jenis heroin seberat 3 kilogram dari London, Inggris, melalui
Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Hukuman Deni yaitu hukuman mati menjadi hukuman seumur hidup. Pemberian grasi tersebut berdasarkan Deni
Setia Maharwan telah menyesali perbuatannya. Juru bicara Kepresidenan Julian Aldi Pasha membenarkan adanya
Pemberian grasi oleh Presiden terhadap terpidana mati kasus narkotika, Deni
17
http:www.rmol.coread201205276515510-Permohonan-Grasi-Napi-Dikabulkan- Presiden-SBY-
. diakses pada tanggal 27 Desember 2014
18
http:agussutondomediacenter.blogspot.com201210sby-plin-plan-indonesia-banjir- investor.html
. diakses pada tanggal 27 Desember 2014
23
Setia Maharwan alias Rafi . “Benar bahwa Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono memberikan grasi itu. Tentunya dalam Pemberian grasi yang menjadi kewenangannya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berpedoman
pada pasal 14 UUD 1945. Sesuai prosedur pemberiannya berdasarkan masuk
an dari MA, Kejaksaan, Menko Polhukam dan Kemenkum HAM,” kata Julian Aldrin Pasha, Jumat 1210.
19
Pemberian grasi terhadap Deni dengan pertimbangan sisi kemanusiaan.
20
Merika Franola alias Ola alias Tania pada 22 Agustus 2000 lalu karena
terbukti membawa 3,5 Kg heroin dari London, Inggris, melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta,mendapat hukuman mati oleh Pengadilan
Negeri Tangerang. Kemudian Presiden SBY mengeluarkan pengampunan atau grasi kepada Ola pada 26 September 2011 lalu, melalui Keppres No 35
Tahun 2011 dari hukuman mati menjadi hukuman seumur hidup. Namun ternyata, di balik jeruji besi Lapas Wanita Tangerang, Ola
diketahui masih mengendalikan penyelundupan narkotika ke Indonesia. Grasi atau pengampunan hukuman dari mantan Presiden SBY dari pidana mati
menjadi pidana seumur hidup, rupanya tidak digunakan Ola untuk
19
http:forumkeadilan.compolitiksby-dan-grasi-narkoba . Diakses pada tanggal 5 Juni 2015
20
http:www.republika.co.idberitanasionalhukum121026mchm3q-terpidana-narkotika- saya-ajukan-grasi-sesuai-prosedur
. Diakses pada tanggal 28 Desember 2014
24
memperbaiki diri, dirinya kembali ikut terlibat dalam peredaran narkotika di dalam penjara.
21
Schapelle Leigh Corby, bermula 8 Oktober 2004. Saat iut, personel Imigrasi di Bandar Udara Ngurah Rai, Denpasar, Bali menemukan mariyuana
atau ganja seberat 4,1 kilogram dalam tas selancarnya. Corby ditangkap dan diproses hukum
.
Corby dinyatakan bersalah atas tuduhan yang diajukan terhadapnya dan divonis hukuman penjara selama 20 tahun pada vonis 27 Mei
2005. Ia juga didenda sebesar Rp 100 juta. Dengan diberikan grasi lima tahun
kepada Corby lewat Keppres No. 22G Tahun 2012 tanggal 15 Mei 2012, hukuman Corby berkurang dari 20 tahun penjara menjadi 15 tahun penjara.
Corby menjadi terpidana di Lembaga Pemasyarakatan Kerobokan, Bali sejak tanggal 9 Oktober 2004.
22
Pemberian grasi terhadap Corby dengan alasan kemanusiaan karena kondisi yang bersangkutan sering sakit-sakitan di dalam
lapas.
23
21
http:www.merdeka.comperistiwadiberi-grasi-sby-namun-kendalikan-narkoba-ola-dijerat- hukuman-mati.html
. diakses pada 5Juni 2015
22
http:www.tribunnews.comnasional20140208kontroversi-schapelle-leigh-corby?page=3 . diakses pada tanggal 12 Juni 2015
23
http:www.indonesiamedia.com20130417jika-serius-gembong-narkoba-korupsi-di- indonesia-jangan-diberi-grasi
. Diakses pada tanggal 28 Desember 2014